- Jangka waktu penggunaan
Kelemahan lain dari analisis break even ini adalah jangka waktu penerapannya yang terbatas, biasanya hanya digunakan dalam pembuatan
proyeksi operasi selama setahun. Apabila perusahaan mengeluarkan biaya- biaya untuk advertensi ataupun biaya lainnya cukup besar dimana
pengeluaran tersebut tambahan investasi tidak akan terlihat dalam waktu yang dekat, sedangkan operating cost sudah meningkat maka sebagai
akibatnya jumlah pendapatan yang harus dicapai menurut analisis berak even point agar dapat menutup semua biaya operasi yang bertambah besar
juga.
3.3 Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Break Even Point
Break even point dipengaruhi oleh perubahan harga jual per unit, perubahan biaya tetap, perubahan biaya variabel per unit dan perubahan harga jual per unit,
biaya variabel per unit dan biaya tetap. • Perubahan harga jual per unit
Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan titik impas, sementara penurunan harga jual per unit akan menaikkan titiik impas. Perubahan
harga jual per unit akan berakibat mempengaruhi hubungan biaya-volume- laba atau rasio volume-laba. Perubahan rasio volume-laba mempunyai dua
akibat yaitu: 1.
Titik break even berubah. 2.
Jumlah laba berubah.
Universitas Sumatera Utara
Perubahan harga jual per unit dapat berarti bahwa harga jual per unit naik atau harga jual per unit turun, dengan akibat sebagai berikut :
1. Kenaikan harga jual
- Rasio volume-laba naik
- Penutupan biaya tetap lebih cepat
- Daerah laba, di atas titik break even, lebih besar atau luas
- Daerah rugi, di bawah titik break even, lebih kecil atau sempit.
2. Penurunan harga jual
- Rasio volume-laba turun
- Penutupan biaya tetap lebih lambat
- Daerah laba, di atas titik break even, lebih kecil atau sempit
- Dareah rugi, di bawah titik break even, lebih besar atau luas.
• Perubahan biaya tetap Meskipun biaya tetap tidak berubah secara total dengan berubahnya
tingkat aktivitas, namun ia dapat saja berubah karena faktor-faktor lainnya. Sebagai contoh, perubahan tarif pajak kekayaan atau kenaikan gaji
karyawan dapat mengubah biaya tetap. Kenaikan baiaya tetap akan meningkatkan titik impas. Demikian juga, penurunan biaya tetap akan
menurunkan titik impas. Perubahan jumlah biaya tetap, baik kenaikan maupun penurunan, tidak merubah rasio volume-laba tetapi merubah titik
break even. Perubahan jumlah biaya tetap berakibat sebagai berikut : 1.
Kenaikan jumlah biaya tetap -
Garis lurus bergeser ke kanan
Universitas Sumatera Utara
- Titik break even lebih tinggi
- Daerah laba lebih sempit, daerah rugi lebih luas.
2. Penurunan jumlah biaya tetap
- Garis laba bergeser ke kiri
- Titik break even lebih rendah
- Daerah laba lebih luas, daerah rugi lebih sempit.
• Perubahan biaya variabel per unit Meskipun biaya variabel per unit tidak terpengaruh oleh perubahan
volume aktivitas, namun biaya tersebut dapat dipengaruhioleh factor- faktor lainnya. Sebagai contoh, perubahan harga bahan langsung dan
kenaikan upah pekerja yang menyediakan tenaga kerja langsung akan mengubah biaya variabel per unit. Peningkatan biaya varibel per unit akan
menaikkan titik impas. Demikian juga, penurunan biaya variabel per unit akan menurunkan titik impas. Misalnya, apabila harga bahan baku turun
atau naik, maka ada dampak langsung pada titik impas. Seperti halnya perubahan harga jual per unit, perubahan biaya variabel per unit baik
berupa kenaikan atau penurunan akan merubah rasio volume-laba. Adanya perubahan rasio volume-laba mempunyai dua akibat, yaitu :
a Titik break even berubah
b Jumlah laba berubah
Universitas Sumatera Utara
Secara terperinci akibat perubahan biaya variabel per unit adalah : 1.
Penurunan biaya variabel per unit, berakibat sama dengan kenaikan harga jual per unit yaitu :
- Rasio volume-laba naik
- Penutupan biaya tetap lebih cepat
- Daerah laba, di atas titik break even, lebih luas atau besar
- Daerah rugi, di bawah titik break even, lebih sempit atau kecil.
2. Kenaikan biaya variabel per unit, berakibat sama dengan penurunan harga
jual per unit yaitu : -
Rasio volume-laba turun -
Penutupan biaya tetap lebih lambat -
Daerah laba, di atas titik break even, lebih sempit atau kecil -
Daerah rugi, dibawah titik break even, lebih luas atau besar. • Perubahan harga jual per unit, volume penjualan, biaya variabel per unit
dan biaya tetap Dalam menyusun perencanaan perusahaan, mungkin manajemen akan
menghadapi perubahan factor-faktor yang mempengaruhi laba perusahaan secara serempak.
Misalnya : 1.
Penurunan harga jual per unit Kenaikan volume penjualan
Kanaikan biaya variabel per unit Kenaikan jumlah total biaya tetap.
Universitas Sumatera Utara
2. Kenaikan harga jual per unit
Penurunan volume penjualan Penurunan biaya variabel per unit
Penurunan jumlah total biaya tetap. Semua factor-faktor tersebut dapat diperhitungkan pengaruh perubahannya
terhadap laba perusahaan dan dapat disajikan dalam grafik volume-laba.
3.4 Klasifikasi Biaya Tetap Dan Biaya Variabel