Upaya Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Koleksi Perpustakaan

17 Pengguna terkadang harus menunggu beberapa hari untuk memperoleh informasi dari bahan pustaka yang diinginkan karena harus menunggu perbaikan koleksi tersebut oleh pustakawan. Menurut Constantinou yang dikutip oleh Syaikhu 201, 505 bahaya tindakan penyalahgunaan koleksi sangat berbahaya karena akan berdampak buruk bagi perpustakaan, antara lain: a. Terhalangnya transfer informasi dan ilmu pengetahuan serta kemajuannya. b. Terganggunya iklim pendidikan. c. Biaya preservasi bahan pustaka yang meningkat. d. Mengurangi bahkan menghilangkan keindahan koleksi. e. Berdampak sosial pada lingkungan dan diri objek misalnya menularnya kebiasaan melakukan tindakan penyalahgunaan koleksi kepada orang lain. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa kerugian akibat penyalahgunaan koleksi perpustakaan terbagi atas dua yaitu kerugian secara finansial dan kerugian secara sosial.

2.3.3.3 Upaya Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Koleksi Perpustakaan

Upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan koleksi sangat perlu untuk dilakukan di perpustakaan. Upaya pencegahan terhadap tindakan penyalahgunaan koleksi dapat dilakukan untuk meminimalkan jumlah koleksi yang dirusak. Menurut Ajick 2008, 7 ada beberapa upaya di dalam melakukan tindakan pencegahan penyalahgunaan koleksi, yaitu: a. Mengatur tata ruang layanan koleksi perpustakaan sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan pengguna melakukan tindakan penyalahgunaan koleksi dengan leluasa. b. Menciptakan keadaan perpustakaan yang kondusif baik itu untuk membaca ataupun untuk belajar sehingga menciptakan kenyamanan bagi pengunjung perpustakaan. c. Menyediakan fasilitas mesin fotocopy yang memadai, dengan harga yang terjangkau dan hasil yang memuaskan. d. Menambah jumlah eksemplar koleksi yang banyak dibutuhkan oleh pengguna. e. Menempatkan pengawas pustakawan secukupnya di ruang layanan koleksi yang memungkinkan untuk dengan leluasa mengawasi seluruh ruangan dan untuk berpatroli berkeliling ke seluruh ruangan baca koleksi untuk memonitor hal-hal yang tidak diinginkan. f. Memeriksa setiap koleksi yang telah selesai dipinjam oleh pengguna. Universitas Sumatera Utara 18 g. Pemasangan poster-poster yang berisi larangan melakukan tindakan penyalahgunaan koleksi. h. Memberi pengarahan kepada pengguna tentang bahaya dan kerugian akibat tindakan penyalahgunaan koleksi melalui program bimbingan pembaca. i. Memberlakukan sanksi yang tegas bagi pelaku tindakan penyalahgunaan koleksi, dan meminta kepada pengguna jika melihat seseorang melakukan tindakan penyalahgunaan koleksi di perpustakaan untuk segera melaporkan hal itu kepada pustakawan yang terdekat. j. Membekali staf perpustakaan dengan pengetahuan yang cukup mengenai preservasi bahan pustaka. k. Pemasangan sistem keamanan elektronik misalnya penggunaan kamera pengintai untuk memantau kegiatan pengguna di dalam perpustakaan. l. Pemasangan denah dan petunjuk rambu-rambu perpustakaan yang memudahkan pengguna dalam mencari informasi. Syaikhu 2011 mengatakan untuk mengurangi risiko tindakan penyalahgunaan koleksi perpustakaan, perlu diperhatikan tiga aspek yaitu: a. Keamanan fisik physical security perpustakaan Mencakup arsitektur, staf keamanan, dan perangkat keras seperti perlindungan pada pintu dan jendela. b. Penggunaan teknologi keamanan Seperti barcode, radio frequency identification RFID, microdots, dan closed circuit television CCTV. c. Kebijakan keamanan, prosedur, dan rencana. Dari uraian di atas dapat dinyatakanbahwa upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan koleksi adalah dengan lebih meningkatkan keamanan baik dari pustakawan maupun kemanan di lingkungan perpustakaan terutama pada daerah- daerah yang rawan akan terjadinya penyalahgunaan koleksi perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 19 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Moleong 2007, 6: Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

3.2 Lokasi Penelitian

Peneliti memilih Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai objek penelitian karena Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memiliki perangkat keamanan yang lengkap. Lokasi penelitian berada di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1, Medan Kode Pos 20155.

3.3 Latar Penelitian Setting

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang berdiri pada tahun 1970 beralamat di Jl. Perpustakaan No. 1 Medan. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memiliki luas bangunan 6. 090 m 2. . Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memiliki koleksi dengan jumlah 204.086 judul dan 641.871 eksemplar. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai unit pelayanan informasi yang memberikan informasi kepada penggunanya yaitu mahasiswa dan dosen. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memiliki sumber daya manusia sebagai pegawai perpustakaannya. Adapun sumber daya manusia yang menjadi pegawai Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah 117 orang staf yang terdiri dari18 orang tenaga Fungsional Pustakawan dan 40 orang PNS dan 58 orang adalah tenaga honorer. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara telah menggunakan perangkat keamanan untuk menjaga keamanan koleksinya. Adapun perangkat keamanan Universitas Sumatera Utara