Analisis Kondisi Awal Keterampilan Menulis Eksposisi Kelompok

tepat, dan kesalahan pada aspek mekanik yang meliputi kesalahan penggunaan tanda baca dan ejaan. Berdasarkan hasil pretest keterampilan menulis eksposisi siswa, masih ditemukan beberapa faktor kelemahan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis sebagai berikut. a. Siswa masih kesulitan menemukan ide, gagasan dan bagaimana mengambangkan ide dan gagasan tersebut menjadi sebuah karangan eksposisi, karena terkadang pada beberapa siswa pengembangan ide dan gagasan masih tampak tidak logis. b. Siswa masih banyak yang belum mengetahui struktur karangan eksposisi, sehingga pada beberapa siswa struktur karangan eksposisi masih belum sesuai. c. Dalam membuat karangan eksposisi, masih banyak siswa yang memilih kosakata yang kurang tepat. d. Struktur kalimat dan penggunaan kalimat yang kurang tepat masih ditemukan dalam karangan eksposisi siswa e. Sering ditemukan kesalahan mekanik dalam karangan siswa meliputi kesalahan penggunaan tand baca dan ejaan.

b. Analisis Kondisi Akhir Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Dalam memberikan skor hasil karangan siswa baik skor pretest maupun skor posttest terdapat beberapa aspek penilaian yaitu 1 aspek isi, yang meliputi kreativitas pengembangan topik, 2 aspek organisasi. 3 aspek kosakata, 4 aspek penggunaan bahasa, dan 5 aspek mekanik. Untuk menghasilkan skor karangan eksposisi, yang pertama dilakukan adalah menganalisis karangan eksposisi siswa berdasarkan kriteria penilaian yang ada. Berikut ini akan dipaparkan hasil analisis karangan eksposisi siswa kelas eksperimen pada saat postest . z° µó½C›G¡¡È_n§ìv฀ÏûÑ฀¾ŽíÏ?Ë฀Š฀£ÒÕ¯ ฀7úMd¬ºÐ~Úzí฀ dgüâ฀Ob฀ã¿Sˆ ฀__‚P·qt_bê_b_Cd –Gˆ~c jZñª½3ÃLŠ[¥¹‘L9VfQ

BAB V Penutup

A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis karangan ekposisi siswa kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi pembelajaran masalah dengan siswa kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah. Perbedaan tersebut tersebut terbukti dengan hasil perhitungan dengan program computer SPSS versi 16.0 yang dilakukan pada skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang menunjukan bahwa mean keterampilan menulis siswa kelompok kontrol 74, 85 dan skor rata-rata pada kelompok eksperimen 78, 82. Kenaikan skor rata-rata antara tes awal dan tes akhir pada kelompok kontrol sebanyak 12, 19, sedangkan kenaikan skor rata-rata antara tes awal dan tes akhir pada kelompok ekperimen sebesar 15,21. Dengan demikian, kenaikan skor rata-rata pada kelompok eksperimen lebih besar dari pada kenaikan skor rata-rata pada kelompok kontrol 15,2112, 19. Hasil dari skor rata-rata antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen selanjutnya dianalisis dengan uji t. Dari pengolahan data tersebut diperoleh nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,001. Nilai tersebut dibandingkan dengan tinggkat signifikansi 0,05, ternyata nilai Sig. 2-tailed lebih kecil dari pada tingkat signifikansi 0,05 0,0010,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal ini menunjukan bahwa setelah diberi perlakuan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah, kemampuan menulis eksposisi siswa lebih meningkat dibandingkan dengan yang tidak diberi perlakuan dengan strategi berbasis masalah. 2. Pembelajaran keterampilan menulis karangan eksposisi kelompok ekperimen dengan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih efektif dibandingkan dengan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah. Keefektifan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menulis eksposisi juga ditandai dari hasil perbandingan uji t pada skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukakan dengan menggunakan program SPSS 16. Kedua kelompok tersebut sama-sama mengalami peningkatan keterampilan menulis karangan eksposisi tetatp pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar. Rata-rata skor pretest kelompok kelompok kontrol 74, 85 dan skor rata-rata pada kelompok eksperimen 78, 82. Kenaikan skor rata- rata antara tes awal dan tes akhir pada kelompok kontrol sebanyak 12, 19, sedangkan kenaikan skor rata-rata antara tes awal dan tes akhir pada kelompok ekperimen sebesar 15,21. Hal ini membuktikan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis eksposisi.

B. Impilikasi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih efektif dibandingkan pembelajaran menulis eksposisi tanpa menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah. Hasil tersebut berimplikasi secara praktis. Secara praktis, hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menulis eksposisi lebih efektif dibandingkan pembelajaran menulis eksposisi tanpa menggunakan strategi berbasis masalah sehingga strategi tesebut dapat digunakan pada pembelajaran menulis eksposisi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, dapat disajikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait strategi pembelajaran berbasis masalah dengan tidak hanya terbatas pada kemampuan menulis eksposisi karena mungkin hasilnya akan berbeda jika strategi ini diterapkan pada kemampuan pembelajaran menulis yang lain. 2. Disarankan pada guru mata pembelajaran bahasa Indonesia agar menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran menulis eksposisi karena sudah diuji keefektifanya. Daftar Pustaka Amir, M. Taufiq. 2009. Problem Based Learning. Jakarta: Prenda Media. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. . 2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Enre, Fachrudin Ambo. 1988. Dasar-dasar Ketrampilan Menulis. Jakarta: Depdikbud Hadi, Sutrisno. 2001. Statistik Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Andi Keraf , Gorys. 1995. Eksposisi. Jakarta: Grasindo. . 1981. Eksposisi dan Deskripsi komposisi lanjutan II. Jakarta: Gramedia. Ni’mah, Miftahun. 2012. Statistika Teori dan Aplikasi Untuk Penelitian. Yogyakarta: Ash-Shaff. Nurgiyantoro, Burhan. 2004. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE . Nurhayai, Abbas. 2000. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning ,http;www.rss_fedd.comstrategi_pembelajaran_berbasis_ masalah.html. Diakses pada tanggal 27 Mei 2013 pukul 18.49 WIB. Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia. Suryaman, Maman. 2009. Interpretasi Kurikulum dalam Penulisan Buku Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Menuju Budaya Menulis . Yogyakarta: Tiara Wacana. Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka.