bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal merupakan karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin,
dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal, yaitu lingkungan baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini
sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang Notoatmodjo, 2007.
3.4. Bentuk Operasional Perilaku
Perilaku manusia sangat kompleks, dan mempunyai bentangan yang sangat luas. Benyamin Bloom 1908 seorang ahli psikologi pendidikan membagi
perilaku manusia ke dalam tiga bentuk, ranah atau kawasan yakni: kognitif, afektif, psikomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk
pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni: pengetahuan, sikap, dan tindakan. Menurut Bloom dalam Notoatmodjo, 2003 bentuk operasional dari pada
perilaku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu perilaku dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku dalam bentuk pengetahuan yaitu
dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar. Perilaku dalam bentuk sikap merupakan tanggapan batin terhadap keadaan atau rangsangan dari luar. Dalam
hal ini lingkungan berperan dalam membentuk perilaku manusia yang ada didalamnya. Sedangkan perilaku dalam bentuk tindakan yang sudah konkrit,
yakni berupa perbuatan atau action terhadap situasi atau rangsangan.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan.
3.5.1. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur hal ini antara lain menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. 3.5.2. Memahami comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpresikan materi tersebut
secara benar. Kata kerja untuk mengukur pemahaman seseorang antara lain menjelaskan, menyimpulkan, dan sebagainya.
3.5.3. Aplikasi aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini apat
Universitas Sumatera Utara
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
3.5.4. Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
3.5.5. Sintesis synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. 3.5.6. Evaluasi evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2007.
3.6. Sikap