43
Tabel 2.7. Inflasi Tahunan Kota Depok Menurut Kelompok Barang dan Jasa
2009 2010
No. Kelompok
Tw.II Tw.III Tw.IV
Tw.I
1 Bahan makanan 7.70 10.20 6.53 5.24
2 Makanan jadi
10.91 8.41
7.60 6.50
3 Perumahan 2.58 -1.82 -0.69 1.52
4 Sandang
5.67 5.22
4.97 0.68
5 Kesehatan 2.16 1.23 0.79 0.30
6 Pendidikan
5.46 4.04
3.91 4.40
7 Transpor -9.30 -9.73 -7.41 -0.36
Umum 2,57
1.52 1.30
2.96
Keterangan: Nama kelompok disingkat. Sumber: BPS Jawa Barat.
d. Kota Bogor Laju inflasi tahunan Kota Bogor cukup rendah karena relatif stabilnya seluruh komponen
kelompok penyumbang inflasi Tabel 2.8. Inflasi kelompok bahan makanan turun drastis terutama
disebabkan oleh telah tibanya musim panen padi pada beberapa daerah di sekitar Bogor. Namun demikian, laju inflasi Kota Bogor
akan relatif tertahan jika penurunan laju inflasi kelompok kesehatan lebih rendah
lagi. Masih besarnya laju inflasi tahunan kelompok kesehatan Kota Bogor
disebabkan oleh kenaikan tarif rumah sakit yang mulai berlaku sejak pertengahan
tahun 2009.
Tabel 2.8. Inflasi Tahunan Kota Bogor Menurut Kelompok Barang dan Jasa
2009 2010
No. Kelompok
Tw.II Tw.III
Tw.IV Tw.I
1 Bahan makanan 8.31 6.31 4.15 1.25
2 Makanan jadi
8.87 10.37
8.07 5.09
3 Perumahan 4.14 1.74 1.62 2.34
4 Sandang
6.25 3.39
2.72 2.74
5 Kesehatan 4.64 7.66 9.66 7.93
6 Pendidikan
1.65 3.26
3.33 2.58
7 Transpor -12.24 -11.81 -9.74 0.54
Umum 3,38
2.71 2.16
2.47
Keterangan: Nama kelompok disingkat. Sumber: BPS Jawa Barat.
e. Kota Cirebon Kota Cirebon mengalami laju inflasi
tertinggi dibandingkan dengan kota lainnya Tabel 2.9. Faktor pendorong
kenaikan laju inflasi terutama berasal dari kelompok transpor, komunikasi, dan jasa
keuangan; serta, pendidikan, rekreasi, dan olahraga di Kota Cirebon yang tertinggi
dibandingkan dengan kota lainnya. Tabel 2.9. Inflasi Tahunan Kota Cirebon Menurut
Kelompok Barang dan Jasa
2009 2010
No. Kelompok
Tw.II Tw.III Tw.IV
Tw.I
1 Bahan makanan 1,84 3,72 4,68 3,58
2 Makanan jadi
7,67 6,55
5,99 5,30
3 Perumahan 9,17 4,11 3,64 2,31
4 Sandang
6,45 8,41
10,77 2,00
5 Kesehatan 6,85 6,68 5,48 2,53
6 Pendidikan
25,06 7,96
8,15 7,01
7 Transpor -6,67 -5,50 -2,95 2,29
Umum 5,23
3,67 4,11
3,54
Keterangan: Nama kelompok disingkat. Sumber: BPS Jawa Barat.
Kelompok transpor Kota Cirebon mengalami laju inflasi yang cukup tinggi karena kenaikan harga BBM nonsubsidi serta tarif jasa keuangan. Sementara itu, tarif kursuspelatihan di Kota Cirebon relatif tinggi
dibandingkan dengan kota-kota lainnya, sehingga mendorong tingginya inflasi kelompok pendidikan.
44
f. Kota Sukabumi Laju inflasi Kota Sukabumi adalah yang
terendah dibandingkan dengan 6 kota lainnya Tabel 2.10. Rendahnya laju inflasi
Kota Sukabumi disebabkan oleh andil deflasi kelompok bahan makanan dan sandang.
Kota Sukabumi merupakan satu-satunya kota dengan kelompok bahan makanan
yang mengalami deflasi. Tabel 2.10. Inflasi Tahunan Kota Sukabumi Menurut
Kelompok Barang dan Jasa
2009 2010
No. Kelompok
Tw.II Tw.III Tw.IV
Tw.I
1 Bahan makanan 6,36 3,28 0,39 -1,49
2 Makanan jadi
12,84 8,52
7,70 5,17
3 Perumahan 15,15
12,27 11,32 7,06
4 Sandang
6,99 4,48
1,25 -1,91
5 Kesehatan 6,73 3,97 2,88 1,02
6 Pendidikan
1,19 3,34
2,83 2,42
7 Transpor -8,67 -7,78 -6,59 0,83
Umum 6,91
4,67 3,49
2,41
Keterangan: Nama kelompok disingkat. Sumber: BPS Jawa Barat.
Deflasi kelompok bahan makanan disumbangkan oleh penurunan harga beras yang telah terjadi sejak musim panen padi pada akhir triwulan sebelumnya. Sementara, deflasi kelompok sandang disebabkan
oleh penurunan harga emas perhiasan.
g. Kota Tasikmalaya Di sisi lain, inflasi Kota Tasikmalaya