99
3. Kegiatan Belajar 4 : Membuat animasi menjadi sebuah movie. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1 Peserta Diklat dapat menggunakan menu-menu dan shortcut dalam proses pembuatan animasi dimensi 3 dan menjadikannya sebuah movie yang bisa
di putar pada beberapa software video player. 2 Peserta diklat dapat memilih bentuk output dari animasi seperti waktu
animasi, ukuran animasi, dan penempatan file animasi 3 Peserta diklat dapat membuat output animasi dalam berbagai macam
extention seperti avi, jpg, png, mov. 4 Peserta diklat mampu menjalankan animasi yang telah dijadikan menjadi
sebuah movie pada software video player.
b. Uraian Materi 4 1 Render
Hasil akhir proses kerja 3D Studio Max dapat kita jadikan sebagai gambar diam atau animasi tiga dimensi. Setelah kita membuat objek dalam 3D Studio Max
dengan memberikan material, pencahayaan, kamera, menerapkan efek, untuk proses selanjutnya kita harus menggunakan proses Render pada hasil kerja
kita sebagai langkah akhir pembuatan animasi. Dengan melakukan Render, kita dapat mengetahui apakah hasil kerja kita
sudah sesuai dengan tampilan yang diinginkan atau belum. Hal ini disebabkan hasil Render belum tentu sama dengan desain yang kita buat dan ini
memerlukan penyesesuaian dengan mengatur beberapa parameter dalam proses Render supaya menghasilkan tampilan yang sempurna. Hasil Render
biasa berupa sebuah gambar diam atau berupa animasi 3D.
100
RENDER ANIMASI
Desain kerja yang kita buat dapat di-Render dengan hasil berupa animasi dimensi tiga 3D Animation.
Gunakan perintah berikut untuk melakukan Render dengan hasil animasi dimensi 3 :
1. Aktifkan Viewport yang akan di-Render.. 2. Klik tombol Render scene
atau dengan memilih menu rendering render F10 sehingga akan ditampilkan kotak dialog Render scene seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 149. Pengaturan render animasi 3 dimensi
Panel Common
Time Output Kita dapat
menentukan frame yang akan
digunakan untuk melakukan
proses render
Output Size Kita dapat
menentukan ukuran hasil
render baik diam ataupun
animasi 3D
Options Pengaturan
objek yang akan dirender seperti
: pencahayaan, efek, pewarnaan
dsb.
Advanced Lighting
Pengaturan cahaya untuk
hasil render.
Render Output Pengaturan
tempat penyimpanan
render yang kita buat dan bentuk
formatnya.
Render Tombol untuk
memulai render
101
Grup Time Output
Dalam grup time output, anda dapat menentukan frame yang akan anda gunakan untuk melakukan proses Render.
Single hanya menggunakan frame tunggal yang berlaku saat ini. Active Time Segment menggunakan jarak frame yang berlaku saat itu
seperti yang ditampilkan dalam time slider.
Range menggunakan semua frame dari dua nilai range yang anda
tentukan
Frame menggunakan semua jumlah frame tertentu untuk proses render.
Dalam hal ini dapat berupa frame acak atau frame secara berurutan. Sebagai contoh, jika anda menggunakan frame berurutan yaitu frame 1
sampai 5 maka ketik nilai 1-5, dan jika anda menggunakan frame acak yaitu frame 1,3,5,dan 7 maka ketik 1,3,5,7.
Every Nth frame menggunakan nilai tetap pada sebuah range. Sebagai
contoh, jika terpasang nilai 8 maka akan melakukan proses render setiap 8 frame. Pilihan ini hanya aktif jika time output dipilih active time segment
atau Range.
File Number Base menentukan dasar bilangan file.
Grup output size
Dalam grup output size, anda dapat menentukan ukuran sendiri dalam kotak width dan height dalam satuan pixel.
Drop-down list, daftar drop-down output size digunakan unntuk memilih resolusi dan segi perbandingan film dan video standart. Pilih salah satu dari
format yang tersedia, atau pilih custom untuk menggunakan kontrol lainnya dalam output size. Beberapa pilihan yang dapat anda pilih dari daftar
tersebut yaitu:
102 Custom
35mm 1.316:1 full aperture cine 35mm 1.66:1 cine
35mm 1.75:1 cine 35mm 1:85:1 cine
35 MM anamorphic 2.35:1 35 MM anamorphic 2.35:1 squeezed
70mm panavision cine 70mm imax cine
vista vision 35mm 24mmX 36mmslide
6cm X 6cm 2 ¼ X 2 ¼ slide 4 X 5 or 8 X 10 slide
NTSC D-1 video NTSC DV video
PAL video PAL DV video
HDTV video
Catatan: nilai I mage Aspect dan tombol resolusi dapat berubah sesuai dengan format output yang anda pilih dari daftar output size.
Apertune Width digunakan untuk menentukan lebar lubang lensa kamera
yang digunakan untuk membuat hasil Render. Perubahan nilai akan mengubah lensa pada kamera. Hal ini mempengaruhi hubungan antara nilai
lensa dan FOV, tetapi tidak akan mengubah pandangan kamera pada scene.
Width dan Height digunakan untuk mengatur resolusi pada hasil gambar
dengan menentukan lebar dan tinggi gambar dalam satuan pixel. Nilai maksimal untuk width dan height yaitu 32768 pixel x 32768 pixel.
103
Tombol Resolusi, klik salah satu dari empat tombol resolusi yang tersedia
320 x240, 640x480, 720x486, dan 800x600. Klik kanan tombol tersebut untuk menampilkan sub kontak dialog configurasi preset seperti terlihat
pada gambar dibawah ini dan dapat mengubah nilai resolusi dari tombol yang terpilih.
Gambar 150. sub kontak dialog configurasi preset Image Aspect digunakan untuk mengatur segi perbandingan pada
gambar.
Pixel Aspect Ratio digunakan untuk mengatur bentuk pixel tampil pada
perlengkapan lainnya.
Grup Options Video Color Check digunakan untuk memeriksa warna pixel.
Atmospherics digunakan untuk melakukan proses render dengan
memakai beberapa efek atmospheric, seperti memberikan efek kabut, ketika pilihan tersebut dalam kondisi terpilih.
Super Black digunakan untuk melakukan proses render dengan
memberikan batasan kegelapan pada proses render geometry untuk komposisi video. Berikan pilihan ini dalam kondisi tidak terpilih kecuali anda
yakin ingin menggunakannya.
Render Hidden digunakan untuk melakukan proses Render pada semua
objek yang ada dalam layer, meski dalam kondisi disembunyikan.
104
Force 2- Sided digunakan untuk melakukan proses pada kedua sisi semua
permukaan.
Effects digunakan untuk melakukan proses Render dangan memakai
beberapa efek Render, seperti memberikan efek kabur, ketika pilihan tersebut dalam kondisi terpilih.
Dispacement digunakan untuk melakukan proses Render dengan
memberikan beberapa pembuatan peta pemindahan.
Render to Field digunakan untuk render pada field video dari frame ketika
membuat animasi video
Grup Advanced Lighting Use Advanced Lighting ketika dalam kondisi terpilih, software akan
memasukkan radiosity atau cahaya salinan dalam hasil render.
Compute Advanced Lighting When Required ketika dalam kondisi
terpilih, software akan memperhitungkan radiosisty ketika diperlukan pada sebuah basis per-frame.
Grup Render Output Save File ketika terpilih, software akan menyimpan gambar atau animasi
hasil render kedalam sebuah disk saat Anda melakukan proses render. Save File hanya tersedia setelah anda menentukan hasil file dengan
menggunakan tombol Files.
Files membuka kotak dialog Render Output File yang akan digunakan untuk menentukan nama file, format, dan lokasi penyimpanan file.
105
Gambar 151. menyimpan dnegan extension Avi Use Device digunakan untuk mengirimkan hasil render ke sebuah alat
seperti halnya perekaman video.
Net Render digunakan untuk melakukan proses render dalam jaringan.
Jika pilihan ini dalam kondisi terpilih dan pada saat Anda melakukan render maka akan ditampilkan kotak dialog Network Job Assigment.
Skip Existing I mages ketika pilihan ini dan Save File dalam kondisi
terpilih, maka proses render akan melompati gambar dalam rangkaian yang elah di-render kedalam disk.
Apabila animasi yang kita buat belum final atau belum selesai tapi kita ingin melihat objek animasi dengan merender secara keseluruhan sebaiknya
gunakan dulu resolusi yang rendah, hal ini akan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk proses render secara keseluruhan.
2 Menjalankan Animasi dalam Software Video Player
Setelah pembuatan animasi selesai dan telah dirender menjadi sebuah movie kita bisa menjalankannya dengan menggunakan software video player.
Jalankan program windows media player Pilih animasi yang kita buat dengan menekan file
Open
Folder Penyimpanan
Format hasil render
Contoh nama file
106
Gambar 152. memilih file animasi
Tekan play untuk menjalankan animasi yang kita pilih tadi pada software Windows Media Player.
c. Rangkuman