Kegunaan Break Even Point

3. Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan. 4. Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah unit produk yang diproduksi.

3.2 Kegunaan Break Even Point

Analisis titik impas sangat bermanfaat bagi manajemen dalam menjelaskan beberapa keputusan operasional yang penting dalam 3 tiga cara yang berbeda namun tetap berkaitan yaitu : 1. Pertimbangan tentang produk baru dalam menetukan beberapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan memperoleh laba. 2. Sebagai kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi terhadap tingkat operasional. 3. Membantu manajemen dalam menganalisis konsekuensi penggeseran biaya tetap karena otomisasi mekanisme kerja dengan peralatan yang canggih. Analisis break even dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dalam berbagai pengambilan keputusan, antara lain : Menurut Syahyunan 2004:98 adalah : 1. Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. 2. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Universitas Sumatera Utara 3. Besarnya penyimpangan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian. 4. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap laba yang akan diperoleh. Menurut Djahidin 2001:154 adalah : Dasar atau landasan dalam merencanakan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. 1. Dasar untuk menentukan tingkat produksi tertentu, perusahaan akan memperoleh laba diatas titik break even dan mencegah tingkat produksi atau sales yang lebih rendah dari tingkat break even point. 2. Dasar untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh. 3. Dalam keputusan penambahan investasi. Menurut Kuswadi 2005:368 adalah : A. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan produksi, harga jual, biaya produksi dan biaya-biaya lain serta mengetahui laba rugi perusahaan. B. Sebagai sarana merencanakan laba profit planning. C. Sebagai alat pengendalian controlling kegiatan operasi yang sedang berjalan. D. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual. Universitas Sumatera Utara E. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan, misalnya menentukan usaha yang perlu dihentikan atau yang harus tetap dijalankan ketika perusahaan dalam keadaan tidak mampu menutup biaya-biaya tunai. Meskipun analisis break even ini banyak digunakan oleh perusahaan, tetapi tidak dapat dilupakan bahwa analisis ini juga mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Lukman 2003:105 kelemahan utama dari analisis break even point antara lain adalah : - Asumsi tentang linearity Pada umunya harga jual per unit maupun variable cost per unit tidaklah berdiri sendiri terlepas dari volume penjualan. Dengan perkataan lain, tingkat penjualan yang melewati satu titik tertentu hanya akan dicapai dengan jalan menurunkan harga jual per unit. Hal ini tentu saja menyebabkan garis revenue tidak akan lurus, melainkan melengkung. Disamping itu variable operating cost per unit juga akan bertambah besar dengan meningkatnya volume penjualan mendekati kapasitas penuh. Hal ini bisa saja disebabkan karena menurunnya efisiensi tenaga kerja atau bertambah besarnya upah lembur. - Klasifikasi biaya Kelemahan kedua dari analisis break even point adalah kesulitan didalam mengklasifikasikan biaya karena adanya semi variable cost dimana biaya ini tetap sampai dengan tingkat tertentu dan kemudian berubah-ubah setelah titik tersebut. Universitas Sumatera Utara - Jangka waktu penggunaan Kelemahan lain dari analisis break even ini adalah jangka waktu penerapannya yang terbatas, biasanya hanya digunakan dalam pembuatan proyeksi operasi selama setahun. Apabila perusahaan mengeluarkan biaya- biaya untuk advertensi ataupun biaya lainnya cukup besar dimana pengeluaran tersebut tambahan investasi tidak akan terlihat dalam waktu yang dekat, sedangkan operating cost sudah meningkat maka sebagai akibatnya jumlah pendapatan yang harus dicapai menurut analisis berak even point agar dapat menutup semua biaya operasi yang bertambah besar juga.

3.3 Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Break Even Point