31
BAB III METODE DAN PENGUJIAN JARINGAN
3.1 Metode Pengujian
Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan 4 jenis teknik routing berbeda pada jaringan MAN dan terdapat 2 jaringan yang sama tetapi dengan internet
protocol yang berbeda, yaitu IPv4 dan IPv6. Dimana pengukuran dimulai pada saat kedua clientyang berada pada jaringan berbeda dengan menggunakan ping dengan
protocol ICMP yang diatur panjang packet 1000 Byte dan dikirim sebanyak 1000 kali untuk menghasilkan pengiriman 1MB.Model pengujian yang ditunjukkan pada
Gambar 3.1.
START
Konfigurasi Jaringan
Konfigurasi IPv4 address
Ping
Verifikasi Ping
END Konfigurasi
Routing statis, RIP, EIGRP,
OSPF IP Route
print Aktifkan Capture
Trafik Konfigurasi
Routing statis, RIPng,
EIGRP for IPv6, OSPF for IPv6
Konfigurasi IPv6 address
YA TIDAK ICMPv6IPv6
TIDAK ICMPIPv4
Ambil hasil QoS Throughput, Delay,
dan Packet loss
Gambar 3.1 Diagram alir proses analisa kinerja MAN pada IPv4 dan IPv6
32
Untuk memperoleh nilai parameter dalam pengujian ini dilakukanpada sisiclientpada salah satu jaringan dimisalkan Network A dengan menjalankan aplikasi
VPCS yang terdapat pada aplikasi GNS3, kemudian mengaktifkan aplikasiwireshark pada saat kedua clientyang berada di jaringan berbeda mulai melakukan proses
transmisi data sampai mengakhiri pengirimannya. Parameternya berupa delay, packet loss dan throughput.
Gambaran hasil dari proses analisis kinerja jaringan MAN pada IPv4 dan IPv6 dengan aplikasi GNS3untuk masing-masing routing statis, EIGRP, RIP dan OSPF
yang diwakilkan pada tiap Network kemudian di-capture trafiknya menggunakan aplikasi wireshark untuk didapatkan hasil QoS Throughput, Delay, dan Packet
Loss.Tahap-tahapan melakukan pengujian adalah berikut
3.1.1 Konfigurasi Jaringan
Persiapan perancangan jaringan dalam Tugas Akhir ini adalah dengan mengasumsikan menggunakan 4 buah Networkdengan routing yang berbeda-beda
dengan susunan berikut. 1. NetworkA
:Menggunakan topologi star dengan routing static dan mempunyai 3 router, 4 switch, dan 5 personal computer PC.
2. Network B :Menggunakan topologi ring dengan routing OSPF dan
mempunyai 4 router, 2 switch, dan 2 personal computer PC. 3. Network C
:Menggunakan topologi ring dengan routing RIP dan mempunyai 3router, 2 switch, dan 2 personal computer PC.
4. ISP Network :Menggunakan topologi ring dengan routing EIGRP dan mempunyai 4 router.
Jaringan ini akan di bangun menjadi 2 jaringan jaringan dengan IPv4 dan jaringan dengan IPv6.
3.1.2 Membuat Model Jaringan
Untuk membuat model dari jaringan komputer yang akan digunakan bisa dilakukan dengan memanfaatkan area kerja dari GNS3. Sebelum memulai pemodelan
jaringan harus dipastikan bahwa IOS image router yang digunakan sudah ter- install.Cara menambahkan Cisco IOS image ke dalam GNS3 dengan memilih menu
33
Edit →IOS Image and Hypervisor. Hal yang paling utama yang harus diperhatikan
dalampenambahanIOS image untuk router harus mendukung jenis perutingan yang ingin dibangun dalam pemodelan ini routing yang digunakan static, RIP, OSPF dan
EIGRP. Proses awal pembuatan model jaringan dengan memilih end device untuk
menentukan perangkat yang ingindihubungkan, lalu gunakan concentrator sesuai dengan kebutuhan. Pada concentrator jenis router pastikan interface yang terdapat
pada router yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Salah satu faktor kelemahan dari GNS3 adalah aplikasi tersebut membutuhkan proses processor yang sangat
besar, tapi hal ini dapat ditanggulangi dengan mengaktifkan fitur idle PC pada router yang digunakan.
Setelah itu, hubungkan setiap perangkat end device ke concentrator dengan menggunakan fasilitas add a link, dengan memilih jenis sambungan kbel yang ingin
digunakan. Model jaringan dapat dilihat pada Gambar 3.2.Suatu jaringan komputer pada kenyataannya terdiri dari beberapa komputer yang terhubung, sedangkan pada
perancangan ini suatu jaringan komputer akan dihubungkan dengan jaringan komputer yang lain dalam suatu jaringan.
Pada Gambar 3.2, terdapat empat jaringan yang terpisah, dan masing-masing jaringan membentuk jaringan komputer sendiri yang menggunakan routing berbeda-
beda. Agar antar jaringan satu dengan jaringan yang lain bisa saling berhubungan, maka antar jaringan harus dihubungkan. Model jaringan ini di buat 2 buah dengan IP
address IPv4 dan IPv6. Jika dalam pemakaian kelas IP address masing-masing jaringan menggunakan kelas yang sama, maka dalam menghubungkan jaringan ini
bisa hanya menggunakan peralatan berupa switch. Tetapi jika masing-masing jaringan yang akan dihubungkan menggunakan kelas IP address yangberbeda, maka
dalam menghubungkan jaringan ini memerlukan suatu perangkat yang lebih dimana perangkat ini bisa mengontrol trafik yang akan dilalui yakni berupa router.
34
35
3.1.3 Menentukan IP Address
IP address merupakan identitas sebuah perangkat dalam jaringan komputer. IP address dapat dibuat dengan cara klik menu Tools VPCS. kemudian akan
tampil kotak dialog seperti Gambar 3.3. Pada tampilan tersebut masukkan IP addresspada perangkat yang ingin diberikan, lalu mengetik angka VPCS selanjutnya
setelah memasukkan IP addressdan gateway-nya,kemudian lanjutkan masukkan nomor urutan PC ditentukan sesuai dengan Tabel 3.1, dan Tabel 3.2.
Gambar 3.3 Tampilan VPCS dan penentuan IP address
Tabel 3.1 IP untuk masing-masing PC untuk jaringan menggunakan IPv4 VPCS
Nama PC IP Address
Subnet Mask Default Gateway
Network 1
C1 192.168.1.1
255.255.255.0 192.168.1.254
A 2
C2 192.168.1.2
255.255.255.0 192.168.1.254
A 3
C3 192.168.2.1
255.255.255.0 192.168.2.254
A 4
C4 192.168.3.1
255.255.255.0 192.168.3.254
A 5
C5 192.168.4.1
255.255.255.0 192.168.4.254
A 6
C6 172.16.4.1
255.255.255.0 172.16.4.254
C
36
7 C7
172.16.5.1 255.255.255.0
172.16.5.254 C
8 C8
10.1.1.1 255.255.255.0
10.1.1.254 B
9 C9
10.1.4.1 255.255.255.0
10.1.4.254 B
Tabel 3.2 IP untuk masing-masing PC untuk jaringan menggunakan IPv6 VPCS
Nama PC IP Address
Network 1
C1 2014:DB9:1:1::264
A 2
C2 2014:DB9:1:1::364
A 3
C3 2014:DB9:1:2::264
A 4
C4 2014:DB9:1:3::264
A 5
C5 2014:DB9:1:4::264
A 6
C6 2F00:DB9:1:4::264
C 7
C7 2F00:DB9:1:5::264
C 8
C8 2F45:DB9:1:1::264
B 9
C9 2F45:DB9:1:4::264
B
3.1.4 Setting Routing
Agar terjadi komunikasi data dalam suatu jaringan diperlukan suatu alat yang bisa untuk mengatur sistem pertukaran data tersebut dan alat inilah yang disebut
dengan router.Pemakaian router pada jaringan LAN menggunakan topologi ring dan topologi star.Sesuai dengan Gambar 3.2, IP address yang digunakan dalam interface-
interface router adalah seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.3, dan Tabel 3.4. Tabel 3.3 IP address pada routeruntuk jaringan menggunakan IPv4
Router Interface
IP Address Network
Subnet Mask R1
Fast Ethernet 00 192.168.1.254
192.168.1.0
255.255.255.0 FastEthernet01
192.168.2.254 192.168.2.0
255.255.255.0 Serial10
192.168.5.1 192.168.5.0
255.255.255.0
37
Untuk data IP address yang digunakan dalam interface-interface routerpadauntuk jaringan menggunakan IPv4 yang lebih lengkap terlapir pada
LAMPIRAN I. Tabel3.4 IP address pada routeruntuk jaringan menggunakan IPv6
Router Interface
IP Address Network
Local-Link R1
Fast Ethernet 00 2014:DB9:1:1::164
2014:DB9:1:1::064 FE80::164
FastEthernet01 2014:DB9:1:2::164
2014:DB9:1:2::064 FE80::164
Serial10 2014:DB9:1:5::164
2014:DB9:1:5::064 -
Untuk data IP address yang digunakan dalam interface-interface router pada\\untuk jaringan menggunakan IPv6 yang lebih lengkap terlapir pada
LAMPIRAN I. Cara men-setting router adalah dengan mengklik kanan pada router, setelah
Pilih start, kemudian klik dua kali pada router maka akan muncul perintah Superputty untuk tampilan console router,kemudian ketik perintah-perintah yang
digunakan. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4Setting Router pada SuperPutty
38
Setelah muncul tampilan “router” seperti gambar 3.4, tuliskan enable maka tampilan “router” menunjukkan bahwa user berada pada Privileged EXEC
Mode.Keadaan ini menunjukan bahwa menu CLI bisa mulai dikonfigurasi. Perintah-perintah yang digunakan pada menu CLI tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk Fast Ethernet a. Untuk IPv4
1. configure terminal 2. interface fa 00 Misal yang akan di setting adalah fast ethernet 00.
3. ip address 192.168.1.1 255.255.255.0Setting ip address dan subnetmask 4. no shutdown
5. end b. Untuk IPv6
1. configure terminal
2. interface FastEthernet00
3. ipv6 address FE80::1 link-local
4. ipv6 address 2014:DB9:1:1::164
5. ipv6 enable
6. no shutdown
7. end
2. Untuk Serial a. Untuk IPv4
1. configure terminal 2. interface serial 000
3. ipaddress 192.168.5.1 255.255.255.0Setting ipaddress dan subnetmask 4.clockrate 2016000
5.no shutdown 6. end
b. Untuk IPv6 1.
Configure terminal 2.
interface Serial10 3.
no ip address
39
4. ipv6 address 2014:DB9:1:5::164
5. ipv6 enable
6. serial restart-delay 0
7. clock rate 2016000
8. no shutdown
9. end
3. Setting Routing static a. Untuk IPv4
ip routeip network
contoh: Setting table routing static untuk jalur yang tidak diketahui
Router 1: Routerconfig ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 Serial12
Routerconfig end Setting table routing static untuk jalur yang diketahui
Routerconfig ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 Serial10 Routerconfig end
b. Untuk IPv6
ip routeipv6 network
contoh: Setting table routing static untuk jalur yang tidak diketahui
Router 1: Routerconfig ipv6 route ::0 Serial10
Routerconfig end Setting table routing static untuk jalur yang diketahui
Routerconfig ipv6 route 2014:DB9:1:1::64 Serial10 Routerconfig end
4. Setting RoutingRIPMenciptakan Routing dengan model RIP a. Untuk IPv4
router rip version no
40
networkip network
default-information originate contoh:
Setting table routing pada masing-masing Router dengan protokol RIP Router 8:
Routerconfig router rip Routerconfig-router version 2
Routerconfig-routernetwork 172.16.0.0 Routerconfig-router default-information originate
Routerconfig-router redistribute eigrp 100 Routerconfig-routerend
b. Untuk IPv6
Ipv6 router rip router rip namenetwork rip
contoh: Setting table routing pada masing-masing Router dengan protokol RIP
Router 8: Routerconfigipv6 router rip ciscorip
Routerconfig-routerend 5. Setting Routing OSPF Open Shortest Path First Menciptakan Routing dengan
model OSPF a. Untuk IPv4
router ospf process id networkip network
contoh: Setting table routing pada masing-masing Router dengan protokol OSPF
Router 11: Routerconfigipv6 router ospf 1
Routerconfig-routernetwork 10.1.2.0 255.255.255.240 area 0 Routerconfig-routernetwork 10.1.3.0 255.255.255.240 area 0
Routerconfig-router default-information originate
41
Routerconfig-routerend
b. Untuk IPv6
Ipv6 router ospf process id Router-idid router
contoh: Setting table routing pada masing-masing Router dengan protokol OSPF
Router 11: Routerconfig ipv6 router ospf 1
Routerconfig-router router-id 3.3.3.3 Routerconfig-router default-information originate
Routerconfig-routerend 6. Setting Routing EIGRPMenciptakan Routing dengan model EIGRP
a. Untuk IPv4
router eigrpprocess id networkip network
no auto-summary contoh:
Setting table routing pada masing-masing Router dengan protokol EIGRP Router 5:
Routerconfigrouter eigrp 100 Routerconfig-routernetwork 200.1.1.0
Routerconfig-routernetwork 200.1.4.0 Routerconfig-routernetwork 200.1.5.0
Routerconfig-router no auto-summary Routerconfig-router end
b. Untuk IPv6
Ipv6 router eigrpprocess id Router-idid router
No shutdown contoh:
42
Setting table routing pada masing-masing Router dengan protokol EIGRP Router 5:
Routerconfigipv6 router eigrp 1 Routerconfig-routerrouter-id 3.3.3.3
Routerconfig-router no shutdown Routerconfig-router end
Konfigurasi dari keseluruhan pada tiap-tiap router diletakan pada Lampiran II.
3.1.5 Melihat Hasil Konfigurasi
Pada Gambar 3.5 menunjukan hasil konfigurasisemua routing bahwa jaringan telah berhasil dikonfigurasikan menggunakan semua metoderouting. Untuk gambar
3.5 a menunjukkan hasil konfigurasi routing untuk IPv4, sedangkan gambar b menunjukkan hasil konfigurasi routing untuk IPv6 dan perintah untuk melihat hasil
konfigurasi routerdari semua routing adalah :
Routershow ip route
Untuk routing IPv4
Routershow ipv6 route
Untuk routing IPv6
Setelah tahapan setting router dilaksanakan, maka jaringan komputer yang terhubung dapat melakukan komunikasi data dengan jaringan komputer yang
lain.Pada perancangan ini setiap koneksi yang terhubung dan tidak terdapat kesalahan dalam men-setting jaringan akan diindikasikan dengan adanya titik berwarna hijau,
sedangkan untuk yang bermasalah akan diindikasikan dengan titik berwarna merah.
43
a
b
Gambar 3.5 Tampilan hasil konfigurasi routing pada aIPv4 dan b IPv6
Setiap router yang telah berhasil dikonfigurasikan secara staticmaka akan diinisialkan dengan huruf S, routing EIGRP maka akan diinisialisasikan dengan huruf
D, routing RIP maka akan diinisiasikan dengan R, dan routing OSPF maka akan diinisiasikan dengan huruf O pada console router SuperPutty.
Static
RIPng
OSPF
EIGRP
44
3.1.6 Pengujian Packet Internet Gopher PING
PING adalah sebuah program
utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa induktivitas
jaringan berbasis teknologi
Transmission Control ProtocolInternet Protocol
TCPIP.Dengan ping dapat diketahui apabila ada router yang belum berhasil terhubung dan PC yang akan di ping tidak akan terdeteksi dari PC yang
lainnya.Selain itu, ping dapat digunakan untuk mengecek kinerja jaringan tapi harus
didukung dengan aplikasi wireshark.Gambar 3.6 adalah contoh tampilan ping.
Cara melakukan ping sebagai berikut:
1. Mengaktifkan VPCS dari menu Tools, kotak dialog command prompt,
2. Pilih VPCS yang ingin di ping, contoh VPCS [1] yang mewakili PC1 pada
Network A, 3.
Kemudian ketik : ping [ipaddresstujuan] Contoh: - VPCS [1] ping 192.168.1.18
Untuk routing IPv4 - VPCS [1] ping2014:DB9:1:1::2Untuk routing IPv6
Maka akan tampak informasi keadaan setiap ping, apakah paket berhasil dikirim atau tidak.
a
45
b
Gambar 3.6 Tampilan ping PC1 pada NetworkA menuju PC8 pada Network B a Ping IPv4: b Ping IPv6
3.1.7 Pengujian Capture Paket
Capturepaket adalah salah satu proses penangkapan trafik pada suatu media transmisi yang dipantau. Dengan Capture dapat diketahui dengan menggunakan
aplikasi wireshark.Gambar 3.7 adalah tampilan wireshark pada saat Meng- capture.Cara melakukan capture sebagai berikut :
1. Klik kanan salah satu media trasmisi kabel Ethernet atau serial
2. Pilih start capture
3. Muncul kotak dialog klik ok
Dengan proses diatas maka aplikasi wireshark akan tampil dan menampilkan trafik paket-paket yang melalui media tersebut.
46 Gambar 3.7 Tampilan capture pada kabel Ethernet PC1 ke Router R1 menggunakan aplikasi
Wireshark
Dari Gambar 3.7, hasil capture paket dapat digunakan untuk evaluasi kinerja jaringan dengan mendapatkan hasil dari parameter throughput, delay, dan packet
loss.Berikut tahap-tahapan pengujian hasil parameter dari aplikasi wireshark. a.
Pengujian Throughput Untuk melakukan pengujian throughput dalam penelitian ini dengan cara
meng-capture menggunakan aplikasi wireshark. Cara melakukan pengambilan data pengujian throughput sebagai berikut :
1. Lakukan pengamatan selama beberapa menit,
2. Setelah selesai, pilih capturestop,
3. Pilih jenis protocol yang akan dianalisis. Pada gambar, yang akan
dianalisis adalah protocol jenis ICMP untuk IPv4 atau ICMPv6 untuk IPv6,
4. Klik pilihstatisticssummary. Hasil analisis menampilkan parameter
throughput jumlah data yang dikirim dan jumlah waktu pengiriman.
47
Gambar 3.8 menampilkan cara mengambil hasil throughput dari aplikasi wireshark.
Gambar 3.8 Tampilan hasil throughput dari aplikasi wireshark
b. Pengujian Delay
Untuk melakukan pengujian delay dalam penelitian dengan cara meng- capture menggunakan aplikasi wireshark. Cara melakukan pengambilan data
pengujiandelay sebagai berikut : 1.
Lakukan pengamatan selama beberapa menit, 2.
Setelah selesai, pilih capturestop, 3.
Pilih jenis protocol yang akan dianalisis. Pada gambar, yang akan dianalisis adalah protocol jenis ICMP untuk IPv4 atau ICMPv6 untuk
IPv6,
48
4. Klik pilih statisticssummary. Hasil analisis menampilkan parameter
delay jumlah waktu pengiriman dan jumlah paket yang di-capture. Gambar 3.9menampilkan cara mengambil hasil delay dari aplikasi wireshark.
Gambar 3.9 Tampilan hasil delay dari aplikasi wireshark
c. Pengujian Packet Loss
Untuk melakukan pengujian packet loss dalam penelitian dengan cara meng- capture menggunakan aplikasi wireshark. Cara melakukan pengambilan data
pengujian packet loss sebagai berikut : 1.
Lakukan pengamatan selama beberapa menit, 2.
Setelah selesai, pilih capturestop, 3.
Pilih jenis protocol yang akan dianalisis. Pada gambar, yang akan dianalisis adalah protocol jenis ICMP untuk IPv4 atau ICMPv6 untuk IPv6,
4. Klik pilih statisticsconvertions. Hasil analisis menampilkan parameter
packet loss jumlah paket dikirim dan jumlah paket diterima.
49
Gambar 3.10 menampilkan cara mengambil hasil packet loss dari aplikasi wireshark.
Gambar 3.10 Tampilan hasil packet loss dari aplikasi wireshark
3.2 Pengenalan Aplikasi Evaluasi Kinerja