diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
3.5.4. Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
3.5.5. Sintesis synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. 3.5.6. Evaluasi evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2007.
3.6. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang terhadap suatu stitulus atau objek. Newbomb, salah seorang ahli psikologis sosial,
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap itu masih merupakan
Universitas Sumatera Utara
reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan.
3.6.1. Menerima receiving Menerima dapat diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan. 3.6.2. Merespon responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha
untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.
3.6.3. Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 3.6.4. Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawa atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi Notoatmodjo, 2007.
3.7. Tindakan dan praktek
Tingkatan perilaku praktek psikomotorik menurut Simpson adalah sebagai berikut.
3.7.1. Persepsi Persepsi yaitu kemampuan masyarakat untuk memperlihatkan kesadaran
sensorik terhadap objek atau isyarat yang berhubungan dengan tugas yang akan dilakukan, tahapan ini meliputi tindakan membaca perintah atau mengamati
Universitas Sumatera Utara
proses dengan memperhatikan semua langkah atau teknik yang akan dilakukan dalam sebuah proses.
3.7.2. Pengaturan Pengaturan yaitu kemampuan individu untuk memperlihatkan kesiapannya
dalam melakukan suatu tindakan, misalnya mengikuti perintah, dengan menyatakan kesediaan, menyimak dengan indera, atau bahasa tubuh yang
mendukung suatu tindakan motorik. 3.7.3. Respon terkendali
Respon terkendali yaitu kemampuan individu untuk mengeluarkan tenaga melalui tindakan yang dapat diamati. Tindakan ini dilakukan secara sadar untuk
meniru perilaku, biasanya masih dilakukan di bawah bimbingan instruktur atau penyuluh kesehatan.
3.7.4. Mekanisme Mekanisme adalah kemampuan individu untuk mengulangi langkah-
langkah pada suatu keterampilan yang diinginkan dengan tingkat percaya diri tertentu. Pada tahap ini masyarakat menunjukkan bahwa penguasaannya sudah
sampai pada tahap tertentu beberapa atau semua aspek dari sebuah proses sudah menjadi kebiasaan.
3.7.5. Respon kompleks Respon kompeks yaitu kemampuan individu secara otomatis untuk
melakukan tindakan motorik yang rumit dengan bebas dan dengan sangat mahir. Setiap tahapan sudah benar-benar hapal sehingga tanpa merasa ragu dan tanpa
banyak menggunakan waktu serta tenaga dalam melakukannya.
Universitas Sumatera Utara
3.7.6. Adaptasi Adaptasi adalah kemampuan individu untuk melakukan modifikasi atau
adaptasi dalam proses motorik agar sesuai dengan situasi tertentu atau situasi yang beragam, yang menunjukkan bahwa dia menguasai gerakan yang sangat unik
yang dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi. 3.7.7. Keaslian
Keaslian yaitu kemampuan individu untuk menciptakan tindakan motorik baru, misanya cara baru untuk memanipulasi objek atau materi, yang terbentuk
karena pemahaman terhadap suatu keterampilan dan kemampuannya melakukan keterampilan. nurhidayah, 2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konsep