Klasifikasi Penyebab dan Gejala

7 pesan untuk mengumpulkan sel darah putih ke lokasi yang tepat.Sistem penyampaian pesan tersebut sebagai kemotaksis Barber, 2012.

2.3 Narium Diklofenak

2.3.1 Uraian Bahan

Gambar 1. Rumus struktur Natrium Diklofenak Rumus molekul : C 14 H 10 Cl 2 NNaO 2 Berat molekul : 318,13 Nama kimia : Asam benzenasetat, 2-[2,6-diklorofenilamino]- monosodium Nama lain : Sodium [o-dikloroanilinofenil] asetat Pemerian : Serbuk hablur, berwarna putih, tidak berasa USP 30,2007. Kelarutan : Sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol; praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; bebas larut dalam alkohol metil. pH larutan 1 bv dalam air adalah antara 7.0 dan 8 Sweetman, 2009. 8

2.3.2 Farmakologi

Diklofenak adalah turunan asam fenilasetat sederhana yang menyerupai florbiprofen maupun meklofenamat.Obat ini adalah penghambat siklooksigenase yang kuat dengan efek anti inflamasi, analgesik dan anti piretik.Diklofenak cepat diabsorbsi setelah pemberian oral dan mempunyai waktu paruh yang pendek.Seperti flurbiprofen, obat ini berkumpul di cairan sinovial.Potensi diklofenak lebih besar dari pada naproksen. Obat ini dianjurkan untuk kondisi peradangan kronis seperti artritis rematoid dan osteoartritis serta untuk pengobatan nyeri otot rangka akut Katzung, 2004 . Natrium diklofenak derivat fenilasetat merupakan non-steroidal anti- inflammatory drug NSAID yang terkuat daya antiradangnya dengan efek samping yang kurang kuat dibandingkan dengan NSAID lainnya.Obat ini sering digunakan untuk segala macam rasa nyeri, migrain dan encok Tjay dan Rahardja, 2007.

2.3.3 Efek Samping

Efek samping yang dapat terjadi meliputi distres gastrointestinal, pendarahan gastrointestinal dan timbulnya ulserasi lambung, sekalipun timbulnya ulkus lebih jarang terjadi daripada dengan beberapa antiinflamasi non-steroid AINS lainnya.Peningkatan serum aminotransferases lebih umum terjadi dengan obat ini daripada dengan AINS lainnya Katzung, 2004.

2.3.4 Dosis

Oral 3 kali sehari 25-50 mg garam-NaK, rektal 1 kali sehari 50-100 mg, i.m. pada nyeri kolik atau serangan encok: 1-2 kali sehari 75 mg selama 1-3 hari.