24
mahasiswa belajar. Salah satu yang menjadi perhatian yaitu penyediaan infrastruktur yang sesuai dengan standar. Lokasi gedung yang memiliki dua
tangga di setiap sisi gedung yang berguna untuk jalan evakusai jika terjadi bencana. Alat-alat kebakaran seperti alat pemadam api ringan aparracun api,
hidran air, detektor asap smoke detector, alarm kebakaran, penyemprot air springkler, yang semua harus berfungsi dengan baik dan menunjang pencegahan
kebakaran. Keamanan dalam kampus memang menjadi tanggung jawab bersama
untuk menjaga lingkungan kampus dapat dilakukan bersama oleh semua warga kampus FISIP UI agar meminimalisasi terjadinya bencana yang akan merugikan.
Kampus FISIP UI harus menjadi lokasi yang aman dari bencana kebakaran dan meminimalisir resiko bencana kebakaran dengan adanya mitigasi bencana.
2.3. Mitigasi Bencana
Mitigasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh terjadinya bencana. Tahap mitigasi memfokuskan pada tindakan
jangka panjang untuk mengurangi resiko bencana. Implementasi strategi mitigasi dapat dipandang sebagai bagian dari proses pemulihan jika tindakan mitigasi
dilakukan setelah
terjadinya bencana.
Namun demikian,
meskipun pelaksanaannya merupakan upaya pemulihan, tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan atau mengurangi resiko pada masa mendatang dikategorikan sebagai tindakan mitigasi.
Pada tahap mitigasi, tindakan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak. Mitigasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak
yang disebabkan oleh terjadinya bencana. Tahap mitigasi memfokuskan pada tindakan jangka panjang untuk mengurangi resiko bencana. Implementasi strategi
mitigasi dapat dipandang sebagai bagian dari proses pemulihan jika tindakan mitigasi dilakukan setelah terjadinya bencana. Namun demikian, meskipun
pelaksanaannya merupakan upaya pemulihan, tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi resiko pada masa mendatang dikategorikan
sebagai tindakan mitigasi.
25
Menurut Coppola 2007 dalam Steven 2011, mitigasi Mitigation, adalah sebuah upaya yang kita kenal dengan istilah pencegahan sebelum
terjadinya bencana atau bersifat pelunakan resiko. Dalam artian, mitigasi merupakan sebuah upaya untuk meminimalisasi kemungkinan dampak terjadinya
bencana baik bencana alam, bencana nonalam, ataupun bencana sosial. Tindakan mitigasi terdiri atas mitigasi struktural dan mitigasi
nonstruktural. Mitigasi struktural adalah tindakan untuk mengurangi atau menghindari kemungkinan dampak bencana secara fisik. Contoh tindakan
mitigasi struktural adalah pembangunan rumah tahan gempa, pembangunan infrastruktur, pembangunan tanggul di bantaran sungai, dan lain sebagainya.
Mitigasi nonstruktural adalah tindakan terkait kebijakan, pembangunan kepedulian, pengembangan pengetahuan, komitmen publik, serta pelaksanaan
metode dan operasional termasuk mekanisme partisipatif dan penyebarluasan informasi yang dilakukan untuk mengurangi resiko terkait dampak bencana.
Mitigasi merupakan tindakan yang paling efisien untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya bencana.
Jika dilihat dalam konteks bencana kebakaran, mitigasi bencana kebakaran adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana kebakaran. Tindakan mitigasi terdiri atas tindakan
struktural dan nonstruktural. Tindakan mitigasi yang bersifat struktural contohnya adalah pemasangan instalasi listrik oleh orang yang profesional dan penggunaan
bahan bangunan yang tidak mudah terbakar seperti kerangka baja ringan. Tindakan mitigasi yang bersifat nonstruktural misalnya pelatihan untuk
membangun kepedulian masyarakat terhadap bahaya yang dihadapi dan pelatihan serta pengorganisasian sukarelawan bagi kegiatan bencana kebakaran.
2.4. Alur berpikir