2.3.5 Pengaruh Pengukuran Kinerja Non-Finansial Terhadap Kreativitas Karyawan
Kreativitas saat ini semakin diakui sebagai suatu hal penting yang mendasari inovasi, mengingat banyak faktor yang mempengaruhi kreativitas dalam
organisasi terus berkembang Hirst, Van Knippenberg Zhou, 2009. Dengan adanya kreativitas ini dapat mendorong pertumbuhan organisasi dan
mempertahankan daya saingnya menurut Amabile Khaire 2008 dikutip oleh Zhang Bartol 2010. Sampai saat ini banyak penelitian tentang kreativitas yang
telah difokuskan pada kinerja kreatif Zhang Bartol, 2010. Kinerja kreatif mengacu pada hasil yang kreatif melalui ide-ide tentang produk, jasa, metode dan
prosedur dan dapat dilakukan dengan pengukuran non-finansial. Penggunaan pengukuran kinerja non-finansial penting karena keberhasilan
perusahaan tidak hanya ditentukan oleh strategi perusahaan dengan menggunakan data akuntansi dan keuangan saja, tetapi juga sebagian dipengaruhi oleh perilaku
individu dalam organisasi sebagai pekerja untuk melaksanakan strategi tersebut Otley, 1999. Bisbe dan Otley 2004 dalam mengungkapkan bahwa penggunaan
pengukuran kinerja non-finansial dianggap sebagai pendorong individu untuk lebih kreatif dan membantu untuk mengembangkan ide-ide baru yang berguna
bagi organisasi. Pengukuran kinerja non-finansial memberikan fleksibilitas kepada karyawan dalam mengeksplorasi kemampuannya agar dapat
menghasilkan cara yang efektif dan efisien untuk mencapai target atau tujuan dari organisasi Yuliansyah, 2011, ini merangsang para karyawan untuk lebih
meningkatkan kreativitasnya dalam melakukan pekerjaannya yang akan mengarah
kepada peningkatan inovasi pula. Berdasarkan argumen-argumen tersebut hipotesis selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
H5 : Terdapat pengaruh positif antara pengukuran kinerja non-finansial dan kreativitas karyawan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi
kepolisian sebagai objek penelitian karena keunikannya. Dikatakan unik karena organisasi sektor publik terutama institusi kepolisian tujuannya tidak berorientasi
pada profitlaba tidak seperti perusahaan lainnya yang tujuannya utamanya berorientasi pada peningkatan profit perusahaan. Sedangkan tujuan utama dari
institusi kepolisian adalah melayani masyarakat, karena fokus utama mereka melayani masyarakat, maka dari itu penulis melakukan penelitian mengenai
pengukuran kinerja para anggota kepolisian dan bagaimana kualitas pelayanan mereka terhadap masyarakat dan itu dapat diukur dengan menggunakan
pengukuran non-finansial. Selain itu juga selama ini masih jarang yang melakukan penelitian mengenai pengukuran kinerja non-finansial berbasis
akuntansi manajemen terutama di institusi kepolisian.
3.1.2 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian adalah anggota kepolisian di Kota Bandar Lampung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Penelitian ini
menggunakan metode survey, yang dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada para anggota kepolisian dengan jumlah kuesioner yang disebar 80 lembar
kuesioner. Masing-masing item pada pertanyaan dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai 7, dimana jawaban poin 1 menunjukkan skala
yang sangat rendah dan jawaban poin 7 menunjukkan skala yang sangat tinggi. Teknik pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling, yaitu pemilihan sampel menggunakan kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel yaitu, anggota kepolisian di Kepolisian Resort Kota dan Kepolisian
Daerah Bandar Lampung.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dengan metode survey kuesioner. Kuesioner yang akan dibagikan kepada para responden ini terdiri dari
satu set pertanyaan yang disusun secara sistematis dan sesuai standar sehingga responden dapat dengan mudah menjawab pertanyaan yang ada. Kemudian
jawaban dari para responden inilah yang akan diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian. Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada
responden yang sebenarnya penulis melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengurangi permasalahan responden
dalam menjawab pertanyaan atas kuesioner yang akan berdampak terhadap tinggi rendahnya tingkat responsi responden.