BAB V – SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN
V-2 Penjelasan dari tiap-tiap sasaran diatas, sebagai berikut :
1. Terwujudnya Infrastruktur yang Menjangkau Keseluruh wilayah
Pembangunan infrastruktur adalah bagian integral dari pembangunan regional maupun nasional. Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Kegiatan sektor transportasi
merupakan tulang punggung pola distribusi, baik barang maupun penumpang. Infrastruktur lainnya, seperti kelistrikan dan telekomunikasi, terkait dengan upaya modernisasi, dan
penyediaannya merupakan salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi.
Pembangunan ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang ke depan bertumpu pada sumberdaya non migas karena cadangan migas merupakan sumber daya yang tidak terbaharukan yang akan
habis. Ekonomi Aceh Tamiang yang bersumber dari pendanaan non migas sebagian besar ditopang oleh sektor pertanian dalam arti luas. Namun, sektor pertanian ini belum mampu
berkembang secara maksimal akibat dari keterbatasan infrastruktur dasar sebagai pendukung kunci untuk meningkatkan nilai tambah sektor pertanian dari sisi integrasi program dan
terbatasnya sumber pendanaan.
Pembangunan infrastruktur difokuskan untuk mendukung manufaktur dan teknologi informasi masih belum memadai pada saat ini sehingga perlu menjadi program prioritas pembangunan infrastruktur.
Namun, sumber pendanaan untuk mendukung pembangunan infrastruktur tersebut masih sangat terbatas.
2. Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi yang Menjangkau Keseluruh Wilayah
Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi di Kabupaten
Aceh Tamiang masih menghadapi beberapa kendala diantaranya masih melaksanakan pendekatan yang bersifat sektoral, skala usaha yang masih mikro, kualitas dan kuantitas
komoditas tidak memadai, fluktuasi harga serta lemahnya kelembagaan ekonomi.
Arah pembangunan ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang difokuskan untuk pengembangan peningkatan kapasitas produksi, agroindustri, manufaktur dan ekonomi berbasis jasa. Dalam
mewujudkan hal tersebut pembangunan ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang ke depan bertumpu pada sumberdaya non migas. Sejak tahun 2007 kontribusi sektor pertanian non migas telah
menggantikan sektor migas sebagai kontributor utama terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang. Namun, produktivitas sektor pertanian masih rendah akibat dari
keterbatasan infrastruktur dasar, keterbatasan SDM sebagai pendukung kunci dalam peningkatan nilai tambah sektor pertanian.Untuk itu, dengan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Aceh Tamiang diharapkan dapat mewujudkan masayarakat yang sejahtera sesuai dengan tujuan pembangunan yang ingin dicapai.
3. Meningkatnya Industri Berbasis Sektor Pertanian
Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen.
BAB V – SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN
V-3 Agroindustri merupakan kegiatan yang saling berhubungan interlasi produksi, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Sektor pertanian dan perkebunan dapat dikembangkan dengan jalan revitalisasi pengembangan
di sektor agribisnis. Pengembangan ini mampu mengangkat mempromosikan agroindustri di wilayah tertinggal wilayah pedalaman. Salain itu mata rantai yang timbul dari sektor pertanian
sangat besar sehingga dampak yang ditimbulkan dari sektor pertanian sangat luas. Sebagai bagian dari pembangunan masyrakat, pembangunan pertanian diupayakan agar sinergis dengan
pembangunan sektor lainnya, bahkan merupakan titik pusat, sebagai sumber penggerak sektor lain dengan pengembagan sistem agribisnis termasuk agroindustri yang tahan terhadap
goncangan ekonomi, oleh sebab itu pembangunan pertanian pada masa yang akan datang perlu mendapatkan perhatian yang serius.
Sasaran pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Aceh Tamiang adalah meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian, menjaga stabilitas ketahanan pangan serta peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
4. Meningkatnya Kualitas SDM Yang Handal