41
vi. Investigasi
vi. Invest
vii.Penel
1 4
7 7
4
tigasi
litian
2 11
4 4
2
2 2
2 2 2
Jen
2 4
1
nis Kasu
A
Pen
4
13
us Inve
3
A
elitian
28
4
estigas
3
n Huku
8
si Kasu
Jual Judi
Lain Pem
Penc Penc
Penc Peng
Pen Perk
Perl Pers
War Keba
Nark Perc
‐
m us
Beli ‐lain
mbunuhan cabulanPe
curian curian
deng ganiayaan
ipuan kosaan
indungan A
setubuhan risan
akaran koba
ceraian elecehan
gan pember
Anak ratan
vii. Penelitian
vi. Invest
vii.Penel tigasi
litian
Nikah Sir
3
Jen
Narkoba 6
i Perl
nis Kasu
indungan A
20
Pen us Inve
Ko 3
Anak
elitian estigas
rupsi 3
n Huku si Kasu
Lain ‐lain
68
m us
‐
42
viii. Pemberdayaan Masyarakat
viii. Pem
ix. Penyu
3
mberdaya
uluhan H
Pen
3
aan Masy
Hukum
Pendid 21
ganiayaan 2
Pe
Pemb
yarakat
dikan erlindungan
Anak 11
berday
Peny
KDRT 8
n
yaan M
yuluha
T
Lain ‐lai
58
Masyar
n Huku
n
akat
um
a
n r
r r
r m
a a
‐
a
ix. Penyuluhan Hukum
viii. Pem
ix. Penyu
1 7
3 1
1
mberdaya
uluhan H
3
aan Masy
Hukum
Pemb
13
yarakat
berday
1 2
2
Peny yaan M
1 7
yuluha
‐
Masyar
61
n Huku akat
um
Isb Jua
KD Lai
Na Pen
Per Per
Per Per
Rum Wa
ath Nikah
al Beli
RT n
‐lain rkoba
ndidikan rburuhan
rceraian rkosaan
rlindungan mah
Tangg arisan
43
2. Profil Penerim
Akademi SMA
Tidak tama
ma Bantu
12; 2
at SD
Pene
uan Huku
236; 44
4; 1
8
Perguru SMP
Tidak ta
erima B
um
4 8;
1 11;
an Tinggi
mat SMP
Profi Bantua
9; 2
66
82; 1
2
Sarjan Tidak
Tidak
il Usia an Huk
6; 1
6; 12
104; 19
15
na dicantumk
Mencantum
kum Li
4; 1
SD an
Tid mkan
tigasi
n e
ak sekolah
n
2. Profil Penerim
ma Bantu
Pene
uan Huku
90
erima B
um
10
Profi Bantua
il Usia an Huk
kum Li tigasi
An De
nak ewasa
2. ProfiL Penerima bantuan Hukum
44
Profil Pene
42
l Tingk erima B
1 2
kat Pen Hu
Profil Bantua
1 3
2
ndidika kum P
l Usia an Huk
1 1
15
18
an Pen Perdata
kum Pi
16
erima a
dana
Akadem Perguru
Sarjana SD
SMA SMP
Tidak di
Tidak se
Tidak ta
Tidak ta
Bantu
m
d M
mi uan
Tinggi
cantumkan ekolah
amat SD
amat SMP
uan
m
n
m n
n
m
Profil Pene
l Tingk
86
erima B
kat Pen Hu
14
Profil Bantua
ndidika kum P
l Usia an Huk
an Pen Perdata
kum Pi
erima a
dana
Bantu
m
d M
Anak Dewasa
uan
m
d
M
1
Profil Pene
44 1
l Tingk erima B
4 7
kat Pen Hu
Profil Bantua
1 7
26
9
ndidika kum P
l Usia an Huk
an Pen Perdata
kum Pi
erima a
dana
Bantu
Akadem Pergur
SD SMA
SMP Tidak
d Tidak
s Tidak
t Tidak
M
uan
mi uan
Tinggi
dicantumkan ekolah
amat SD
Mencantum n
mkan
45
Pene
Pr
Prof erima
5
rofil Pe
k
fil Pek
2
98
Prof Bantu
P 5
ekerjaa
k r
erjaan fil Usia
an Huk
t
an Pen Lit
n Pener Pida
a kum Pe
r t
t
nerima tigasi
w s
a
rima B ana
erdata
An D
Bantu
8
w s
a
Bantua a
nak ewasa
uan Hu
8
n Huku ukum
um
Pene
Pr
Prof erima
Tidak 5
rofil Pe
k
fil Pek Prof
Bantu
P PNS
1 Bekerja
5
ekerjaa
k r
erjaan fil Usia
an Huk
Pelajar 5
Petani 13
Wiraswast 22
an Pen Lit
n Pener Pida
a kum Pe
Buruh 12
r t
Karyawa Swasta
22 ta
nerima tigasi
w s
a
rima B ana
erdata
Guru 1
Ibu rumah
tangga 19
n
Bantu
8
w s
a
Bantua a
uan Hu
8
n Huku ukum
um Pene
Pr
Prof erima
rofil Pe
Tidak Bek
8
fil Pek Prof
Bantu
ekerjaa
PNS 1
kerja Wir
erjaan fil Usia
an Huk
an Pen Lit
Petani 14
raswasta 27
n Pener Pida
a kum Pe
nerima tigasi
Buruh 12
Karyaw Swas
23 Pela
7
rima B ana
erdata
Bantu
Ibu rum
8
wan sta
ajar
Bantua a
uan Hu
ah tangga
8
n Huku ukum
um
46
S A
Catatan: 12 OBH t
12 OBH i Bengkulu
U
Persiapa Pelaksa
Monitor
T
Litigasi Non Liti
Luncura 2013
S O
Y
tidak ikut itu ada di
u, DKI Jak
G
an Pelaks naan Ban
ring ‐ Eva
K
igasi an Pemba
1
Profi
g
E
t penanda Propinsi
karta, NTT
A
sanaan Ba ntuan Huk
aluasi dan
N
ayaran Ke
20 9
1 2
il Peke
9
g n
atangana i Jambi 2
T, Maluku
N
antuan H kum Litig
n Pengaw
U
egiatan Li
10
erjaan
1
90
a
43
N
n kontrak 2, Sulawe
u Utara, P
M
Hukum gasi dan N
wasan
itigasi da
11 2
44
Peneri Perda
R
k karena esi Selata
Papua, Pa
Non Litiga
G
an Non Lit
ima Ba
ata
n
R 8
satu dan an 2, Ria
pua Bara
asi
N
tigasi Tah
antuan
u
Persiap Bantua
Pelaksa Hukum
Litigasi Monito
Pengaw
lain hal. au, Sumat
at.
N
hun
n Huku
Bu Gu
Ibu Ka
Pe Pe
PN Tid
Wi
u
pan Pelaksa n Hukum
anaan Bantu m Litigasi dan
oring ‐ Evalu wasan
tera Selat
571.99 45.000.0
4.428.00 30.395.0
12.092.6 2.512.36
um
uruh uru
u rumah tan ryawan Swa
elajar etani
NS
dak Bekerja iraswasta
tan,
5.000 00.00
5.000 00.00
40.00 0.000
ngga asta
Pene
Pene
72
Profi rima Ba
14
Profi erima Ba
28
il Jenis K antuan H
86
il Jenis K antuan
Kelamin Hukum
Kelamin Hukum
n Perdata
n m Pidana
a
Laki‐laki Perempuan
a
Laki‐laki Perempuan
Pene
Pene
72
Profi rima Ba
14
Profi erima Ba
28
il Jenis K antuan H
86
il Jenis K antuan
Kelamin Hukum
Kelamin Hukum
n Perdata
n m Pidana
a
Laki‐laki Perempuan
a
Laki‐laki Perempuan
47
Pene
Pen
Pene
32
Profi erima Ba
76
Profi nerima B
47
Profi erima Ba
dan
68
il Jenis K antuan
24
il Jenis K Bantuan
Litigas
53
il Jenis K antuan
n Non L Kelamin
Hukum
Kelamin n Hukum
si
Kelamin Hukum
Litigasi n
m Litigasi
n m Non
n m Litigasi
i
Laki‐laki Perempuan
Laki‐laki Perempuan
i
Laki‐laki Perempuan
Pene
Pen
Pene
32
Profi erima Ba
76
Profi nerima B
47
Profi erima Ba
dan
68
il Jenis K antuan
24
il Jenis K Bantuan
Litigas
53
il Jenis K antuan
n Non L Kelamin
Hukum
Kelamin n Hukum
si
Kelamin Hukum
Litigasi n
m Litigasi
n m Non
n m Litigasi
i
Laki‐laki Perempuan
Laki‐laki Perempuan
i
Laki‐laki Perempuan
Pene
Pen
Pene
32
Profi erima Ba
76
Profi nerima B
47
Profi erima Ba
dan
68
il Jenis K antuan
24
il Jenis K Bantuan
Litigas
53
il Jenis K antuan
n Non L Kelamin
Hukum
Kelamin n Hukum
si
Kelamin Hukum
Litigasi n
m Litigasi
n m Non
n m Litigasi
i
Laki‐laki Perempuan
Laki‐laki Perempuan
i
Laki‐laki Perempuan
48
49
D
SNAPSHOT KONTRAK 2014
50
Catatan: 12 oBH tidak ikut penandatanganan kontrak karena satu dan lain hal.
12 oBH itu ada di Propinsi Jambi 2, Sulawesi Selatan 2, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, dkI Jakarta, nTT, Maluku Utara, Papua, Papua Barat.
Persiapan Pelaksanaan Bantuan Hukum 571.995.000
Pelaksanaan Bantuan Hukum Litigasi dan non Litigasi 45.000.000.000
Monitoring - Evaluasi dan Pengawasan 4.428.005.000
RINCIAN PELAKSANAAN BANTUAN HUKUM LITIGASI DAN NON LITIGASI
Litigasi 30.395.000.000
non Litigasi 12.092.640.000
Luncuran Pembayaran kegiatan Litigasi dan non Litigasi Tahun 2013 2.512.360.000 Catatan:
12 OBH t 12 OBH i
Bengkulu Persiapa
Pelaksa Monitor
Litigasi Non Liti
Luncura 2013
tidak ikut itu ada di
u, DKI Jak an Pelaks
naan Ban ring ‐ Eva
igasi an Pemba
Keg
t penanda Propinsi
karta, NTT sanaan Ba
ntuan Huk aluasi dan
ayaran Ke
20 9
9
giatan
atangana i Jambi 2
T, Maluku antuan H
kum Litig n Pengaw
egiatan Li
1
90
n Angga
43 n kontrak
2, Sulawe u Utara, P
Hukum gasi dan N
wasan
itigasi da
44
aran B
k karena esi Selata
Papua, Pa
Non Litiga
an Non Lit
antuan
satu dan an 2, Ria
pua Bara
asi
tigasi Tah
n Huku
Persiap Bantua
Pelaksa Hukum
Litigasi Monito
Pengaw
lain hal. au, Sumat
at.
hun
um
pan Pelaksa n Hukum
anaan Bantu m Litigasi dan
oring ‐ Evalu wasan
tera Selat
571.99 45.000.0
4.428.00 30.395.0
12.092.6 2.512.36
dak Bekerja iraswasta
tan,
5.000 00.00
5.000 00.00
40.00 0.000
1. JumLaH obH yang menandatangani kontrak: 298 obH
2. PoStur anggaran bantuan Hukum 2014
51
A L
N
A A
H
U
Salah sa Bantuan
Untuk pe Bantuan
juga di memperh
Kemudia pada pem
T
Pemetaa memban
OBH di kegiatan
bantuan data Tah
L N
g
a a
t
A
tu komit Hukum a
erluasan Hukum
ibutuhkan hatikan
an, perlua metaan Ke
W
n Awal dingkan
masing‐m non litig
hukum l hanan dip
27
Pelak
L
g
7
tmen Kem adalah Pe
tersebut, dan Kebu
n Peme faktor g
asan akse ebutuhan
B
Kebutu data jum
masing p gasi dari O
litigasi. D peroleh d
6
ksanaa d
4 4
+ +
7 i
menteria erluasan A
, dibutuh utuhan B
etaan K geografis
es keadila n Verifika
N
uhan Ba mlah pend
ropinsi. OBH. Sed
Data Pen dari Ditje
an Ban
dan No
44
N 4
a 4
a
+ e
e k
U
an Hukum Akses Kea
hkan bebe Bantuan H
Kebutuhan serta j
an melalu asi 2014.
U
antuan H duduk m
Pendudu dangkan T
nduduk M en Pemas
67
ntuan H
on Litig
A a
a
a a
t
U U
m dan H adilan me
erapa pem Hukum se
n Biaya enis kas
ui bantuan
K
Hukum miskin, da
uk miskin Tahanan
Miskin dip syarakata
Hukum gasi
Litigasi Non Lit
Luncura Litigasi
2013
A
L L
I
HAM RI s elalui Pro
metaan y erta jang
a Bantu sus dan
n hukum
K
ini dila ata jumla
n diasum merupak
peroleh d an. Untuk
m Litiga
igasi an Pembaya
dan Non Lit
A
sebagai P ogram Ba
yakni Seb gkauan. D
uan Huk jenis p
juga har
akukan ah tahana
msikan se kan sasar
dari TNP2 k data Ta
asi
aran Kegiat tigasi Tahu
N
Penyelen antuan Hu
baran Pem Di sampin
kum de pendampi
rus didasa
dengan an dan ju
ebagai sa ran pemb
2K, seme ahanan, b
N
ggara ukum.
mberi ng itu,
engan ingan.
arkan
cara umlah
saran berian
entara belum
3. JumLaH PekerJaan LitigaSi dan non LitigaSi
Jumlah Litigasi : 6.034 Perkara
Jumlah Non Litigasi : 8.464 Kegiatan
Melalui: 10 OBH Akreditasi A: 70 Litigasi + 7 Paket Kegiatan Non Litigasi
21 OBH Akreditasi B: 40 Litigasi + 5 Paket Kegiatan Non Litigasi 267 OBH Akreditasi C: 17 Litigasi + 3 Paket kegiatan Non Litigasi
52
53
E
PERLUASAN AKSES KEADILAN MELALUI PENGUATAN SISTEM BANTUAN HUKUM
54
Salah satu komitmen kementerian Hukum dan HAM RI sebagai Penyelenggara Bantuan Hukum adalah Perluasan Akses keadilan melalui Program Bantuan Hukum. Untuk
perluasan tersebut, dibutuhkan beberapa pemetaan yakni Sebaran Pemberi Bantuan Hukum dan kebutuhan Bantuan Hukum serta jangkauan. di samping itu, juga dibutuhkan
Pemetaan kebutuhan Biaya Bantuan Hukum dengan memperhatikan faktor geograis serta jenis kasus dan jenis pendampingan. kemudian, perluasan akses keadilan melalui bantuan
hukum juga harus didasarkan pada pemetaan kebutuhan Veriikasi 2014.
Pemetaan Awal kebutuhan Bantuan Hukum ini dilakukan dengan cara membandingkan data jumlah penduduk miskin, data jumlah tahanan dan jumlah oBH di masing-masing propinsi.
Penduduk miskin diasumsikan sebagai sasaran kegiatan non litigasi dari oBH. Sedangkan Tahanan merupakan sasaran pemberian bantuan hukum litigasi. data Penduduk Miskin
diperoleh dari TnP2k, sementara data Tahanan diperoleh dari ditjen Pemasyarakatan. Untuk data Tahanan, belum dipilah yang sudah atau belum mendapat bantuan hukum,
dan belum juga dipisahkan miskin atau tidak. Juga untuk penduduk miskin belum dipilah berapa di antara mereka yang menjadi pencari keadilan. Juga berapa di antara mereka yang
kemudian menjadi Tahanan.
Jumlah Penduduk Miskin dan Jumlah Tahanan diasumsikan sebagai Demand. Sementara Jumlah oBH di masing-masing propinsi untuk Supply bantuan hukum. Tentu saja masih
ada beberapa akses keadilan lainnya, misalnya informal justice, praktek Pro-Bono, Sidang keliling, Pos Pelayanan Hukum di Pengadilan, dan praktek pendampingan oBH yang
belum terakreditasi, serta bentuk akses keadilan lainnya. karena itu kelak dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam mengenai jangkauan bentuk-bentuk akses keadilan secara
keseluruhan.
Pemetaaan awal kebutuhan bantuan hukum ini diharapkan memberi gambaran awal mengenai kebutuhan bantuan hukum untuk rakyat miskin.
a. Sebaran OBH dan Sebaran Penduduk Miskin
Salah satu hambatan keberhasilan program bantuan hukum adalah sebaran pemberi bantuan hukum yang tidak merata. dari Prosentase sebaran oBH yang lolos veriikasi,
terlihat hampir 50 berada di Pulau Jawa, kemudian disusul Sumatera 26. Hal ini sebenarnya sudah terlihat sejak mapping pra-veriikasi dimana sebaran oBH paling
banyak ada di Pulau Jawa sebanyak 44 , disusul Sumatera sebanyak 26 dan Sulawesi sebanyak 9 . Sangat mungkin sebaran ini mengikuti prosentase jumlah penduduk.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, sebaran penduduk di Pulau Jawa yang luasnya hanya 6,9 dari Indonesia adalah 50,8, disusul Sumatera 21 dan Sulawesi 7,2.
Jika demikian, maka semakin banyak penduduk, maka semakin besar kebutuhan akan bantuan hukum. karena itulah maka sebaran oBH terkonsentrasi di Pulau Jawa.
1. Pemetaan aWaL kebutuHan bantuan Hukum
55
demikian, maka semakin banyak penduduk, maka semakin besar kebutuhan akan bantuan hukum. Karena itulah maka sebaran OBH terkonsentrasi di Pulau Jawa.
PROSENTASE SEBARAN
OBH YANG LOLOS VERIFIKASI PER
‐ PULAU
BALI NUSA
TENGGARA 6
JAWA 49
KALIMANTAN 4
MALUKU PAPUA
5 SULAWESI
10 SUMATERA
26
Total
Mengingat skema bantuan hukum dalam Undang‐Undang Nomor 16 Tahun 2011 adalah untuk orang miskin, akan sangat menarik untuk melihat apakah sebaran
OBH ini berbanding lurus dengan sebaran penduduk miskin. Tentu saja tidak semua
penduduk miskin bermasalah dengan hukum. Namun Penduduk Miskin merupakan sasaran pemberian bantuan hukum non litigasi. Dari 9 kegiatan non litigasi, hanya 3
Mengingat skema bantuan hukum dalam Undang-Undang nomor 16 Tahun 2011 adalah untuk orang miskin, akan sangat menarik untuk melihat apakah sebaran oBH ini
berbanding lurus dengan sebaran penduduk miskin. Tentu saja tidak semua penduduk miskin bermasalah dengan hukum. namun Penduduk Miskin merupakan sasaran
pemberian bantuan hukum non litigasi. dari 9 kegiatan non litigasi, hanya 3 kegiatan yang tidak membutuhkan SkTM, yakni Penyuluhan Hukum, Penelitian Hukum dan
Pemberdayaan Masyarakat. Pun demikian, diharapkan kegiatan tersebut mengambil lokasi di daerah yang banyak penduduk miskinnya slum area
Berikut adalah sebaran Penduduk Miskin menurut Pulau:
kegiatan Hukum
tersebut Berikut a
Melihat mengiku
melayani sebaran 5
seluruh sebandin
jumlah p Kemudia
Propinsi, propinsi,
akan ter kabupate
Sebaran tidak jika
jumlah K Jika kita
Jawa, ma kabupate
Jakarta sedangka
memiliki
Sulawe Kalimanta
yang tid dan Pem
mengam adalah seb
diagram ti sebara
i 12,19 5 OBH
Pendudu ng dengan
enduduk an, mengi
, maka s , sebaran
rlihat ber en tanpa
yang men a kita me
Kabupaten melihat
aka terlih en di Prop
misalnya an di Dae
i.
si; 12,2
n; 6,92
B Nus
dak mem mberdaya
mbil lokasi baran Pe
di atas an pendu
pendud di Papua
uk di du n prosen
k miskin d ingat cak
sebaran O n yang ak
rapa kab OBH.
ngikuti d elihat lebi
n yang ad lebih de
hat bahw pinsi Ban
a, praktis rah Istim
Bali dan
atenggara; 15,63
mbutuhka aan Mas
i di daera nduduk M
s, terliha uduk mi
uk miski dan Malu
ua pulau ntase jum
di Pulau t kupan ke
OBH juga kan digun
upaten d istribusi
ih dalam da OBH de
etail seba wa sebara
nten, DKI s hanya
mewa Yog
Tah
an SKTM syarakat.
ah yang ba Miskin me
t bagaim iskin. Seb
n dari to uku akan
u tersebu mlah pend
ersebut. erja Orga
a harus nakan ada
dalam pr Luas dan
per prop engan jum
aran OBH an terseb
Jakarta d Kepulau
yakarta, h
un 201
, yakni P Pun de
anyak pe enurut Pu
mana seb baran 49
otal pend melayan
ut. Artin duduk, na
anisasi Ba dilihat p
alah seba opinsi ya
n Pendudu pinsi. Ter
mlah kabu H Terakre
but baru dan Daera
uan Serib hanya Ka
Jawa;
Pa Malu
11
Penyuluh emikian,
nduduk m ulau:
baran OB 9 OBH
uduk di ni 25,95
nya, pros amun tid
antuan H pada leve
aran per ang mem
uk menur rlebih jika
upaten ta editasi pe
bisa me ah Istime
bu yang abupaten
12,19
apua dan
uku; 25,95
han Huku diharap
miskinny
BH sama H di Pula
Pulau Jaw pendudu
sentase dak denga
Hukum ad el propin
kabupate miliki OBH
rut Pulau a kita me
anpa OBH er kabup
elayani le ewa Yogy
tidak m Kulonpro
Sumatera;
um, Pene pkan keg
ya slum a
a sekali au Jawa
wa, seme uk miskin
sebaran an prose
dalah wi nsi. Pada
en. Karen H dan b
u ternyata embandin
H. paten di
ebih dari yakarta. D
memiliki ogo yang
; 12,56
elitian giatan
area
tidak akan
entara n dari
OBH entase
ilayah level
na itu, erapa
a juga ngkan
Pulau 80
Di DKI OBH,
tidak
Melihat diagram di atas, terlihat bagaimana sebaran oBH sama sekali tidak mengikuti sebaran penduduk miskin. Sebaran 49 oBH di Pulau Jawa akan melayani 12,19
penduduk miskin dari total penduduk di Pulau Jawa, sementara sebaran 5 oBH di Papua dan Maluku akan melayani 25,95 penduduk miskin dari seluruh Penduduk di