Metode Penelitian Desain Penelitian Definisi Operasional

35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penlitian ini yaitu kuasi eksperimen. Dimana dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat dengan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dikatakan sebagai kuasi eksperimen karena kelas kontrol pada penelitian ini tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanan eksperimen Sugiyono, 2014.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Nonequivalent Control Group Design. Bentuk desain penelitian ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrolnya tidak dipilih secara acak Sugiyono, 2014. Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design E O1 X 1 O2 K O3 X 2 O4 Sumber: Sugiono, 2014. Keterangan: E : Kelas Eksperimen kelompok yang menggunakan pendekatan pembelajaran SSI K : Kelas Kontrol kelompok yang menggunakan pembelajaran konvensional O1 : Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen sebelum pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran SSI. O2 : Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen sesudah pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran SSI. X 1 : Perlakuan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran SSI. X 2 Perlakuan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. O3 : Kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol sebelum 36 pembelajaran O4 : Kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol setelah pembelajaran

C. Definisi Operasional

Definisi operasional ini dibuat untuk menghindari segala bentuk penafsiran dalam penelitian ini sehingga tidak terdapat kekeliruan dari maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Adapun definisi operasional yang dibuat dari masing-masing variabel sebagai berikut: a. Pendekatan Pembelajaran Sosioscientific Issues SSI merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang mengorientasikan pembelajaran pada konteks sains dan hubungannya dengan kehidupan sosial menggunakan isu-isu yang ada di masyarakat yang berdampak pada nilai dan moral siswa. b. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam menjawab soal-soal esai yang dibuat berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis peserta didik menurut Ennis 1985, yang terdiri dari lima indikator antara lain memfokuskan pertanyaan, menganalisis peretanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan, mempertimbangkna apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, serta mengobsaervasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi. Kemampuan berpikir peserta didik diperoleh dari hasil pretest yang dilakukan sebelum proses pembelajaran dan hasil posttest yang dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Peningkatan keamampuan berpikir kritis dapat dilihat berdasarkan rata-rata dari nilai N-gain pada setiap indikator kemampuan berpikir kritis. c. Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini menggunakan Direct Instruction. Proses pembelajaran ini bersifat teacher-centre , tahapan pembelajaran ini yaitu pertama guru menyampikan tujuan pembelajaran serta motivasi, selanjutnya guru menyampaikan materi dengan metode ceramah kemudian di akhir guru memberikan evaluasi berupa soal uraian. 35

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi