Proses pemberian pendidikan mitigasi bencana kepada mahasiswa FISIP UI

45 bahwa upaya pihak kampus FISIP UI dalam memberikan pendidikan mitigasi bencana telah dilakukan. Selain pemberian pendidikan kepada mahasiswa melalui mata kuliah, pihak kampus FISIP UI juga memberikan pendidikan mitigasi bencana kepada para OB dan pedagang kantin melalui sosialisasi dan penyuluhan mengenai cara menanggulangi kebakaran. Pihak kampus FISIP juga telah melakukan latihan simulasi bencana kebakaran pada tahun 2014 lalu. hal tersebut dilakukan guna meningkatkan partisipasi warga FISIP. Seperti yang disebutkan bahwa konsep mitigasi nonstruktural berkaitan dengan pelaksanaan metode dan operasional termasuk mekanisme partisipatif dan penyebarluasan informasi untuk mengurangi resiko terkait dampak bencana. Pelaksanaan simulasi bencana kebakaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi warga FISIP UI sehingga secara tidak langsung upaya tersebut termasuk bentuk penyebarluasan informasi mengenai tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi bencana kebakaran di kampus. Selain itu, pihak kampus FISIP UI juga memiliki rencana kedepannya untuk menambah alokasi anggaran operasional untuk pengadaan dan perawatan fasilitas tanggap darurat serta akan diadakan sosialisasi mengenai K3. Hal tersebut berkaitan dengan konsep mitigasi nonstruktural sebagai suatu kebijakan pihak kampus yang berkomitmen untuk mengupayakan pelaksanaan tindakan mitigasi bencana di kampus FISIP UI.

4.2.2 Proses pemberian pendidikan mitigasi bencana kepada mahasiswa FISIP UI

FISIP UI sebagai bagian dari Universitas Indonesia adalah instansi pendidikan yang merupakan Human Service Organizations HSO yang memiliki kewajiban untuk melayani sebaik-baiknya konsumen mereka, dalam hal ini yaitu warga kampus FISIP UI terutama pada mahasiswa FISIP UI. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri 46 dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas Hartaji, 2012 : 5. Dalam mencapai kenyamanan dan keamanan mahasiswa, diperlukan usaha-usaha khusus meminimalisasi kejadian yang tidak diinginkan, salah satu contohnya yaitu bencana kebakaran. Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita kehendaki, serta merugikan kita dan pada umumnya sukar untuk dikendalikan yang merupakan bagian dari hal tak terduga yang disebut dengan bencana. Apabila bencana ini terjadi maka individu tersebut akan mengalami disfungsi sosial. Untuk mencegah terjadinya disfungsi sosial hal yang dilakukan dapat berupa proses pencegahan dengan mengadakan pendidikan mitigasi bencana dan perawatan dari fasilitas alat-alat pemadam kebakaran di kampus FISIP UI. Proses pemberian pendidikan mitigasi bencana di FISIP UI berdasarkan temuan lapangan oleh peneliti dalam tiga dekade kepemimpinan baru sebatas sosialisasi ke beberapa stakeholder saja diantaranya yaitu pihak pegawai FISIP UI, Penjaga Kantin, dan Dosen. Sedangkan keterlibatan mahasiswa dalam hal ini belum diutamakan dalam implementasi program. Peserta pelatihan pun tidak diwajibkan untuk mengikuti agenda pemberian pelatihan tersebut. Sehingga proses pemberian pendidikan mitigasi bencana tidak tersalurkan dengan sempurna kepada warga FISIP UI. Tertera dalam pernyataan temuan lapangan masih banyak peserta yang belum mengetahui secara pasti penggunanan peralatan pemadam kebakaran dengan efesien dan baik. Terkait fasilitas yang disediakan kampus FISIP UI pun masih sangat kurang terbukti dari kutipan verbatim poin temuan lapangan 4.1.2.2 Di takor e a g ahaya sih. Ko struksi ya aja kayu. Ma a ga ada alat alat pemadam kebakaran ataupun alat kebencanaan satupun di sini. Listriknya juga udah pada tua belum ada perbaikan. Waktu itu kan pernah kantor BPM nyaris kebakaran. Itu arena kondisi listrik yang sudah tua. Untung bisa ditanggulangi. Nah yang kaya gitu tuh per ah terjadi. PT, 11 Mei 2015 47 Dari kutipan tersebut FISIP UI masih sangat kurang dalam pengamanan kebencanaan kebakaran karena masih banyaknya bangunan gedung yang tidak memiliki standarisasi alat pemadam kebakaran. Seharusnya keamananan warga FISIP UI merupakan faktor utama dalam sebuah instansi pendidikan. Hal tersebut di atas berkaitan dengan kesejahteraan sosial dimana individu dapat melaksanakan fungsi sosialnya, dalam konteks ini yaitu mahasiswa dapat melaksanakan proses belajar tanpa hambatan rasa takut akan keamanan yang kurang terkait kebencanaan di kampus FISIP UI. Kurangannya proses pemberian pendidikan mitigasi bencana selain karena kebijakan kampus FISIP UI yang belum sepenuhnya melibatkan seluruh komponen warga FISIP, kemudian dari fasilitas pengamanan kebakaran yang kurang lengkap di setiap gedung. FISIP UI masih belum menempatkan prioritas keamanan kebencanaan kebakaran dengan Sumber Daya Manusia pegawai K3L yang kurang mencukupi poin temuan lapangan 4.1.2.1 dan 4.1.2.2.

4.2.3 Pengetahuan Mahasiswa FISIP UI dalam Usaha-Usaha Mitigasi Bencana