Penguasaan Konsep TINJAUAN PUSTAKA

Konsep adalah sesuatu yang luas. Menurut Hamalik 2002: 162 suatu konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Senada dengan Hamalik, Dahar 1989: 81 menyatakan bahwa suatu konsep merupakan suatu abstraksi mental yang mewakili satu kelas stimulus-stimulusnya. Hamalik 2002: 164 berpendapat tentang kegunaan konsep yaitu: 1. Konsep-konsep mengurangi kerumitan lingkungan 2. Konsep membantu kita untuk mengidentifikasi sejumlah objek 3. Konsep membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas dan lebih maju 4. Konsep dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang berbeda Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman melalui generalisasi, dan berfikir abstrak. Setiap konsep tidak berdiri sendiri, melainkan setiap konsep berhubungan dengan konsep yang lain. Oleh karena itu, dalam sebuah pembelajaran, seorang guru haruslah memperhatikan konsep yang sudah dimiliki siswa untuk selanjutnya dihubungkan dengan konsep yang baru. Sehingga pengetahuan siswa tidak terputus. Dan karena perolehan konsep melalui fakta-fakta, peristiwa dan pengalaman, seorang guru harus mampu untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar siswa dapat menemukan dan memahami konsep yang diajarkan. Penguasaan konsep dapat diartikan sebagai kemampuan siswa dalam memahami secara lebih mendalam terhadap konsep-konsep dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diukur dengan jenjang kognitif Bloom. Seorang siswa yang telah menguasai sebuah konsep, memungkinkan siswa tersebut dapat menggolongkan apakah konsep yang dihadapi sekarang termasuk dalam golongan konsep yang sama ataukah golongan konsep yang lain. Ketika telah menguasai sebuah konsep juga memudahkan siswa untuk mengenal konsep lain dalam memecahkan masalah serta memudahkan siswa untuk mempelajari konsep-konsep yang baru Slameto dalam Wulandari, 2010: 21. Untuk mengetahui siswa telah menguasai suatu konsep, Hamalik 2002: 166 menjelaskan paling tidak ada empat hal yang dapat diperbuatnya, yaitu: 1. Dapat menyebutkan nama contoh-contoh konsep bila dia melihatnya. 2. Dapat menyatakan cirri-ciri konsep tersebut 3. Dapat memilih, membedakan antara contoh-contoh dari yang bukan contoh 4. Lebih mampu memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut Klausmeier dalam Dahar, 1989: 88-89 mengemukakan bahwa ada empat tingkat pencapaian konsep, yaitu: 1. Tingkat konkret. Siswa telah mencapai konsep pada tingkat konkret apabila dia mengenal suatu benda yang telah dihadapi sebelumnya. Untuk mencapai konsep tingkat konkret, siswa harus dapat memperhatikan benda yang ada dihadapannya dan mampu membedakan benda tersebut dengan benda lain yang ada di hadapannya. 2. Tingkat identitas. Pada tingkat identitas, siswa akan mengenal suatu objek apabila sudah terselang oleh waktu, mempunyai orientasi ruang yang berbeda terhadap objek tersebut atau penentuan objek tersebut dilakukan melalui cara indra yang berbeda. 3. Tingkat klasifikatori. Pada tingkat klasifikatori, siswa mengenal persamaan dari dua contoh yang berbeda tetapi dari kelas yang sama. Walaupun siswa itu tidak dapat menentukan kriteria atribut maupun menentukan kata yang dapat mewakili konsep itu. Tetapi dia dapat mengklasifikasikan contoh-contoh dan noncontoh dari konsep tersebut. 4. Tingkat formal. Untuk mencapai konsep pada tingkat formal, siswa harus dapat menentukan atribut-atribut yang membatasi konsep. Selain itu, siswa dapat memberi nama konsep, mendefinisikan konsep, mendeskriminasi dan memberi nama atribut yang membatasi serta mampu mengevaluasi secara verbal contoh-contoh dan noncontoh dari konsep yang sedang dipelajarinya. Pencapaian penguasaan konsep dapat diukur dengan menggunakan tes formatif. Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan pelajaran secara menyeluruh. Tes formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran. Sehingga dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan oleh guru Arikunto, 2008: 36.

I. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20112012 di SMPN 3 Tulang Bawang Tengah pada bulan Mei 2012.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Tulang Bawang Tengah yang terdiri dari lima kelas. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B yang berjumlah 33 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D yang berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental semu jenis desain pretest-posttest kelompok non ekuivalen. Peneliti memilih dua kelompok subyek yang sudah ada kemudian memberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan media gambar melalui metode diskusi pada kelompok eksperimen, dan kelompok satunya sebagai kelompok kontrol. Langkah-langkah desain ini digambarkan sebagai berikut: Keterangan: I : Kelompok eksperimen II :Kelompok kontrol X : Pembelajaran dengan media gambar melalui metode diskusi C : Metode ceramah O1 : Pretest O2 : Posttest modifikasi dari Riyanto, 2001:43 Gambar 3. Desain Pretest- Posttest Kelompok Non Ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

1. Prapenelitian

a Membuat surat izin untuk penelitian pendahuluan observasi ke sekolah; b Melakukan observasi ke sekolah tempat akan diadakannya penelitian, untuk mengetahui keadaan kelas yang akan diteliti; c Menentukan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol; d Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan Lembar kerja siswa LKS; e Membuat instrument evaluasi penguasaan konsep siswa berupa soal- soal uraian untuk pretest dan posttest serta membuat lembar observasi aktivitas siswa; f Melakukan uji ahli untuk soal pretest dan posttest. g Membentuk kelompok diskusi pada kelas eksperimen yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa. Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.

2. Pelaksanaan

Mengadakan kegiatan pembelajaran untuk mengetahui penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media gambar melalui metode diskusiuntuk kelas eksperimen dan metode ceramah untuk kelas kontrol. Penelitian direncanakan sebanyak dua kali pertemuan. Untuk kelas ekperiman pada pertemuan pertama dilakukan diskusi kelompok membahas materi keragaman organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme. Pertemuan kedua diskusi kelas yang dilakukan dengan mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada pertemuan pertama.

a. Tahap pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen 1. Kegiatan Pendahuluan

 Guru membagikan lembar pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa pada pertemuan pertama  Guru membacakan Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, Indikator dan tujuan pembelajaran  Guru memberikan apersepsi kepada siswa Tahukah kalian dalam sistem kehidupan kita terdapat suatu organisasi? Dalam tubuh kita misalnya, terdapat suatu organisasi kehidupan yang kompleks. Apa sajakah penyusun struktur organisasi kehidupan itu?  Guru memberikan motivasi kepada siswa

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Tulang Bawang Tengah Tahun Ajaran 2011/2012)

0 8 58

PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Eksperimen Siswa Kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 55

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN OLEH SISWA

0 5 17

PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Eksperimen Siswa Kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 61

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Talang Padang Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 59

PENGGUNAAN TEKNIK PENCATATAN PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN OLEH SISWA KELAS VII SMPN 10 BANDAR LAMPUNG

0 4 54

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

0 11 68

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII MTs Nurul Iman Sekincau Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 38 44

PENGGUNAAN MEDIA REALIA DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI TUMBUHAN

1 8 67

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 60