1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan batasan-batasan saat dilakukannya penelitian, yaitu :
1. Produk-produk online yang dibeli oleh konsumen adalah produk yang sering di beli dikalangan mahasiswa dan mahassiswi yaitu : Pakaian, tas, sepatu, jam,
aksesoris Handphone, dan buku. 2.
Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Administrasi Bisnis yang pernah melakukan pembelian secara
online shop.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan dan diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh antara harga dengan keputusan pembelian produk online shop?
2. Apakah terdapat pengaruh antara kepercayaan dengan keputusan pembelian produk online shop?
3. Apakah terdapat pengaruh antara advertising iklan dengan keputusan pembelian produk online shop?
4. Apakah terdapat pengaruh antara kualitas produk dengan keputusan pembelian produk online shop?
5. Apakah terdapat faktor-faktor harga, kepercayaan, advertising, kualitas produk yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk online
shop?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh harga dengan keputusan pembelian pada produk online shop
2. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan dengan keputusan pembelian pada produk online shop
3. Untuk menganalisis pengaruh advertising dengan keputusan pembelian pada produk online shop
4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dengan keputusan pembelian pada produk online shop
5. Untuk menganalisis faktor-faktor harga, kepercayaan, advertising, kualitas produk yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk
online shop
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dibidang ilmu Administrasi bisnis khususnya mengenai faktor–faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk- produk secara online. Dan hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan
referensi bagi peneliti-peneliti lain dimasa mendatang yang bermaksud mengkaji hal yang relevan dengan penelitian ini
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi para pihak baik
itu pemilik online shop untuk mengembangkan inovasi serta keunggulan kompetitif dalam bersaing sehingga dapat meningkatkan penjualan dan juga
bermanfaat bagi para pengguna atau konsumen online shop untuk menjadi bahan pertimbangan dalam membeli produk secara online.
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Teknologi E-Commerce
E-Commerce atau Electronic Commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen consumers, manufaktur manufactures, sevices
providers dan pedagang perantara intermediateries dengan menggunakan jaringan-jaringan computer computer network yaitu internet Halim,2005;10.
Menurut Jullian Ding dalam Halim 2005;11 E-Commerce merupakan suatu transaksi komersial yang dilakukan antara penjual dan pembeli atau dengan pihak
lain dalam hubungan perjanjian yang sama untuk mengirimkan sejumlah barang, pelayanan, atau peralihan hak dimana komersial ini terdapat didalam media
elektronik media digital yang secara fisik tidak memerlukan pertemuan para pihak dan keberadaan media ini dalam public network sistem tertutup. Jadi dapat
disimpulkan bahwa E-Commerce adalah kegiatan jual beli di dunia maya tanpa perlu berhubungan secara langsung.
E-Commerce merupakan lahan bagi para pebisnis dan pengusaha untuk menarik perhatian publik dimana berkaitan dengan periklanan dan penggunaan
peralatan elektronik untuk melaksanakan transaksi online shop.
Ruang Lingkup E-Commerce
Perkembangan dunia bisnis dewasa ini dalam perkembangan perdagangan tidak lagi membutuhkan pertemuan secara langsung antara pelaku bisnis.
Kemajuan teknologi memungkinkan untuk dilaksanakannya hubungan-hubungan bisnis melalui perangkat teknologi yang disebut dengan internet. Segmentasi atau
ruang lingkup E-Commerce ini meliputi menurut Halim 2005;18 :
1. Bisnis ke bisnis business to business Bisnis ke bisnis merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau
denngan kata lain transaksi secara elektronik antar perusahaan dalam hal ini pelaku bisnis yan dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas atau volume produk
yang besar. 2. Bisnis ke Konsumen business to consumer
Transaksi bisnis ini produk yang diperjualbelikan mulai produk barang dan jasa baik dalam bentuk berwujud maupun dalam bentuk elektronik atau digital yang
telah siap untuk digunakan atau dikonsumsi. 3. Konsumen ke konsumen consumer to consumer
Konsumen ke konsumen merupakan transaksi bisnis secara elektronik yang dilakukan antar konsumen untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu dan pada
saat tertentu pula, segmentasi konsumen ke konsumen ini sifatnya lebih khusus karena transaksi dilakukan oleh konsumen ke konsumen yang memerlukan
transaksi.
Belanja Online
Pengertian Belanja online Online Shopping yang diungkapkan oleh Rifqi Nugroho Adi 2013;18 adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui
media Internet. Belanja online diklasifikasikan sebagai transaksi e-commerce Business to Consumer B2C yang merupakan ruang lingkup dari E-Commerce.
Hal yang biasa dilakukan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli produk online shop adalah masuk ke situs internet seperti social media atau menggunakan
search angine, kemudian mencari produk ditoko online, lalu membuat keputusan apakah produk tersebut akan dibeli atau tidak.
Menurut Rifqi Nugroho Adi 2013 Ada beberapa keunggulan alasan kenapa konsumen lebih memilih belanja online dari pada belanja secara offline yaitu :
1. Mudah Mudah karena dapat dilakukan dimana saja kapan saja, melalui perangkat
komputer dimana saja yang terkoneksi dengan internet, termasuk dari perangkat mobile pribadi. Mudah karena tinggal masuk ke web, pilih produk, baca deskripsi
produk, klik beli, pilih cara pembayaran, dan tunggu barang diantar. 2. Murah
Alasan lain adalah belanja lewat online lebih murah. Ini karena biaya untuk menjual produk di internet lebih murah sehingga secara fair konsumen juga
berhak atas biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan harga di pasar offline. Bahkan bila harga barang di online sama dengan harga di offline itupun
masih bisa dihitung lebih murah karena ada beberapa komponen biaya lain yang sebenarnya tidak perlu dikeluarkan seperti biaya bensin, parkir, toll, makan, dll.
Jadi belanja online memang benar-benar lebih murah. 3. Praktis
Praktis karena tidak perlu mendorong trolley, tidak perlu antri di kasir, dan tidak perlu marah-marah dengan layanan SPG yang lama dan tidak memuaskan.
Belanja online bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dengan alamat pengiriman yang boleh ditentukan sendiri misalnya untuk ke rumah sendiri, ke kantor atau ke
rumah teman atau saudara misalnya untuk kado. Tidak ada model belanja lain yang bisa menandingi kepraktisan model belanja seperti ini sejauh ini.
4. Efisien Konsumen tidak perlu berlama-lama menghabiskan waktu mencari produk yang
di butuhkan. Waktu menjadi lebih efisien dari pada harus berjam-jam menembus kemacetan lalu lintas. Time is not money, Time is much more valuable than
money. E-commerce yang saat ini hadir menjamur baik dalam skala rumahan, toko online individu, maupun e-commerce besar, tentu saja semua untuk melayani kita
supaya hidup lebih efisien. 5. Modern
Solusi berbelanja lewat online adalah gaya hidup manusia modern yang menyukai kepercayaan, kepraktisan, efisien, kemudahan, dan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dan komputer. Konsumen seperti ini umumnya adalah kelas menengah dan atas tidak peduli siapapun mereka orangtua, ibu rumah tangga,
karyawan, pelajar mahasiswa, profesional, atau pengusaha, adalah orang-orang dengan pemikiran modern dan percaya bahwa belanja tidak harus bertatap muka
dengan penjual atau melihat barang secara langsung karena percaya bahwa integritas adalah sesuatu yang harus dijunjung tinggi.
6. Pribadi Dunia belanja online sangat menghargai hal-hal yang bersifat pribadi. Mulai dari
data pribadi yang tidak akan di-share ke siapapun hingga kebutuhan produk yang di beli. Dengan belanja lewat internet konsumen tidak perlu sungkan atau tidak
enak hati dilihat orang lain atau ketahuan dalam membeli produk tersebut. Produk-produk tertentu yang bersifat sangat pribadi misalnya pakaian dalam,
produk kesehatankecantikankebugaran, CD, DVD, bahkan mobil mewah bisa
anda dapatkan di web. Termasuk pula buku yang sangat sukses dijual secara online.
7. Nyaman Alasan lain adalah kenyamanan dan tidak perlu merasa terganggu dengan situasi
keramaian di offline store. Konsumen bahkan dapat membeli produk dengan jumlah berapapun. Bahkan untuk jumlah sedikit pun bisa dilayani via online.
Untuk kenyaman konsumen tersedia pula pilihan pembayaran misalnya dengan COD bayar di tempat, transfer bank, atau kartu kredit. Bila menginginkan
belanja secara kredit adalah pilihan yang nyaman karena ada beberapa fasilitas misalnya bunga 0 persen, point rewards, dan sebagainya. Tidak perlu membayar
mahal di depan karena ada pilihan pembayaran tersebut yang juga bisa dinikmati lewat belanja online.
8. Fokus Pada umumnya semua orang akan lapar mata ketika sedang berbelanja atau
merasa tidak enak atau malu atau tidak nyaman ketika ketika hanya membeli sedikit produk dan harus mengantri panjang di kasir. Karena lapar mata dan
dengan alasan efisiensi yang tadinya berniat untuk membeli satu atau dua produk saja lalu memutuskan untuk membeli sekaligus produk lain sehingga akhirnya
belanjaan manjadi satu trolley penuh. Sebagai solusi untuk menghindari itu semua, konsumen bisa melakukan belanja via online. Konsumen bisa meluruskan
niat dan fokus hanya target produk yang akan di beli dan di butuhkan saat ini saja. Tidak perlu menumpuk stok atau membeli sesuatu yang belum di butuhkan
sekarang.
9. Tanpa Batas Tidak ada batas apapun terutama dalam hal jarak ataupun waktu. Toko online
melayani dalam 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 365 hari setahun. Konsumen bisa membeli poduk di belahan bumi manapun dan kapanpun asalkan harganya
cocok sesuai dengan kondisi keuangan pribadi. Kelemahan-kelemahan belanja online yaitu :
1. Kualitas barang yang diinginkan kadang-kadang berbeda dengan yang tercantum di website.
2. Rentan Penipuan
2.2 Dasar Penetapan Variabel X
Adapun dasar penetapan variabel X sebagai variabel bebas atas penelitian ini adalah dari penelitian sebelumnya oleh Rifqi Nugroho Adi dengan judul
“Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian dengan Sistem Pre Order Secara Online Studi Kasus Pada Online Shop Chopper
Jersey” dimana harga dan kepercayaan memiliki pengaruh positif dalam mempengaruhi keputusan pembelian secara online. Dan juga berdasarkan
keinginan peneliti untuk menambahkan Advertising Iklan dan kualitas produk sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk online
shop berdasarkan studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Sehingga adapun variabel X bebas dan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian dalam pembelian produk online shop pada penelitian ini adalah Harga, Kepercayaan, Advertising Iklan, dan Kualitas Produk
2.2.1 Harga
Menurut William J.Stanton Angipora, 1999 harga adalah sejumlah uang kemungkinan ditambah beberapa barang yang dibutuhkan untuk memperoleh
beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Menurut Jerome Mc Carthy Angipora, 1999 harga adalah apa yang dibebankan untuk
sesuatu, pengertian sesuatu yang dikemukakan tersebut mamemiliki makna yang luas dan terdiri dari harga yang dilihat dari anggota-anggota saluran
Secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga Kotler dan Amstrong 1994 yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. a. Faktor Internal Perusahaan
1. Tujuan Pemasaran Perusahaan Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah pemasaran
perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan
kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lain-lain.
2. Strategi bauran pemasaran Harga hanyalah salah satu dari komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu
harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya yaitu produk, distribusi dan promosi.
3. Biaya Biaya merupakan faktor yan menentukan harga minimal yang harus ditetapkan
agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya.
b. Faktor Lingkungan Eksternal Perusahaan 1. Sifat pasar dan permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapnya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistic, oligopoly
atau monopoli 2. Persaingan
Ada 5 kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industry, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk subtitusi, pemasok,
pelanggan dan ancaman pendatang baru. 3. Faktor lainnya
Yaitu faktor kondisi ekonomi, kebijakan dan peraturan pemerintah dan aspek sosial.
Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, menurut Tjiptono 2005;35 yaitu :
1. Berorientasi pada laba Asumsi teori klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga
yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. Ada perusahaan yang menggunakn target laba, yaitu tingkat
laba yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.
2. Berorientasi pada Volume Ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang
berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objectivies. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target
penjualan. 3. Berorientasi pada citra
Citra image suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius. Sementaa itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk nilai tertentu image of value
4. Berorientas pada stabilisasi harga Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri industry leader
Pada suatu pasar harga biasanya merupakan hal yang paling utama yang dilihat oleh konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian
terhadap suatu produk baru termasuk juga di toko online, yang kedua adalah barang yang akan dibelinya. Harga produk yang fleksibel dan konsumen masih
bisa menawarnya dapat membuat konsumen tertarik untuk membeli suatu produk tersebut, karena konsumen akan melakukan penawaran untuk mendapatkan harga
yang diinginkannya. Terdapat fakta bahwa para pembeli memiliki sensitivitas terhadap harga produk, adapun faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi variasi
dalam sensitivitas harga diantara pelanggan dan produk adalah :
1. Keinginan pembeli untuk membayar harga tertentu untuk sebuah produk dipengaruhi oleh persepsi dan prefensi mereka : kebutuhan, hasrat, kesadaran, dan
sikap mereka terhadap produk 2. Harga, ketersediaan, dan daya tarik dari merek-merek alternative dan produk-
produk pengganti mempengaruhi keinginan pembeli untuk membeli produk tersebut
3. Ukuran pendapatan mereka relative terhadap harga yang mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membeli suatu produk barang atau jasa.
2.2.2 Kepercayaan
Menurut Kimery dan Mc Card Suryani 2013;255 kepercayaan didefenisikan sebagai kesediaan konsumen untuk menerima kerentanan dalam
melakukan transaksi online berdasarkan harapannya yang positif mengenai perilakunya berbelanja online pada masa mendatang. Jika konsumen percaya,
mereka yakin bahwa perilakunya dalam berbelanja tidak menimbulkan masalah, dan bersikap positif serta mau berbelanja online pada masa yang akan datang.
Kepercayaan merupakan pondasi dari suatu transaksi bisnis antara dua pihak atau lebih yang akan terjadi apabila masing-masing saling mempercayai.
Kepercayaan trust ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lainmitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan. Menurut
Yousafzai, Pallister, Foxall, Greenstein Miklos 2002;120 Trust telah dipertimbangkan sebagai katalis dalam berbagai transaksi antara penjual dan
pembeli agar kepuasan konsumen dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan
Kepercayaan dibutuhkan oleh pengguna teknologi informasi dalam rangka menigkatkan kinerja individu dalam melakukan kegiatan organisasi atau
perusahaan. Kepercayaan juga membantu pengguna untuk mengurangi kompleksitas sosial dalam menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan.
Mayer, Davis, Schoorman, 1995 menjelaskan bahwa kepercayaan tidak akan diperlukan jika tindakan bisa dilakukan dengan pasti dan tidak ada risiko .
Faktor kepercayaan trust menjadi hal yang sangat penting bagi transaksi yang melibatkan teknologi. Konsep kepercayaan ini berarti bahwa pengguna
percaya terhadap keandalan teknologi ini dapat memberikan keamanan bagi pengguna. Keamanan berarti bahwa pengguna teknologi tersebut aman, resiko
hilangnya data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah. Menurut Mayer, Davis, Schoorman, 1995, faktor yang membentuk
kepercayaan seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu kemampuan ability, kebaikan hati benevolence, dan integritas integrity. Ketiga faktor tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut: 1. Kemampuan Ability
Kemampuan mengacu pada kompetensi dan karakteristik penjualorganisasi dalam mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini,
bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh
jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi. 2. Kebaikan hati Benevolence
Kebaikan hati merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh
penjual dapat dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki
perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen. 3. Integritas Integrity
Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar
sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak.
2.2.3 Advertising Iklan
Menurut Keegan 2003 Periklanan dapat didefenisikan sebagai pesan yang disponsori, yang ditempatkan dalam media massa dengan bayaran tertentu.
Dapat juga didefenisikan sebagai pemakaian imbauan periklanan, pesan, seni, naskah, foto, cerita dan potongan video. Iklan sering dirancang untuk menambah
nilai psikologis suatu produk atau merek, iklan memainkan peran komunikasi yang lebih penting dalam pemasaran produk-produk konsumen. Meskipun iklan
mungkin bukan sumber pendapatan untuk situs e-commerce namun iklan online advertising online memperkuat pendapatan bagi pemasaran.
Pembelian yang sering dari produk berbiaya rendah umumnya membutuhkan dukungan periklanan yang kuat untuk untuk mengingatkan
konsumen tentang produk tersebut. Sehingga sangat dibutuhkan iklan yang mampu menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Demikianlah
produk yang ditawarkan di toko online perlu untuk terus mempromosikan produknya melalui berbagai cara seperti Greenstein Feinman, 2000;362 :
1. Memasukan kedalam program iklan online 2. Press release dan berita online
3. Word of mouth online 4. Pengalaman pribadi konsumen
5. Dan lainnya Fungsi-fungsi dari iklan atau advertising Angipora,199;230 , antara lain adalah:
1. Membantu dalam memperkenalkan barang baru dan kepada siapa atau dimana barang itu dapat diperoleh.
2. Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para penyalur, 3. Membantu dalam mengenalkan adanya barang tertentu dan pembuatannya
4. Memberikan keteranganpenjualan kepada pembeli atau calon pembeli 5. Membantu mereka yang melakukan penjualan
6. Membantu ekspansi pasar Tujuan Iklan atau advertising itu sendiri adalah :
1. Membangun, mengubah, dan memperkuat kembali cara lain dalam menyatakan tujuan iklan adalah berusaha mempengaruhi sikap dari pemirsa sasaran terhadap
merek berhadapan dengan merek-merek pesaing atau merek subtitusi. Tujuan itu didasarkan pada model perilaku pembeli.
2. Model hirarki tiga tahap oleh Michael Ray menyatakan bahwa ada tiga hirarki perilaku yaitu : hirarki pembelajaran, hirarki pencirian disonansi, dan hirarki
keterlibatan rendah. Sebuah Iklan akan tertarik untuk dilihat apabila terdapat indikator-
indikator penting dari sebuah iklan, yaitu Suhandang; 2010;73 :
1. Headline, adalah intisari atau tema dari pesan yang ingin disampaikan. 2. Lead, adalah sebagai sari dari pesan naskah iklan tersebut, lead biasanya disajikan
dalam bentuk visualisasi dari barang atau jasa yang ditawarkan. 3. Body, adalah keterangan tambahan atau keterangan yang melengkapi informasi
yang diperlukan, biasanya disajikan dalam bentuk keterangan lain yang menjelaskan kondisi dan manfaat dari barang atau jasa tersebut.
2.2.4 Kualitas Produk
Produk merupakan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen, produk juga merupakan elemen penting dalam suatu pasar atau program pemasaran
Afif,1994;96. Produk didefenisiskan juga berdasarkan bentuk tangible-nya dan sifat-sifat fisik-berat, ukuran, dan material keegan,2003;76
Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan wujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua
kelompok utama yaitu : 1. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba, diras, dipegang, disimpan, dan diperlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya
tahannya, terdapat dua macam barang yaitu, barang tidak tahan lama dan barang tahan lama.
2. Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Yang tidak berbentuk barang yang dapat disentuh secara langsung.
Produk yang biasanya dipasarkan melalui internet bisa dibagi menjadi beberapa produk,yaitu:
1. Produk Fisik yaitu produk berupa barang fisik, yang proses pengirimannya dilakukan melalui media pos, contoh ; peralatan komputer, buku, baju, dan lainya.
2. Produk Digital yaitu produk dalam bentuk digital yang dalam proses pengirimznnya bisa dilakukan dengan cara mengunduh langsung dari internet
sperti e-book, image, audio, video, dan lainnya. 3. Produk Jasa yaitu jasa membuat sesuatu seperti jasa membuat website, jasa
desain, jasa pembuatan software dan lainnya. Odang, 2008;21
Kualitas Produk
Menurut Kotler Amstrong 2001;347 menyebutkan bahwa kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang penting. Kualitas produk adalah
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan segala fungsi-fungsinya, meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan untuk
dioperasikan dan diperbaiki, serta atribut lain yang bernilai ada produk tersebut secara keseluruhan. Adapun beberapa dimensi dari kualitas produk oleh Garvin
adalah : 1. Keandalan
Dimensi keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan saat menjalankan fungsinya.
2. Kesesuaian dengan spesifikasi Maksudnya adalah kesesuaian kinerja produk dengann standar yang dinyatakan
suatu produk. Ini semcam janji yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini sesuai dengan standarnya.
3. Daya Tahan Daya tahan menunjukkan usia produk. Yaiu jumlah pemakaian suatu produk
sebelu produk tersebut digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya maka tentu akan semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan sebagai produk
yang berkualitas dibandingkan produk lain. 4. Daya tarik produk
Keindahan yang menyangkut tampilan produk yang mampu membuat konsumen merasa tertarik. Ini sering kali dilakukan dalam bentuk desain produk atau
kemasannya. 5. Kualitas yang dipersepsikan
Ini menyangut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan. Produk- produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih berkualitas
dibandingkan dengan merek-merek lain. Suatu produk dinilai memiliki kualitas bukan oleh produsen, melainkan oleh pelanggan. Jadi, pelangganlah yang
memberikan evaluasi apakah produk yang telah dibeli dan dikonsumsinya itu sesuai dengn harapan awalnya atau tidak.
6. Kesesuaian dengan fungsi Ini menyangkut kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri atau
karakteristik operasi dari suatu produk.
7. Ciri Khas Produk Yaitu, cirri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan
karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi pelanggan.
8. Kemudahan Produk Yaitu kemudahan produk itu sendiri bila akan diperbaiki atau kemudahan
memperoleh komponen produk tersebut.
2.3 Keputusan Pembelian Y