Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Operasional variabel penelitian ini dapat dilihat secara lebih lengkap pada table di bawah ini : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Independen: FS =Ln Total Asset d. Suku Bunga BI Suku Bunga BI=Rata-rata suku bunga tahunan Dependen : Profitabilitas a. Debt to equity Ratio DER b. Rasio Perputaran Total Aktiva c. Ukuran Perusahaan Firm Size Menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya Mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan yang dilihat dari total aktiva dalam meningkatkan laba perusahaan Ukuran yang menunjukkan tingkat suku bunga yang mempengaruhi laba perusahaan Profitabilitas menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dan ekuitas untuk menghasilkan keuntungan bersih Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio 100 x y TotalEquit NetIncome ROE = y TotalEquit TotalDebt DER = TotalAsset Sales TATO =

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang menggunakan software statistik spss versi 16.0. Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi- asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. a. Uji Normalitas Menurut Erlina 2008, ”tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal”. Menurut Ghozali 2005, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali, 2005. Dan untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolinearitas dapat dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90. Universitas Sumatera Utara c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.” Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan karena kebanyakan data crosssection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran. d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap dependen. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji t t-test dan uji F F-test.

a. Analisis regresi berganda