Aspek-aspek Disharmonisasi Keluarga Disharmonisasi Keluarga .1. Pengertian Disharmonisasi

2.1.3 Aspek-aspek Disharmonisasi Keluarga

Ada banyak aspek dari disharmonisasi kelurga diantaranya adalah : 1. Kurangnya kasih sayang antara keluarga. Kasih sayang merupakan kebutuhan manusia yang hakiki, karena sejak lahir manusia sudah membutuhkan kasih sayang dari sesama. Tetapi bila disuatu keluarga tidak terjalin kasih sayang, maka tidak akan terjalin hubungan emosional yang harmonis antara satu dan lainnya. 2. Kurangnya saling pengertian sesama anggota keluarga. Selain kurangnya kasih sayang, pada umumnya para remaja mengharapkan pengertian dari orang tuanya. Dengan tidak adanya pengertian dari keluarga maka dapat menimbulkan pertengkaran-pertengkaran antar sesama anggota keluarga. 3. Tidak adanya dialog atau komunikasi di dalam keluarga. Komunikasi adalah cara yang ideal untuk mempererat hubungan antara anggota keluarga. Dengan tidak adanya memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien untuk berkomunikasi, maka tidak dapat diketahui keinginan dari masing-masing pihak dan setiap permasalahan tidak dapat terselesaikan dengan baik. 4. Tidak ada kerjasama antara anggota keluarga. Kerjasama yang tidak baik antara sesama anggota keluarga sangat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada saling membantu dan gotong royong akan mendorong anak untuk bersifat tidak toleransi jika kelak bersosialisasi dalam masyarakat. Kurang kerjasama antara keluarga Universitas Sumatera Utara membuat anak menjadi malas untuk belajar karena dianggapnya tidak ada perhatian dari orangtua Gunarsa, 1993 : 51

2.2 Remaja

WHO mendefinisikan remaja lebih bersifat konseptual, ada tiga krieria yaitu biologis, psikologik, dan sosial ekonomi, dengan batasan usia antara 10-20 tahun, yang secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut: a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri Sarwono, 1997:132. Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transpormasi intelektual dari cara berpikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tetapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan Ali, 2004 : 9 Remaja sebetulnya tidak mempunyai tepat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksiamal fungsi fisik maupun psikisnya. Universitas Sumatera Utara