Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

13 meneliti arah kiblat seluruh masjid yang ada di Payakumbuh Utara yaitu sebanyak 25 masjid. Sedangan untuk arah kiblat mushalla penulis menggunakan sampel acak Random Sampling, artinya sampel tersebut diambil secara acak dari wilayah sampel yang dipilih dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang penulis dapat dari KUA dan Kantor Camat Payakumbuh Utara, terdapat 65 mushalla yang tersebar dalam 25 kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Utara. Dari 65 mushalla, penulis mengambil 50 mushalla sebagai sampel dalam skripsi ini. 4. Metode Analisis Data Setelah seluruh data yang penulis peroleh baik dari library research maupun field research seperti interview maupun studi dokumentasi, data tersebut lalu dianalisa dengan analisa kualitatif, yaitu suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis serta lisan dan juga perilaku yang nyata diteliti sebagai sesuatu yang utuh. 19 Lalu di interpretasikan sedemikian rupa dengan metode deduktif. Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif eksploratif yakni menggambarkan atau melukiskan secara jelas dan terperinci mengenai suatu keadaan yang terjadi dilapangan secara objektif, sehingga didapatkan fakta-fakta yang diselidiki. 19 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1984, h. 13. 14

5. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan buku pedoman penulisan skripsi yang di terbitkan oleh Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu PPJM Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

F. Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan persoalan yang akan dibahas dalam penelitian ini akan penulis sajikan dalam 5 Bab, yaitu: BAB I Pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Teoritis Tentang Arah Kiblat, bab ini berisi tentang pengertian arah kiblat, sejarah arah kiblat, dasar hukum menghadap kiblat dalam solat, hukum menghadap kiblat, metode penentuan arah kiblat. BAB III Profil Masjid dan Mushalla Kecamatan Payakumbuh Utara, di dalamnya dibahas tentang profil Kecamatan Payakumbuh Utara, data umum masjid dan mushalla di Kecamatan Payakumbuh Utara dan status tanah masjid dan mushalla di Kecamatan Payakumbuh Utara. BAB IV Deskripsi Hasil Penelitian, dalam bab ini dijelaskan tentang deskripsi hasil perhitungan arah kiblat masjid dan mushalla di 15 Kecamatan Payakumbuh Utara, cara masyarakat dalam menentukan arah kiblat masjid dan mushalla pada awal pembangunan di Kecamatan Payakumbuh Utara, dan tingkat keakuratan arah kiblat masjid dan mushalla di Kecamatan Payakumbuh Utara. BAB V Penutup, berisikan kesimpulan dan saran penulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. 16

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG ARAH KIBLAT

A. Pengertian Arah Kiblat

Ada beberapa istilah penting yang perlu dijelaskan untuk mempermudah memahami skripsi ini yaitu, akurasi, arah, kiblat dan ka’bah. Keempat istilah ini saling berkaitan satu sama lain dan merupakan pembahasan pokok dalam skripsi ini. Akurasi dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer berarti ketepatan, kecermatan dan ketelitian. 1 Dalam kamus al-Munawwir, arah sering disebut dengan jihah atau syathrah dan terkadang disebut juga dengan qiblah yang artinya adalah hadapan. 2 Bila kata syathrah diikuti oleh kata Masjid al-Haram seperti disebutkan dalam Q.S al-Baqarah ayat 144, maka maknanya adalah arah menghadap Masjid Haram. 3 Kiblat yang dalam bahasa Arabnya disebut qiblah berasal dari kata istaqbala yang semakna dengan wajaha, yang berarti menghadap. Sehingga kata qiblah dapat diartikan hadapan, yaitu suatu keadaan tempat di mana orang-orang menghadap kepadanya. 4 1 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, cet.III, Jakarta: Modern English Press, 2002, h. 36. 2 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1984, h. 1305. 3 Atabik Ali Ahmad Zuhdi Mudhor, Kamus al-Ashri, cet. IV, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1998, h. 1134. 4 Ahmad Izzuddin, Kajian Terhadap Metode-Metode Penentuan Arah Kiblat dan Akurasinya, cet.I, Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012, h. 26.