2.6.12 Sumber biaya adalah biaya persalinan yang di tanggung oleh pihak
keluarga, perusahaan swasta dan instansi pemerintah yang mengeluarkan asuransi kesehatan yang tercatat pada kartu status yang dikelompokkan
menjadi: 1.
Biaya Sendiri 2.
Bukan Biaya Sendiri 2.6.13
Keadaan ibu sewaktu pulang adalah kondisi kesehatan ibu sewaktu pulang dari RSSanta Elisabeth Medan yang tercatat pada kartu status ibu yang
dikategorikan atas: 1.
Pulang Sembuh 2.
Pulang atas Permintaan Sendiri
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan komputer dengan program SPSS Statistical Product and Service Solution. Data univariat
secara deskriptif dan data bivariat menggunakan uji Chi- Square. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk narasi, Tabel distribusi proporsi, diagram bar dan
diagram pie.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan terletak di Jalan H. Misbah No.7 Medan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit milik Kongregasi Fransisikanes
Santa Elisabeth Medan. Visi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah menjadikan Rumah Sakit Santa Elisabeth mampu berperan aktif dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, atas dasar cinta kasih dan persaudaraan sejati pada era globalisasi. Misi Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan adalah meningkatkan derajat kesehatan, melalui sumber daya manusia yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, dengan tetap
memperhatikan masyarakat lemah.
4.1.1 Pelayanan Medis, Penunjang Medis dan Penunjang Umum
Rumah sakit ini telah dilengkapi berbagai prasarana yang terdiri dari Poli Umum, Spesialis, Unit Gawat Darurat UGD dan Intensive Care Unit ICU.
Masing-masing unit dilengkapi dengan fasilitas sesuai dengan kebutuhan pelayanan. UGD Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan buka 24 jam dan dilengkapi
oleh tenaga dokter dan perawat yang profesional. Rumah sakit ini memiliki pelayanan
penunjang medis
seperti laboratorium,
rontgen, CT-Scan,
Electrokardiografi EKG, Electroencephalografi EEG, farmasi, fisioterapi, ruang diagnostik, hemodialisa dan laboratorium buka selama 24 jam. Penunjang
umum yang terdapat di rumah sakit ini terdiri dari administrasi, jaringan komputer, telepon, sumber air, listrik, pengolahan air limbah, instalasi gizi dan
Universitas Sumatera Utara
dapur umum, Central Steril Supply Department CSSD, teknik pemeliharaan, kendaraan dan fasilitas lainnya.
4.2 Analisis Deskriptif
4.2.1 Faktor Sosiodemografi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea
Distribusi proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2013 – 2014 berdasarkan faktor sosiodemografi
yang meliputi umur, suku, agama, dan pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan Tahun 2013-2014
Sosiodemografi f
Umur Tahun 20-35
20 dan 35 63
14 81,8
18,2 Jumlah
77 100,0
Suku Batak
Jawa Nias
Lainnya Tamil 68
6 2
1 88,3
7,8 2,6
1,3
Jumlah 77
100,0
Agama Islam
Kristen Protestan Kristen Katolik
Budha 6
48 22
1 7,8
62,3 28,6
1,3 Jumlah
77 100,0
Pekerjaan Tidak Bekerja
Pegawai Negeri Sipil PNS Pegawai Swasta Wiraswasta
34 7
36 44,2
9,1 46,8
Jumlah 77
100,0
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan umur terbesar pada kelompok 20-35 tahun sebanyak 63 orang
81,8 dan terkecil pada kelompok umur 20 tahun dan 35 tahun sebanyak 14 orang 18,2. Umur termuda adalah 19 tahun dan umur tertua adalah 42 tahun.
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan suku terbesar adalah suku Batak sebanyak 68 orang 88,3 dan terkecil adalah suku Nias 1
orang 2,6 dan suku lainnya seperti suku Tamil sebanyak 1 orang 1,3. Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan agama terbesar
adalah agama Kristen Protestan sebanyak 48 orang 62,3 dan terkecil adalah agama Budha 1 orang 1,3.
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan pekerjaan terbesar adalah pegawai swastawiraswasta sebanyak 36 orang 46,8 dan terkecil adalah
Pegawai Negeri Sipil PNS sebanyak 7 orang 9,1.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Faktor Mediko Obstetri
Distribusi proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2013 – 2014 berdasarkan faktor mediko obstetri
yang meliputi paritas, jarak persalinan, riwayat penyakit, riwayat kehamilan, riwayat persalinan dan komplikasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Mediko Obstetrik di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan Tahun 2013-2014
Mediko Obstetri f
Paritas Nullipara
Primipara Multipara
Grandemultipara 36
14 25
2 46,8
18,2 32,5
2,5 Jumlah
77 100,0
Jarak Persalinan 2 Tahun
2 Tahun 8
33 19,5
80,5
Jumlah 41
100,0
Riwayat Penyakit Tidak Ada
Ada
69 8
89,6 10,4
Jumlah 77
100,0
Riwayat Kehamilan Tidak Ada
Ada
72 5
93,5 6,5
Jumlah 77
100,0
Riwayat Persalinan Normal
Seksio Sesarea Ekstraksi Vakum Forcep
10 30
1 24,4
73,2 2,4
Jumlah 41
100,0
Komplikasi Tidak Ada Komplikasi
Ada Komplikasi
71 6
92,2 7,8
Jumlah 77
100,0
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan paritas terbesar yaitu kelompok nullipara sebanyak 36 orang
49,4 dan terkecil yaitu kelompok grandemultipara sebanyak 2 orang 2,5. Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan jarak persalinan
terbesar dengan kategori 2 tahun sebanyak 33 orang 80,5 dan jarak persalinan terkecil ada pada kategori 2 tahun sebanyak 8 orang 19,5.
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan riwayat penyakit terbesar adalah ibu yang tidak memiliki riwayat penyakit yaitu sebanyak 69 orang
89,6 dan proporsi terkecil adalah ibu yang memiliki riwayat penyakit yaitu sebanyak 8 orang 10,4.
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan riwayat kehamilan terbesar adalah ibu yang tidak memiliki riwayat kehamilan yaitu
sebanyak 72 orang 93,5 dan proporsi terkecil adalah ibu yang memiliki riwayat kehamilan yaitu sebanyak 5 orang 6,5.
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan riwayat persalinan terbesar adalah seksio sesarea sebanyak 30 orang 73,2 dan proporsi terkecil
adalah Ekstraksi Vakum Forcep 1 orang 2,4. Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan komplikasi
terbesar adalah ibu yang tidak memiliki komplikasi yaitu sebanyak 71 orang 92,2 dan proporsi terkecil adalah ibu yang memiliki komplikasi yaitu
sebanyak 6 orang 7,8.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Indikasi Seksio Sesarea
Distribusi proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2014-2014 berdasarkan indikasi seksio sesarea
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Indikasi Seksio Sesarea di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2013-2014
Indikasi Seksio Sesarea f
Indikasi Seksio Sesarea Indikasi Medis
Indikasi Sosial
71 6
92,2 7,8
Jumlah 77
100,0 Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa proporsi ibu bersalin dengan seksio
sesarea berdasarkan indikasi seksio sesarea yang terbesar adalah indikasi medis yaitu sebanyak 71 orang 92,2 dan yang terkecil adalah indikasi sosial yaitu
sebanyak 6 orang 7,8. Indikasi medis terdiri atas faktor ibu dan faktor janin, dari 71 ibu bersalin
dengan seksio sesarea berdasarkan indikasi medis terdapat 54 ibu yang bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan indikasi medis dengan faktor ibu sedangkan 17
lainnya merupakan faktor janin. Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea dengan indikasi medis di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-
2014berdasarkan indikasi medis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Indikasi Medis di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan Tahun 2013-2014
Indikasi Medis f
Faktor Ibu Plasenta Previa
Disproporsi Sefalopelvik Partus Tak Maju
Preeklamsia Ketuban Pecah Dini
Pernah Seksio Sesarea Penyakit Ibu
Distosia Serviks 2
4 6
5 4
29 3
1 3,7
7,4 11,1
9,3 7,4
53,7 5,6
1,9 Jumlah
54 100,0
Faktor Janin Bayi Terlalu Besar
Kelainan Letak Janin Fetal Distres Gawat Janin
Kematian Janin
Dalam
Kandungan IUFD
1 8
7 1
5,9 47,1
41,1 5,9
Jumlah 17
100,0 Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa proporsi indikasi medis seksio sesarea
berdasarkan faktor ibu terbesar adalah riwayat seksio sebelumnya yaitu sebanyak 29 orang 53,7 dan yang terkecil adalah distosia serviks 1 orang 1,9 dan
plasenta previa 1 orang 1,9. Proporsi indikasi medis seksio sesarea berdasarkan faktor janin terbesar
adalah kelainan letak janin yaitu sebanyak 8 orang 47,1 dan yang terkecil adalah bayi terlalu besar sebanyak 1 orang 5,9 serta kematian janin dalam
kandungan sebanyak 1 orang 5,9.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Status Rawatan
Distribusi proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2013 – 2014 berdasarkan status rawatan yang
meliputi lama rawatan, sumber biaya dan keadaan ibu sewaktu pulang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Status Rawatan di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan Tahun 2013-2014
Status Rawatan f
Lama Rawatan
3 Hari 3 Hari
18 59
23,4 76,6
Jumlah 77
100,0
Sumber Biaya Biaya Sendiri
Bukan Biaya Sendiri 58
19 75,3
24,7
Jumlah 77
100,0
Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Pulang Sembuh
Pulang atas Permintaan Sendiri 73
4 94,8
5,2
Jumlah 77
100,0 Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan lama rawatan
terbesar dengan kategori3 sebanyak 59 orang 76,6 dan lama rawatan terkecil ada pada kategori 3 Hari sebanyak 18 orang 23,4.
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan sumber biaya terbesar adalah biaya sendiri yaitu sebanyak 58 orang 75,3 dan terkecil adalah
bukan biaya sendiri sebanyak 19 orang 24,7. Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan keadaan ibu
sewaktu pulang terbesar adalah pulang sembuh yaitu sebanyak 73 orang 94,8 dan yang terkecil adalah pulang atas permintaan sendiri sebanyak 4 orang 5,2.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisa Statistik 4.3.1 Umur Berdasarkan Indikasi Seksio Sesarea
Distribusi umur ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan indikasi seksio sesarea dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Indikasi Seksio Sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014
Indikasi Seksio Sesarea
Umur Tahun Jumlah
20-35 20 dan 35
f f
f
Indikasi Medis Indikasi Sosial
58 5
81,7 83,3
13 1
18,3 16,7
71 6
100,0 100,0
Pada tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa dari 71 ibu dengan seksio sesarea berdasarkan indikasi medis tertinggi 81,7 dengan kategori umur 20-35 tahun.
Dari 6 orang ibu yang seksio sesarea berdasarkan indikasi sosial tertinggi 83,3 dengan kategori umur 20-35 tahun.
Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi- Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 1 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga
menggunakan uji Exact Fisher. Dari uji statistik Exact Fisherdiperoleh p=0,702 p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang
bermakna antara umur ibu dengan indikasi seksio sesarea.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Paritas Berdasarkan Indikasi Seksio Sesarea
Distribusi paritas ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan indikasi seksio sesarea dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Paritas Berdasarkan Indikasi Seksio Sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014
Indikasi Seksio
Sesarea Paritas
Jumlah Sudah Pernah
Melahirkan Belum Pernah
Melahirkan f
F f
Indikasi Medis Indikasi Sosial
40 1
56,3 16,7
31 5
43,7 83,3
71 6
100,0 100,0
Pada tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa dari 71 ibu dengan seksio sesarea berdasarkan indikasi medis tertinggi 56,3 dengan dengan ibu yang sudah pernah
melahirkan. Dari 6 orang ibu yang seksio sesarea berdasarkan indikasi sosial tertinggi 83,3 dengan ibu yang belum pernah melahirkan.
Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi- Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga
menggunakan uji Exact Fisher. Dari uji statistik Exact Fisherdiperoleh p=0,073 p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang
bermakna antara paritas ibu dengan indikasi seksio sesarea.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Lama Rawatan Berdasarkan Riwayat Penyakit
Distribusi lama rawatan ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan riwayat penyakit ibu dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.8Distribusi Lama Rawatan Berdasarkan Riwayat Penyakit di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014
Riwayat Penyakit
Lama Rawatan Jumlah
3 Hari 3 Hari
f f
f
Tidak Ada Ada
17 1
24,6 12,5
52 7
75,4 87,5
69 8
100,0 100,0
Pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa dari 69 ibu yang mengalami riwayat penyakit tertinggi 75,4 lama rawatan 3 hari. Dari 8 orang ibu yang
mempunyai riwayat penyakit tertinggi 87,5 dengan lama rawatan 3 hari. Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi- Square tidak dapat
dilakukan karena terdapat 1 sel yang nilai expected countkurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji
Exact Fisher diperoleh p=0.397 p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan
bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan dengan riwayat penyakit ibu.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Lama Rawatan Berdasarkan Riwayat Kehamilan
Distribusi lama rawatan ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan riwayat Kehamilan ibu
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9 Distribusi Lama Rawatan Berdasarkan Riwayat Kehamilan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014
Riwayat Kehamilan
Lama Rawatan Jumlah
3 Hari 3 Hari
f f
f
Tidak Ada Ada
17 1
23,6 20,0
55 4
76,4 80,0
72 5
100,0 100,0
Pada tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa dari 72 ibu yang tidak mengalami riwayat kehamilan tertinggi 76,4 lama rawatan 3 hari. Dari 5 orang ibu yang
mempunyai riwayat kehamilan tertinggi 80,0 dengan lama rawatan 3 hari Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi- Square tidak dapat
dilakukan karena terdapat 2 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher. Dari uji statistik Exact Fisherdiperoleh p=0,668
p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan dengan riwayat kehamilan ibu.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5 Lama Rawatan Berdasarkan Komplikasi Tindakan Pasca Persalinan Seksio Sesarea
Distribusi lama rawatan ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan komplikasi tindakan
persalinan seksio sesarea ibu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10 Distribusi Lama Rawatan Berdasarkan Komplikasi Tindakan Persalinan Seksio Sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2013-2014
Komplikasi Pasca Persalinan Lama Rawatan
Jumlah 3 Hari
3 Hari f
f f
Tidak Ada Komplikasi Ada Komplikasi
17 1
23,9 16,7
54 5
76,1 83,3
71 6
100,0 100,0
Pada tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa dari 71 ibu yang tidak mengalami komplikasi pasca persalinan tertinggi 76,1 dengan lama rawatan 3
hari. Dari 6 orang ibu yang mengalami komplikasi pasca persalinan tertinggi 83,3 dengan lama rawatan 3 hari.
Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi- Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 1 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga
menggunakan uji Exact Fisher. Dari uji statistikExact Fisherdiperoleh p=0,570 p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang
bermakna antara lama rawatan dengan komplikasi tindakan persalinan ibu.
Universitas Sumatera Utara
4.3.6 Lama Rawatan Berdasarkan Indikasi Seksio Sesarea
Distribusi lama rawatan ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan indikasi seksio sesarea
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.11Distribusi Proporsi Lama Rawatan Berdasarkan Indikasi Seksio Sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014
Indikasi Seksio Sesarea Lama Rawatan
Jumlah 3 Hari
3 Hari f
f f
Indikasi Medis Indikasi Sosial
16 2
22,5 33,3
55 4
77,5 66,7
71 6
100,0 100,0
Pada tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa dari 71 ibu dengan seksio sesarea berdasarkan indikasi medis tertinggi 77,5 dengan lama rawatan 3 hari.
Dari 6 orang ibu yang seksio sesarea berdasarkan indikasi sosial tertinggi 66,7 lama rawatan 3 hari.
Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi- Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga
menggunakan uji Exact Fisher. Dari uji statistik Exact Fisherdiperoleh p=0,430 p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang
bermakna antara lama rawatan ibu dengan indikasi seksio sesarea
Universitas Sumatera Utara
50
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Faktor Sosiodemografi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea 5.1.1 Umur
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 5.1 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.1 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan umur di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 terbesar adalah kelompok umur 20-35 tahun 81,8 dan terkecil yaitu
kelompok umur 20 tahun dan 35 tahun 18,2. Dari 14 ibu bersalin dengan seksio sesarea 1 orang termasuk kelompok umur 20 tahun yaitu umur 19 tahun
dan 13 orang kelompok umur 35 tahun. 81,8
18,2
20-35 Tahun 20 Tahun dan 35
Tahun
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan literatur bahwa umur reproduksi optimal bagi seorang ibu adalah antara 20 - 35 tahun karena pada usia tersebut, rahim sudah siap menerima
kehamilan, mental sudah matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur dibawah dan di atas umur tersebut akan meningkatkan risiko
kehamilan dan persalinan. Pada usia muda organ-organ reproduksi seorang wanita belum sempurna secara keseluruhan dan perkembangan kejiwaan belum matang
sehingga belum siap menjadi ibu dan menerima kehamilannya dimana hal ini dapat berakibat terjadinya komplikasi obstetri yang dapat meningkatkan angka
kematian ibu dan perinatal Richjati, 2003.Sedangkan ibu yang yang berumur lebih dari 35 tahun mempunyai risiko tinggi persalinan seksio sesarea karena
fungsi rahim dan bagian tubuh lainnya sudah menurun Wirakusumah, 1994. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siregar S tahun 2013 di
Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012bahwa proporsi ibu bersalin dengan seksio sesareatertinggi yaitu kelompok umur 20-35 tahun
78,16.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Suku
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan suku dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 5.2 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Suku di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.2 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan suku di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 terbesar adalah suku batak 88,3 dan terkecil yaitu pada suku nias
2,6. Pada penelitian ini suku Batak adalah penggabungan Batak Toba, karo,
dan Simalungun, sedangkan suku lainnya yaitu suku Tamil. Hal ini bukan berarti yang bersuku Batak berisiko dengan persalinan seksio sesarea, namun hanya
menunjukkan ibu yang melahirkan seksio sesarea di rumah sakit ini mayoritas adalah suku Batak.
88,3 7,8
2,6 1,3
Batak Jawa
Nias Lainnya
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga E, dimana presentasi suku terbesar ibu yang bersalin dengan seksio sesarea di
RSU Sidikalang Tahun 2009 adalah suku Batak 84,5.
5.1.3 Agama
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan suku dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 5.3 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Agama di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.3 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan agama terbesar yaitu agama Kristen Protesatan 63,3 dan terkecil yaitu agama Budha 1,3.
Hal ini bukan berarti agama Kristen Protestan berisiko dengan persalinan seksio sesarea, namun hanya menunjukkan ibu yang melahirkan seksio sesarea di
rumah sakit ini mayoritas adalah Kristen Protestan. 62,3
28,6 7,8
1,3
Kristen Protestan Kristen Katolik
Islam Budha
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sinaga E, dimana presentasi Agama terbesar ibu yang bersalin dengan seksio sesarea di RSU Sidikalang Tahun
2009 adalah agama Kristen Protestan 59,7.
5.1.4 Pekerjaan
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 5.4 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.4 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea
berdasarkan pekerjaan
ibu terbesar
yaitu pegawaiswastawiraswasta46,75 dan terkecil adalah pegawai negeri sipilPNS
9,01. Hal ini bukan berarti bahwa ibu dengan pekerjaan pegawai
swastawiraswasta berisiko terhadap persalinan seksio sesarea, namun hanya 46,8
44,2 9,1
Pegawai Swasta Wiraswasta
Tidak Bekerja Pegawai Negeri Sipil
PNS
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa ibu yang seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth tersebut mayoritas bekerja sebagai pegawai swastawiraswasta.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Siregar S tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012 bahwa proporsi
ibu yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea tertinggi 75,86 dengan pekerjaan ibu rumah tangga.
5.2 Faktor Mediko Obstetri Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea 5.2.1 Paritas
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan paritas dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.5 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin
dengan seksio sesarea berdasarkan paritas terbesar yaitu kelompok nullipara 46,8 dan terkecil yaitu kelompok grandemultipara 2,5.
46,8
32,5 18,2
2,5
Nullipara Multipara
Primipara Grandemultipara
Universitas Sumatera Utara
Paritas berpengaruh pada ketahanan ketahanan uterus. Pada Grande Multipara
yaitu ibu dengan kehamilanmelahirkan 4 kali atau lebih merupakan risikopersalinan patologis. Keadaan kesehatan yang sering ditemukan pada
ibugrande multipara adalah kesehatan terganggu karena anemiadan kuranggizi, kekendoran pada dinding perut dan dinding rahim. Sementara bahayayang dapat
terjadi pada kelompok ini adalah kelainan letak dan persalinanletak lintang, robekan rahim pada kelainan letak lintang, persalinan lama,dan perdarahan pasca
persalinan Bahaya-bahaya inilah yangmemungkinkan adanya indikasi seorang ibu grande multipara melahirkandengan seksio sesareaRochjati 2003.
Persalinan yang pertama sekali biasanya mempunyai resiko yang tinggi terhadap ibu dan anak, akan tetapi risiko ini menurun pada paritas kedua dan
ketiga dan akan meningkat lagi pada paritas keempat dan seterusnya Mochtar, 1998. Resiko terjadinya kelainan dan komplikasi yang besar pada ibu dengan
nillipara ini dikarenakan belum pernah memiliki pengalaman. Ibu dengan paritas nullipara yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea saat ini memiliki
kecenderungan untuk mengalami persalinan seksio sesarea untuk persalinan berikutnya Taber, 1994. Selain itu, alasan lain yang menyebabkan ibu dengan
paritas nullipara mengalami persalinan seksio sesarea tanpa indikasi adalah demi keharmonisan keluarga dan kehidupan seksual Manuaba,2003.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Jarak Persalinan
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan jarak persalinandapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 5.6 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Jarak Persalinan di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.6 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan jarak persalinan terbesar dengan kategori 2 tahun 80,5 dan jarak persalinan terkecil ada pada kategori 2 tahun 19,5.
Ibu yang melahirkan bayi dengan seksio sesarea dengan jarak pendek pada kehamilan sebelumnya akan memberikan dampak yang buruk terhadap kondisi
kesehatan ibu dan bayi. Hal ini disebabkan karena bentuk dan fungsi organ reproduksi belum kembali dengan sempurna sehingga sangat dianjurkan untuk
tidak hamil kembali dibawah 2 tahun karena mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya robekan rahim Manuaba,1998.
80,5 19,5
=2 Tahun 2 Tahun
Universitas Sumatera Utara
Jarak kehamilan yang berhubungan dengan jarak persalinan yang terlalu jauh berhubungan dengan bertambahnya umur ibu. Hal ini akan terjadi proses
degeneratif melemahnya kekuatan fungsi – fungsi otot uterus dan otot panggul yang sangat berpengaruh pada proses persalinan apabila terjadi kehamilan lagi.
kontraksi otot- otot uterus dan panggul yang lemah menyebabkan kekuatan his power pada proses persalinan tidak adekuat, sehingga banyak terjadi partus tak
maju Sastrawinata,2004. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Siregar S tahun 2013 di
Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012 bahwa proporsi bersalin dengan seksio sesarea dengan jarak persalinan 2 tahun 55,17.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Riwayat Penyakit
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan riwayat penyakit dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.7 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Riwayat Penyakit di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.7 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan riwayat penyakit terbesar yaitu ibu yang tidak memiliki riwayat penyakit 89,6 dan proporsi terkecil adalah ibu yang memiliki
riwayat penyakit 10,4. Ibu yang memiliki riwayat penyakit berjumlah 8 orang, dimana 5 orang
memiliki riwayat penyakit hipertensi,1 orang riwayat penyakit hipertensi dan mioma uteri, 1 orang riwayat penyakit jantung, dan 1 orang penyakit infeksi
menular condiloma acuminata. Berbagai macam penyakit yang dapat menyertai ibu pada saat kehamilan
atau terdapat riwayat penyakit sebelumnya yang dapat mempengaruhi kehamilan 89,6
10,4
Tidak Ada Ada
Universitas Sumatera Utara
dan persalinan. Perlu diperhatikan karena penyakit tersebut dapat membahayakan keselamatan ibu dan anak pada saat persalinan. Seperti, Penyakit hipertensi pada
kehamilan yang disertai proteinuria dan oedema sehingga terjadi preeklamsia yang menyebabkan terputusnya pasokan oksigen dan zat gizi pada janin
Judi,2002. Kehamilan dengan penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim, pertambahan denyut jantung dapat menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi payah jantung yang di
jumpai pada waktu in partu, saat laktasi karena kekuatan jantung diperlukan untuk membentuk ASI Manuaba,2010. Kehamilan dengan penyakit infeksi seperti
condiloma acuminata yang dapat menghambat jalan lahir sebab terjadi penularan infeksi dari ibu ke janin dengan cara kontak langsung. Mioma uteri dapat
mempengaruhi kehamilan yang menyebabkan inersia atau atonia uteri, hambatan pada persalinan, kesulitan pelepasan plasenta Manuaba,2003.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siregar S tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012bahwa proporsi
ibu bersalin dengan seksio sesareatertinggi pada ibu yang tidak memiliki riwayat penyakit 75,86.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4 Riwayat Kehamilan
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan riwayat kehamilan dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.8 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Riwayat Kehamilan di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan riwayat kehamilan terbesar adalah ibu yang tidak memiliki riwayat kehamilan 93,5 dan proporsi terkecil adalah ibu yang memiliki
riwayat kehamilan 6,5. Ibu yang memiliki riwayat kehamilan sebelumnya berjumlah 5 orang,
dimana semua ibu mengalami riwayat kehamilan abortus. Riwayat kehamilan terdahulu sangat menentukan kualitas kehamilan berikutnya. Ibu dengan riwayat
abortus tidak dapat mempertahankan kehamilannya karena serviks inkompeten artinya ada riwayat trauma pada serviks seperti trauma sewaktu dilatasi dan
kuretase Leveno,2004. 93,5
6,5
Tidak Ada Ada
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siregar S tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012bahwa proporsi
ibu bersalin dengan seksio sesareatertinggi pada ibu yang tidak memiliki riwayat kehamilan 75,68.
5.2.5 Riwayat Persalinan
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan riwayat persalinan dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.9 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Riwayat Persalinan di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.9 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan riwayat persalinan terbesar adalah seksio sesarea 73,2 dan proporsi terkecil adalah Ekstraksi Vakum Forcep 2,4.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa proporsiibu bersalin dengan seksio sesarea pada kehamilan sebelumnya dapat juga berisiko untuk bersalin
73,2 24,4
2,4
Seksio Sesarea Normal
Ekstraksi Vakum Forsep
Universitas Sumatera Utara
dengan seksio sesarea pada kehamilan persalinan berikutnya, karena irisan pada rahim saat pembedahan menyebabkan rahim menjadi lemah dan berisiko
terjadinya robekan rahim jika dilakukan persalinan pervaginam Pritchard,1991. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siregar S tahun 2013 di
Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012bahwa proporsi ibu bersalin dengan seksio sesareatertinggi dengan riwayat persalinan seksio
sesarea 84,5.
5.2.6 Komplikasi
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan komplikasi dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 5.10 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan komplikasi di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.10 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan komplikasi terbesar adalah ibu yang tidak memiliki 92,2
7,8
Tidak Ada Komplikasi Ada Komplikasi
Universitas Sumatera Utara
komplikasi 92,2 dan proporsi terkecil adalah ibu yang memiliki komplikasi 7,8.
Ibu yang memiliki komplikasi pasca persalinan berjumlah 6 orang, dimana 3 orang perdarahan, 2 orang trauma usus,trauma organ vital dan 1 orang martitis
setelah 26 hari pasca persalinan. Komplikasi persalinan yang paling sering terjadi adalah perdarahan
pascalahir dan trauma persalinan. Risiko jangka panjang yang dapat terjadi adalah terjadinya plasenta previa dan rupture uteri Rasjidi,2009.
5.3 Indikasi Seksio Sesarea
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan indikasi seksio sesarea dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.11 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Indikasi Seksio Sesarea di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 92,2
7,8
Indikasi Medis Indikasi Sosial
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar 5.10 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan indikasi seksio sesarea yang terbesar adalah indikasi
medis 92,21 dan yang terkecil adalah indikasi sosial 7,79. Indikasi medis menunjukkan adanya kelainan, baik pada ibu maupun
janin. Artinya, janin atau ibu dalam keadaan gawat dan hanya dapat diselamatkan jika persalinan dilakukan dengan jalan seksio sesarea, dengan tujuan untuk
memperkecil terjadinya risiko yang membahayakan jiwa ibu dan bayinya. Tetapi suatu hal yang masih berkembang dalam beberapa kalangan masyarakat, diamana
seksio sesarea dilakukan bukan karena indikasi medis dari ibu dan bayi, tapi atas dasar pemintaan dari calon ibu Rasjidi, 2009.
Hal ini sesuai dengan penelitian Siregar S tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012 bahwa proporsi ibu bersalin
dengan seksio sesarea tertinggi pada ibu dengan indikasi medis 90,80.
Universitas Sumatera Utara
5.4 Indikasi Medis Berdasarkan Faktor Ibu
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan faktor ibu dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 5.12 Diagram Batang Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Faktor Ibu di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.12 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan faktor ibu terbesar adalah riwayat seksio sesarea 53,7 dan terkecil adalah plasenta previa dan distosia serviks 1,9.
Hal ini terjadi pada wanita yang pernah mengalami seksio sesarea sebelumnya akan mengalami hal yang sama pada kehamilan dan persalinan
berikutnya mengingat adanya bahaya ruptura uteri. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siregar S di Rumah Sakit
Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012bahwa proporsi ibu bersalin 53,7
11,1 9,3
7,4 7,4
5,6 3,7
1,9 10
20 30
40 50
60
Pernah Seksio
Sesarea Partus Tak
Maju Preeklamsia Disproporsi
Sefalopelvik Ketuban
Pecah Dini Penyakit
Ibu Plasenta
Previa Distosia
Serviks
P ro
p o
rs i
Indikasi Seksio Sesarea Faktor Ibu
Universitas Sumatera Utara
dengan seksio sesareatertinggi dengan faktor ibu yaitu riwayat seksio sesarea 42,19.
5.5 Indikasi Medis Berdasarkan Faktor Janin