1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Bagaimana menerapkan metode Certainty Factor dan Dempster Shafer dalam mendiagnosa penyakit mata pada manusia berbasis desktop.
b. Menganalisis perbandingan hasil diagnosa mata antara metode Certainty
Factor dengan metode Dempster Shafer dalam sistem pakar berbasis desktop.
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan pada skripsi ini tidak terlalu meluas dari permasalah yang ada, maka perlu adanya beberapa batasan masalah yaitu:
1. Studi kasus dalam perbandingan metode Certainty Factor dan Dempster
Shafer adalah mendiagnosa penyakit mata secara spesifik diantaranya penyakit
mata Ulkus Kornea, Glaukoma Akut, dan Blefaritis. 2.
Metode yang digunakan adalah Certainty Factor dan metode Dempster Shafer untuk proses diagnosa.
3. Adanya interaksi yang digunakan antar pemakai dengan sistem berupa tanya-
jawab dari pertanyaan seputar gejala penyakit mata yang akan diberikan kepada user, dan berakhir pada suatu solusi atau kesimpulan hasil diagnosa.
4. Aplikasi yang dirancang akan menghasilkan aplikasi dalam sebuah file setup
EXE atau File Installer dan software yang digunakan untuk merancang
aplikasi tersebut adalah Visual Basic 2010. 5.
Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. 6.
Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan metode prototype. 7.
Model perancangan aplikasi menggunakan flowchart system.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah menganalisis suatu program sistem pakar berbasis dekstop yang berisi pengetahuan dari seorang pakar atau dokter yang diyakini
kebenarannya yang memiliki kemampuan untuk dapat mendiagnosa penyakit dari gejala-gejala penyakit mata yang dirasakan oleh pasien secara cepat dan tepat seperti
seorang pakar dengan menggunakan metode Certainty Factor dan Dempster Shafer. Serta menganalisis perbandingan hasil diagnosa dari metode Certainty Factor dengan
Dempster Shafer .
Universitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hasil diagnosa pada penyakit mata antara metode Certainty Factor dengan Dempster Shafer serta mengahasilkan
sebuah perangkat lunak berbasis desktop untuk mendiagnosa penyakit mata.
1.6. Metodologi Penelitian
Adapun metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian skripsi terdiri atas: a.
Studi literatur Bertujuan untuk mempelajari dan memahami teori dasar tentang Sistem Pakar,
metode sistem pakar dan materi lain yang berhubungan dengan pembuatan program.
b. Pengumpulan data dan studi lapangan
Mengumpulkan data dan informasi yang terkait dengan informasi jenis, gejala dan pengobatan penyakit mata, baik melalui konsultasi dengan pakar dokter
atau pakar kesehatan maupun sumber literatur lainnya. c.
Analisa dan perancangan Pengembangan perangkat lunak sistem dengan tahapan sesuai dengan tahapan
pada Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Mata sebagai berikut : 1.
Identifikasi Masalah Masalah yang terjadi sekarang ini adalah banyak penderita penyakit mata
yang masih belum mengetahui jenis penyakit yang diderita dan seringkali pakar atau karena begitu kompleksnya penyakit mata, maka dokter atau
pakar harus mendalami lebih jauh gejala yang dialamai pasien dan mencoba tindakan pengobatan mana yang harus dijalani sampai ditemukan
pengobatan yang sesuai dengan jenis penyakit yang diderita. 2.
Analisis dan Akuisisi Pengetahuan Pada tahapan ini akan dilakukan analisis terhadap data dan informasi yang
diperoleh, yaitu data dan informasi tentang jenis-jenis penyakit, gejala yang menyertai serta tindakan pengobatan apa yang mesti dilakukan. Selain itu
pada tahap ini juga dilakukan pengumpulan, pengetahuan dan pengalaman dari pakar dokter dan literatur yang terkait.
Universitas Sumatera Utara
3. Pemilihan Tools
Merupakan tahap pemilihan tools yang akan digunakan untuk membangun sistem pakar.
a. Representasi Pengetahuan
Pengetahuan-pengetahuan yang telah didapat dari hasil akuisisi pengetahuan diolah menjadi bentuk yang dapat dikenali oleh komputer.
Selain itu pada tahap ini juga dilakukan pembuatan prototype dari sistem berupa aturan-aturan yang akan digunakan untuk menelusuri
pengetahuan pada mesin inferensi. b.
Verifikasi dan Validasi Pada tahap ini, pengetahuan yang sudah direpresentasikan tersebut
dikonfirmasikan kembali ke pakar untuk diverifikasi serta diperiksa validasinya.
c. Implementasi
Merupakan tahap pembangunan aplikasi, termasuk integrasi pengetahuan yang sudah diverifikasi dan valid.
d. Evaluasi dan Implementasi Akhir
Akan dilakukan evaluasi dan penyempurnaan pada sistem yang telah dibuat jika diperlukan untuk kemudian diserahkan pada user.
1.7. Sistematika Penulisan