5.2.4 Riwayat Kehamilan
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan riwayat kehamilan dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.8 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Riwayat Kehamilan di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan riwayat kehamilan terbesar adalah ibu yang tidak memiliki riwayat kehamilan 93,5 dan proporsi terkecil adalah ibu yang memiliki
riwayat kehamilan 6,5. Ibu yang memiliki riwayat kehamilan sebelumnya berjumlah 5 orang,
dimana semua ibu mengalami riwayat kehamilan abortus. Riwayat kehamilan terdahulu sangat menentukan kualitas kehamilan berikutnya. Ibu dengan riwayat
abortus tidak dapat mempertahankan kehamilannya karena serviks inkompeten artinya ada riwayat trauma pada serviks seperti trauma sewaktu dilatasi dan
kuretase Leveno,2004. 93,5
6,5
Tidak Ada Ada
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siregar S tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012bahwa proporsi
ibu bersalin dengan seksio sesareatertinggi pada ibu yang tidak memiliki riwayat kehamilan 75,68.
5.2.5 Riwayat Persalinan
Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan riwayat persalinan dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.9 Diagram Pie Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan Riwayat Persalinan di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 Pada gambar 5.9 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu bersalin dengan
seksio sesarea berdasarkan riwayat persalinan terbesar adalah seksio sesarea 73,2 dan proporsi terkecil adalah Ekstraksi Vakum Forcep 2,4.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa proporsiibu bersalin dengan seksio sesarea pada kehamilan sebelumnya dapat juga berisiko untuk bersalin
73,2 24,4
2,4
Seksio Sesarea Normal
Ekstraksi Vakum Forsep
Universitas Sumatera Utara
dengan seksio sesarea pada kehamilan persalinan berikutnya, karena irisan pada rahim saat pembedahan menyebabkan rahim menjadi lemah dan berisiko
terjadinya robekan rahim jika dilakukan persalinan pervaginam Pritchard,1991. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siregar S tahun 2013 di
Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan Tahun 2011-2012bahwa proporsi ibu bersalin dengan seksio sesareatertinggi dengan riwayat persalinan seksio
sesarea 84,5.
5.2.6 Komplikasi