Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan publik sektor pariwisata yang terdiri dari restaurant, hotel, and tourism yang terdapat di Bursa
Efek Indonesia BEI pada periode 2008 sampai dengan 2010. Alasan peneliti memilih jenis perusahaan ini karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang
cukup berkembang dan tidak akan lekang seiring dengan berjalannya waktu. Pada saat ini, Indonesia juga sedang meningkatkan kondisi pariwisata yang berbasis
domestik dan internasional, sehingga keberadaan restoran, hotel, dan kepariwisataan sangat diperlukan untuk mendukung kondisi ini. Dengan alasan
seperti ini pula, industri ini menjadi industri yang diminati oleh investor, khususnya investor asing, sehingga mendorong para investor untuk menanamkan
modal di industri ini. Berdasarkan uraian dimuka tersebut, peneliti termotivasi melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Jasa Pariwisata yang Terdaftar di BEI”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu peyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam?
2. Apakah rasio gearing secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam?
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah item-item luar biasa extraordinary items secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan publik ke Bapepam? 4. Apakah ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam? 5. Apakah reputasi auditor secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam? 6. Apakah pergantian auditor secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai berdasarkan perumusan masalah diatas adalah untuk mengetahui dan menganalisis:
1. Pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam.
2. Pengaruh rasio gearing terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam.
3. Pengaruh item-item luar biasa extraordinary items terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam.
4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik KAP terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam.
6. Pengaruh pergantian auditor terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ke Bapepam.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi
bagi penelitian-penelitian sejenis yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan publik ke Bapepam. 2. Bagi peneliti, untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan mengenai
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan laporan keuangan.
3. Bagi calon investor dan investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan betapa pentingnya
ketepatan waktu berkaitan dengan relevansi dan keandalan informasi laporan keuangan yang akan digunakan sebagai pengambilan keputusan
dalam menilai perusahaan. 4. Bagi perusahaan, untuk memberikan informasi atas penelitian yang
dilakukan penulis agar dapat dijadikan pertimbangan untuk kemajuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan yang berisi tentang segala transaksi keuangan perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan tersebut yang dibuat oleh pihak manajemen perusahaan. Laporan keuangan merupakan produk akhir dari siklus akuntansi.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi penggunanya. Laporan keuangan
yang dibuat oleh manajemen memiliki tujuan untuk mempertanggungjawabkan kinerja atas tugas yang diberikan oleh pemilik
perusahaan, sehingga harus disajikan secara wajar.
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 IAI, 2007 : 6 bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan harus :
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.
Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan
untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. 2.
Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini, dan masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna di masa lalu.
Universitas Sumatera Utara
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur faithful representation dari yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4.
Dapat dibandingkan
Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan
tren posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. PSAK No. 1 paragraf 5 IAI, 2007 : 1.2 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber-
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
perusahaan yang meliputi: 1 aset; 2 kewajiban; 3 ekuitas; 4 pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan 5 arus
kas.
Para pemakai laporan keuangan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul
dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek kuantitatif saja, tetapi
mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasa perlu, dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Audit 2.1.2.1 Defini Audit
Dalam bahasa Indonesia, Audit memiliki arti pemeriksaan. American Accounting Association Committee dalam Basic Auditing
Concepts Guy dkk, 2002 : 5 telah mendefinisikan audit sebagai “suatu proses sistematis yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi
bukti yang terkait dengan pernyataan mengenai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menilai tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut
dan kriteria yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.”
2.1.2.2 Audit Laporan Keuangan
Informasi di dalam laporan keuangan suatu entitas sangatlah penting bagi berbagai pihak, oleh karena itu perlu dilakukannya audit
atas laporan keuangan entitas tersebut. “Audit laporan keuangan financial statement audit dilakukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan informasi yang diversifikasi telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu” Arens dkk, 2008 : 18.
Kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut adalah Prinsip Akuntansi
Berlaku Umum PABU. Tindakan audit harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Perusahaan pada umumnya
menggunakan jasa auditor independen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan perusahaan tersebut. Kebutuhan akan audit laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan ini perlu dilakukan atas dasar empat kondisi berikut ini Boynton dkk, 2002 : 53 :
1. Pertentangan Kepentingan Conflict of Interest
Banyak pengguna laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya kepentingan aktual maupun potensial antara mereka
sendiri dan manajemen entitas. Kekhawatiran ini berkembang menjadi ketakutan bahwa laporan keuangan telah disusun
sedemikian rupa oleh manajemen sehingga menjadi bias untuk kepentingan manajemen. Oleh karena itu, para pengguna mencari
keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah 1 bebas dari bias untuk kepentingan manajemen dan 2
netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna. 2.
Konsekuensi Consequence
Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi yang penting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya
sumber informasi yang digunakan untuk membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta keputusan lainnya.
Oleh karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut memuat sebanyak mungkin data yang relevan. Karena
keputusan yang dibuat akan membawa konsekuensi ekonomi, sosial, dan konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna
laporan akan melirik pada auditor independen untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
GAAP, termasuk semua pengungkapan yang memadai. 3.
Kompleksitas Complexity
Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan telah menjadi demikian kompleks. Dengan meningkatnya tingkat
kompleksitas, maka resiko salah interpretasi dan timbulnya resiko kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat. Karena para
pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka
mengandalkan auditor independen untuk menilai mutu informasi yang dimuat dalam laporan keuangan.
4.
Keterpencilan Remoteness
Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang saling pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari
akses langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangan, karena adanya
faktor jarak, waktu, dan biaya. Daripada mempercayau mutu data keuangan begitu saja, sekali lagi para pengguna lebih
mengandalkan laporan auditor independen untuk memenuhi kebutuhannya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.3 Tujuan Audit Laporan Keuangan
Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan perusahan
yang diperiksa telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Laporan keuangan yang disusun merupakan tanggung jawab dari manajemen perusahaan, tetapi opini audit yang diberikan
sepenuhnya adalah tanggung jawab dari auditor independen. Oleh karena itu, auditor independen haruslah berusaha agar tujuan umum
audit terhadap laporan keuangan ini dapat tercapai.
2.1.2.4 Standar Audit
Standar audit merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Dalam melakukan audit tentu harus ada standar yang
digunakan, dimana di Indonesia standar ini terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP yaitu untuk menetapkan kualitas
kerja dan seluruh tujuan yang akan dicapai dalam audit laporan keuangan. PSA No.1 Paragraf 2 IAI, 2001 : 150.1 menyatakan bahwa:
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan
cermat dan seksama.
Universitas Sumatera Utara
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,
saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.
c. Standar Pelaporan