mematuhi hukum karena hukum tersebut dianggap sebagai keharusan, sedangkan komitmen normatif melalui legitimasi normative commitment
through legitimacy berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak untuk
mendikte perilaku.
2.1.4 Teori Sinyal Signalling Theory
Mengginson dalam Hartono, 2005 : 38 memberikan pernyataan bahwa “Teori signalling menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik
dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk.
Agar sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan
dipersepsikan baik, serta tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang berkualitas
buruk”. Salah satu informasi yang dapat dijadikan sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh emiten, dimana pengumuman ini nantinya dapat
berpengaruh terhadap naik turunnya harga sekuritas perusahaan emiten yang melakukan pengumuman tersebut.
Perusahaan yang mempunyai keyakinan mengenai prospek yang baik ke depan tentang perusahaan akan cenderung mengkomunikasi berita tersebut
kepada investor. Sehingga perusahaan yang memiliki kualitas yang baik akan memberikan sinyal dengan cara menyampaikan laporan keuangan perusahaan
dengan tepat waktu, karena berita ini dianggap sebagai berita baik good news. Sedangkan terbalik dengan perusahaan yang berkualitas buruk, dimana
perusahaan tersebut tidak dapat meniru ketepatan waktu dalam pelaporan berita ini dan berita ini dianggap sebagai berita buruk bad news.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Audited
Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat berpengaruh terhadap kualitas kualitas laporan keuangan, hal ini dikarenakan
informasi yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut masih bersifat baru dan tidak out of date, sehingga hal ini dapat dijadikan pedoman bagi
investor bahwa laporan tersebut bersifat baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan. McGee
dalam Sulistyo, 2010 : 23 menyatakan bahwa
“
rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas
informasi keuangan yang dilaporkan”. Selain mengenai kualitas, ketepatan waktu juga menentukan tentang transparansi laporan tersebut. Apabila perusahaan
terlambat dalam mempublikasikan laporan keuangannya, besar kemungkinan transparansi dari laporan tersebut tidak baik adanya.
Chambers dan Penman dalam Prahesty, 2011 : 15 mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua cara, yaitu: 1 Ketepatan waktu didefinisikan
sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan, dan 2 Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu
pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang diharapkan. Dyer dan Mc Hugh dalam Prahesty, 2011 : 15 menggunakan tiga kriteria keterlambatan melihat
ketepatan waktu dalam penelitiannya, yaitu: 1 preliminary lag : interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir
preliminary oleh bursa, 2 auditor’s report lag : interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani, dan 3
Universitas Sumatera Utara
total lag : interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasi oleh bursa.
Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi di
tangan pemakai informasi akuntansi tersebut. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang
teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.
Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, maka penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila
diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut.
Kerelevanan suatu laporan keuangan dapat diperoleh apabila laporan keuangan tersebut dapat disajikan dengan tepat waktu. Ketepatan waktu tidak
menjamin relevansi tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa adanya ketepatan
waktu. Maka dari itu, ketepatan waktu pelaporan sangat diperlukan untuk melihat kualitas dan transparansi laporan keuangan.
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan,
terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang berguna bagi pemakainya, yaitu: dapat dipahami understandability, relevan relevance,
andal realibility, dan dapat dibandingkan comparability.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan