11
Saya sangat berbahagia mempersembahkan Laporan Tahunan Pertama mengenai lmplementasi Undang-Undang nomor 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Bantuan
Hukum untuk orang miskin adalah tugas negara dan pemerintah seperti yang diamanahkan oleh konsitusi kita. Pasal 28d ayat U menyatakan : Setiap orang berhak atas pe4gakuan,
jaminan, perl’rgdungan, dan kepastian hukum yang adil; serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Harus diakui, selama ini pemberian Bantuan Hukum yang dilakukan belum
banyak menyentuh orang atau, kelompok orang miskin oleh karena itu negara bertanggung jawab terhadap pemberian bantuan hukum bagi orang miskin sebgai perwujudan akses
terhadap keadilan occses to justice.
lmplementasi Undang-Undang Bantuan Hukum telah dilaksanakan di tahun 2013 setelah didahului oleh serangkaian proses Pra-lmplementasi, antara lain: pembuatan regulasi
pelaksana yang mana telah dihasilkan 1 satu Peraturan Pemerintah, 2 Peraturan Menteri Hukum dan HAM, 2 keputusan Menteri serta 2 JuklakJuknis; assessment, studi banding
hingga veriikasiakreditasi. kemudian juga telah dilaksanakan Rapat kerja nasional Pemberi Bantuan Hukum yang langsung dibuka oleh Presiden Republik lndonesia di lstana
negara sebagai tanda diawalinya implementasi Bantuan Hukum ini. Selama implementasi, ada banyak kendala, namun banyak juga solusi dan inovasi yang terus dilakukan.
Laporan Akhir ini menyajikan tinjauan mengenai aktivitas dan kinerja Penyelenggaraan Bantuan Hukum sejak pra-implementasi hingga penyelenggaraan tahun 2013 dan rencana
kerja di tahun 2014 berdasarkan empat perspektif kunci yakni Memperluas akses keadilan melalui Bantuan Hukum, Menuju Pelayanan Bantuan Hukum yang baik, keterhubungan
layanan Bantuan Hukum dan dukungan dari berbagai pihak.
dalam kesempatan ini saya juga menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada para Mitra pembangunan yakni Ausaid melalui Program AIPJ, UndP melalui SAJI
Project, Yayasan TIFA dan World Bank melalui program Justice for the Poor. Para Mitra Pembangunan selalu mendukung kami dalam implementasi Bantuan Hukum.
Jakarta, 6 Juni 2014 Menteri Hukum dan HAM R.I.,
Amir Syamsuddin
2. Sambutan menteri Hukum dan Ham ri
12
13
B
Implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum
14
dengan diundangkannya Undang-undang nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, kementerian Hukum dan HAM RI menugaskan Badan Pembinaan Hukum nasional untuk
menjadi Penyelenggara Bantuan Hukum yang akan bekerjasama dengan para organisasi bantuan hukum sebagai Pemberi Bantuan Hukum dan masyarakat miskin sebagai Penerima
Bantuan Hukum.
karena itu, BPHn segera melalukan berbagai langkah persiapan pra-implementasi. Mengingat waktu pengundangan yang sudah melewati APBn nopember 2011 sehingga
tidak mungkin didukung oleh APBn, maka pra-implementasi ini didukung sepenuhnya oleh para Mitra Pemerintah yakni UndP di bawah SAJI Project, Yayasan TIFA dan open
Society Justice International oSJI, World Bank di bawah program Justice for the Poor, serta AUSTRALIAn AIdS melalui program AIPJ.
dalam pra-implementasi dan implementasi ini, BPHn juga membuka akses seluas-luasnya kepada semua stakeholder untuk memberi masukan dan juga terlibat aktif di dalamnya.
Sejak pertemuan pertama di bulan desember 2011, BPHn bersama seluruh stakeholder melalukan berbagai upaya untuk persiapan pelaksanaan undang-undang ini.
a. Pra Implementasi
dengan waktu yang terbatas, yakni kurang lebih 1 satu tahun sejak diundangkan, Badan Pembinaan Hukum nasional segera bertindak cepat melakukan hal-hal yang diperlukan
dalam pra-implementasi yakni pembentukan regulasi pelaksana dan beberapa assessment.
i. Pembentukan Regulasi Pelaksana
Pembentukan Regulasi Pelaksana dilakukan dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan, yakni aktivis Pengabdi Bantuan Hukum dari berbagai Lembaga Bantuan
Hukum, Advokat, Paralegal, Mitra Pembangunan dan Jajaran Pemerintah kemenkumham, Bappenas, Sekretariat negara dan kementerian keuangan.
dalam waktu kurang lebih 1 satu Tahun telah dihasilkan beberapa Regulasi Pelakasanaan sebagai berikut:
• PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TEnTAng SYARAT dAn TATA CARA PEMBERIAn BAnTUAn HUkUM dAn
PEnYALURAn dAnA BAnTUAn HUkUM. • PERMENKUMHAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI
dAn AkREdITASI LEMBAgA BAnTUAn HUkUM ATAU oRgAnISASI kEMASYARAkATAn.
• PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK IndonESIA noMoR 22 TAHUn 2013 TEnTAng PERATURAn PELAkSAnAAn
PERATURAn PEMERInTAH noMoR 42 TAHUn 2013 TEnTAng SYARAT dAn TATA CARA PEMBERIAn BAnTUAn HUkUM dAn PEnYALURAn dAnA
BAnTUAn HUkUM.
• Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-03.Hn.03.03Tahun 2013 tentang Besaran Biaya.
15
• Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M.HH-02.Hn.03.03 Tahun 2013 tanggal 31 Mei 2013 tentang Pengumuman
Hasil VeriikasiAkreditasi Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hukum. • PETUNJUK PELAKSANAAN TENTANG PENGAWASAN BANKUM.
• PETUNJUK PELAKSANAAN TENTANG PEMBERIAN BANTUAN HUKUM OLEH PARALEgAL .
ii. Assessment A. DANA BANTUAN HUKUM DI KL.
BPHn dan Bappenas melaksanakan Mapping dana Bantuan Hukum di semua kementerian dan Lembaga. Setelah melakukan pemetaan di sekitar 62 kementerian
Lembaga, diketahui terdapat 24 instansi lembaga yang menganggarkan anggaran bantuan hukum dengan nomenklatur ‘Bantuan Hukum’ peruntukannya justru untuk
pendampingan pegawai atau mantan pegawai dari kementerianLembaga tersebut, bukan untuk orang miskin.karena itu, mulai tahun 2013, nomenklatur anggaran
‘Bantuan Hukum’ sebaiknya hanya hanya diperuntukan di BPHn untuk program bantuan hukum bagi masyarakat miskin.
Berikut beberapa skema pemberian Bantuan Hukum di kementerianLembaga:
No Kementerian dan Lembaga
Negara Peraturan Internal
1 Mahkamah Agung
� SEMA no. 102010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum � Sk dirjen Badilum no. 1dJUoT01.3VIII2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan SEMA no. 102010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Lampiran A.
2 kepolisian Republik Indonesia
Peraturan kepala kepolisian negara Republik Indonesia no.Pol: 72005 Tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan nasehat
Hukum di Lingkungan kepolisian negara Republik Indonesia.
3 kejaksaan RI
� keputusan Jaksa Agung RI no. : kEP-001aAJA012006 tanggal 2 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Penyuluhan dan Penerangan
Hukum. � Instruksi Jaksa Agung Republik Indonesia no. : Ins-004
AJ.A082012 Tentang Pelaksanaan Peningkatan Tugas Penerangan dan Penyuluhan Hukum Program Pembinaan
Masyarakat Taat Hukum. � Surat Edaran Jaksa Agung RI no. : SE-006AJA052010 Tanggal
5 Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pos Pelayanan Hukum dan Penerimaan Pengaduan Masyarakat Program Binmatkum.
4 kementerian Pertahanan
Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia no.222012 tentang Bantuan Hukum di Lingkungan kementerian Pertahanan.
5 kementerian dalam negeri
Peraturan Menteri dalam negeri no. 322011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja daerah.
6 kementerian Luar negeri
Peraturan Menteri Luar negeri no. 042008