Tabel 4.6 Statistik Frekuensi Variabel Ketepatan Waktu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 0
41 85.4
85.4 85.4
1 7
14.6 14.6
100.0 Total
48 100.0
100.0 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen
ketepatan waktu merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang tepat waktu pelaporan keuangannya diberi
kode “0”, sedangkan perusahaan yang tidak tepat waktu pelaporan keuangannya diberi kode “1” memiliki data valid karena seluruhnya telah
diproses. Jumlah laporan keuangan yang dipublikasikan tepat waktu sebanyak 41 buah 85,4, sedangkan jumlah laporan keuangan yang dipublikasikan
tidak tepat waktu sebanyak 7 buah 14,6. Hal ini juga menunjukkan bahwa emiten pada perusahaan jasa pariwisata dapat memenuhi peraturan yang
ditetapkan oleh Bapepam, yaitu mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan.
4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel- variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, variabel
independen yang diuji yaitu : Profitabilitas ROA, Rasio Gearing GEAR, Item-item Luar Biasa EXTRA, Ukuran Perusahaan SIZE, Reputasi KAP
Universitas Sumatera Utara
KAP, Pergantian Auditor AUCH terhadap variabel dependen, yaitu : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan TL. Pengujian hipótesis dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode regresi logistik dengan melihat tabel Variables in the Equation pada kolom signifikan yang dibandingkan dengan
nilai signifikansi ά yang digunakan, yaitu 0,05 5. Apabila tingkat signifikansi 0,05, maka H
1
-H
6
diterima, jika tingkat signifikansi 0,05, maka H
1
-H
6
tidak dapat diterima. Hasil uji koefisien regresi logistik dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Step 1
a
ROA .467
.249 3.528
1 .060
1.595 GEAR
.136 .215
.402 1
.526 1.146
EXTRA 4.174
2.125 3.859
1 .049
64.995 SIZE
.000 .000
2.340 1
.126 1.000
KAP -3.885
2.436 2.544
1 .111
.021 AUCH
1.668 1.314
1.612 1
.204 5.301
Constant .236
1.778 .018
1 .895
1.266 a. Variables entered on step 1 : ROA, GEAR, EXTRA, SIZE, KAP, AUCH.
Dari hasil pengujian persamaan regresi logistik tersebut, maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut :
Y = 0,236 + 0,467 ROA + 0,136 GEAR + 4,174 EXTRA + 0,000 SIZE – 3,885 KAP + 1,668 AUCH
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu : 1. ROA mempunyai tingkat signifikansi 0,060 dan lebih besar dari tingkat
signifikansi 0,05, sehingga profitabilitas yang diproksikan dengan ROA tidak dapat diterima, artinya profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2. Rasio gearing mempunyai tingkat signifikansi 0,526 dan lebih besar dari
tingkat signifikansi 0,05, sehingga rasio gearing tidak diterima, artinya rasio gearing tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. 3. Item-item luar biasa mempunyai tingkat signifikansi 0,049 dan lebih kecil
dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga ítem-item luar biasa dapat diterima, artinya ítem-item luar biasa berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. 4. Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aktiva mempunyai
signifikansi 0,126 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga ukuran perusahaan tidak dapat diterima.
5. Reputasi KAP mempunyai tingkat signifikansi 0,111 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga reputasi KAP tidak dapat diterima,
artinya reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
6. Pergantian auditor mempunyai tingkat signifikansi 0,204 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga pergantian auditor tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
diterima, artinya pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
4.2.3 Pengujian Model 4.2.3.1 Menguji Kelayakan Model Regresi