Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengelola TBM harus memiliki sikap peduli dan tanpa pamrih untuk melayani bahan bacaan dan membimbing
masyarakat dengan latar belakang pendidikan bidang komunikasi agar dapat mengembangkan minat baca masyarakat serta memiliki usaha ekonomi ditempat
dimana TBM tersebut didirikan sehingga memberi kenyamanan pada pengguna TBM.
2.9.1 Tugas-tugas pengelola TBM
Untuk mewujudkan peran TBM tersebut maka pengelola mempunyai tugas untuk tercapainya masyarakat yang akan belajar keterampilan dan
menumbuhkembangkan minat baca terhadap masyarakat. Pada Buku Pedoman Pengelolahan Taman Bacaan Masyarakat 2006, 24
tugas-tugas pengelola TBM adalah : a.
Melakukan sosialisasi promosi bahan bacaan yang ada di TBM bagi masyarakat sekitar dan keberadaan TBM tersebut.
b. Melakukan kajian sederhana untuk mendapatkan data profil
masyarakat yang akan dilayani sehingga jenis bahan bacaan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan bahan bacaan masyarakat.
c. Memberi layanan membaca, meminjam, melakukan berbagai aktifitas
untuk meningkatkan kemampuan membaca, meransang minat baca dan lain-lain.
d. Mengumpulkan bahan bacaan buku, leaflet, booklet, dll dari para
donatur taman bacaan baik masyarakat perorangan maupun lembaga dan juga dari lembaga pemerintah maupun swasta baik dari pusat
maupun daerah.
e. Memberi layanan jam buka TBM secara optimal setiap hari sejak
pagi sampai malam agar masyarakat yang tidak sempat berkunjung ke TBM pagi hari akibat kesibukan dapat dikunjungi malam hari.
f. Menata Bahan Bacaan di ruang display bahan bacaan.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas pengelola TBM adalah mempromosikan bahan bacaan yang ada di TBM bagi masyarakat sekitar dan
keberadaan TBM itu sendiri. Selain mempromosikan bahan bacaan , pengelola juga dapat mengumpulkan bahan bacaan yang bervariasi dari para donator agar
pengguna TBM tidak merasa bosan tetapi bahan bacaan tersebut berbasis kebutuhan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.9.2 Sosialisasi Dan Promosi TBM
Masyarakat tidak secara langsung merespon program TBM. Perlu adanya sosialisasi tentang TBM dan manfaatnya. Dalam melakukan sosialisasi kepada
masyarakat maka pengelola TBM perlu kreatif untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan dan mempromosikan
keberadaan TBM untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke TBM. Beberapa kegiatan kreatif dan inovatif yang dapat dilakukan antara lain :
1. Membangun kemitraan dengan berbagai instansi, organisasi atau
kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki tujuan yang sama, sehingga membuat gaung TBM lebih terdengar lagi.
2. Pengelola mengadakan kegiatan membaca bersama anggota dengan
memilih tema bacaan yang sesuai dengan bulan yang sedang berlangsung misalnya bulan Oktober dipilih buku tentang Sumpah
Pemuda, pada bulan Desember dipilih buku tentang hari Ibu, pada bulan April dipilih buku tentang RA. Kartini, pada bulan Mei dipilih
buku tentang Pendidikan, dll.
3. Belajar dengan ahli; yaitu pengelola mendatangkan seorang ahli
dibidangnya misalnya ahli menulis seperti Ali Murthado, ahli melukis, ahli bertuturmendongeng, dan lain-lain. Untuk memberikan pelajaran
kepada anggota TBM.
4. Olahraga rutin; misalnya setiap minggu diadakan kegiatan olahraga di
sekitar TBM seperti bulutangkis, senam, dll. 5.
Menonton film; dengan menonton film-film pendidikan, film perjuangan. Hal ini baik dikerjakan saat liburan anak-anak sekolah.
6. Outbond bersama buku; dapat dilakukan dengan menggunakan sepeda,
berkeliling lingkungan tempat tinggal TBM itu berada, tetapi tetap membawa buku.
7. Menggelar aneka lomba; yang sifatnya seremonial seperti lomba
mewarnai, lomba menggambar, lomba melukis, lomba menulis, lomba membaca, dll. Aneka lomba tersebut harus dilaksanakan disekitar
TBM agar masyarakat mengenal lebih dekat keberadaan TBM.
8. Publikasi, seiring dengan majunya teknologi yang semakin pesat,
membuat media publikasi pun semakin beragam. Mulai dari majalah dinding, papan informasi, surat kabar, majalah, hingga pembuatan
website dapat dimanfaatkan. Murniaty, 2012, 15
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sosialisasi dan promosi TBM yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan masing-masing TBM
dibarengi dengan motivasi yang kuat dari para pengelola TBM untuk melaksanakannya. Dana atau uang bukan segala-galanya untuk menjalankan
Universitas Sumatera Utara
berbagai kegiatan namun dibutuhkan kreatif untuk berkarya demi menumbuhkan minat baca masyarakat pada taman bacaan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT
TENGKU LUCKMAN SINAR MEDAN
3.1 Sejarah Singkat TBM
Sekilas, rumah yang beralamat di Jalan Abdullah Lubis No. 42 Kota Medan itu terlihat seperti rumah biasa. Perbedaan tampak pada bagian atap
sebagian rumah dihiasi corak melayu. Masuk dari garasi, kita akan langsung dipersilahkan naik ke lantai dua. Di sana sudah menanti lebih kurang tujuh ribu
judul koleksi buku Tengku Luckman Sinar, pemangku adat kesultanan Melayu Serdang. Tidak lain, rumah itu adalah ruang koleksi buku pribadi milik Tengku
Luckman Sinar, yang kini telah dapat diakses masyarakat. Tengku Luckman Sinar, SH. telah diakui sebagai Sejarahwan Nasional
Indonesia oleh Masyarakat Sejarahwan Indonesia. Sejak muda Beliau sudah menjadi penulis tetap di surat kabar lokal. Karya buku perdananya berjudul Sari
Sedjarah Serdang jilid I dan II, diterbitkan pada tahun 1971, buku ini kemudian diambil alih cetak oleh Balai Pustaka. Atas kepakarannya dibidang Sejarah, Adat
dan Budaya Melayu, Beliau dianugerahkan sebagai Pakar Melayu Islam Beraja oleh Sultan Brunei.
Sebagai Dosen Luar Biasa dibidang Sejarah, Budaya dan Etnomusikologi, berbagai hasil penelitian dan seminar yang Beliau hadiri di berbagai belahan
dunia baik sebagai peserta maupun pembentang kertas kerja Beliau kumpulkan, sehingga banyak hasil-hasil atau resume yang melengkapi koleksi di perpustakaan
Tengku Luckman tersebut. Pasca meninggalnya Pemangku Adat Kesultanan Melayu Serdang
bergelar Tuanku Luckman Sinar Basarshah II pada awal 2011 yang lalu, keluarganya sepakat mendirikan sebuah Taman Baca untuk mengenang Tengku
Luckman semasa hidup. Amanah utama Tengku Luckman kepada keluarganya adalah agar menjaga koleksi buku yang sangat ia banggakan. Dengan begitu,
peninggalan Tengku Luckman akan dapat memberikan manfaat ilmu kepada seluruh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara