Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,

DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka pada penelitian ini akan dibahas beberapa hal diantaranya: Belajar, Pembelajaran, Model Pembelajaran Kooparatif, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take and Give dan Hasil Belajar adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Belajar

Belajar merupakan suatu proses seseorang dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan sumber belajar Menurut Suryabrata dalam Hamzah B. Uno 2012:138 belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman baru ke arah yang lebih baik. Menurut Dimyati 2006:2 belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja oleh individu yang ditandai dengan adanya perubahan dalam hal pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap pada diri individu tersebut. Menurut Oemar Hamalik 2011:27-28 belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or srengthening of behavior through experiencing. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu pengusaan hasil melainkan pengubahan kelakuan. Menurut Rusman 2012:134 belajar adalah perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seorang baik sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang sebagai hasil pengalamannya, untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru baik secara keseluruhan, sehingga terdapat perubahan dalam hal pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap pada diri individu tersebut.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kegitan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik Darsono, 2000:24. Sementara itu, pengertian pembelajaran menurut Trianto 2009:17 pada hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:17 mendefinisikan kata pembelajaran berasal dari kata ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut, sedangkan pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Rusman 2012:134 pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Menurut Muhaimin dalam Yatim Riyanto 2010:131 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Menurut Darsono 2002:24 mengemukakan ciri –ciri pembelajaran sebagai berikut: a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis. b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. c. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik. d. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa. e. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang berulang-ulang dan menyebabkan adanya hubungan timbal balik atau interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Keberhasilan proses pembelajaran ini juga dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung.

3. Teori Konstruktivisme

Teori Konstruktivisme dalam Trianto 2011:28 menyatakan satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka untuk belajar. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi bentukan kita sendiri. Von Glaserfeld dalam Sardiman 2003:37 menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan. Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada tetapi pengetahuan selalu merupakan akibat sari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut, maka proses mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa saja tetapi terdapat komunikasi yang efektif antara guru dan siswa dan antara sisiwa dan siswa. Dalam hal ini, guru berperan sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu optimalisasi belajar peserta didik. Memungkinkan siswa untuk belajar memahami, memecahkan masalah dan mengembangkan ide-ide yang mereka miliki.

4. Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU POKOK BAHASAN LINGKUNGAN KEHIDUPAN MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DI KELAS VII SMPN 1 WAY TENONG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

1 19 46

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 70

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 WAY TENONG KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 59

PENERAPAN TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SDN 2 SIDODADI PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

1 16 77

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 060843 KECAMATAN MEDAN BARAT T.A 2015/2016.

0 3 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI SMA NEGERI 1 TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA T.A 2015/2016.

0 2 20

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPS.

1 5 31

PENGGUNAAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIEN PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 17