26
1. Routing Information Protocol RIP RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang
menghitung jumlah hop count hop sebagai routing metric. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu [2]: a. RIPv1
b. RIPv2 c. RIPng
InformasiRoutingProtocolRIP pada awalnyaditentukan dalamRFC1058ini memilikikarakteristikutama sebagai berikut[2]:
a. Hopdigunakan sebagaimetrikuntuk pemilihanpath. b. Jikajumlahhopuntukjaringanlebih besar dari15,
RIPtidakdapat menyediakanrute kejaringanitu.
c. UpdateRoutingdisiarkanataumulticastsetiap 30detik, secara default.
Kelebihan Menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap
harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut triggered update. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan
memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan Jumlah host terbatas RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking VLSM. Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cararouting ke dirinya sendiri
informasi lokal dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
2. Open Shortest Path First OSPF Open Shortest Path First OSPF adalah protokol routing link-state yang
dikembangkan sebagai pengganti distance vectorrouting protokol RIP. RIP adalah protokol routing yang diterima pada hari-hari awal jaringan dan Internet, tetapi
27
ketergantungan pada hop count sebagai satu-satunya ukuran untuk memilih rute terbaik dengan cepat menjadi tidak dapat diterima dalam jaringan yang lebih besar
yang membutuhkan solusi routing yang lebih kuat. OSPF adalah protokol routing tanpa kelas yang menggunakan konsep area untuk skalabilitas. RFC 2328
mendefinisikan metrik OSPF sebagai nilai sewenang-wenang yang disebut biaya. The Cisco IOS menggunakan bandwith sebagai OSPF biaya metrik.
OSPF memiliki 3 table di dalam router [2]: 1. Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-routernetwork-network lainnya.
Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda. 2.
Adjecency database Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai
Adjecency database yang berbeda-beda. 3.
Topological database Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu
networknyaareanya. Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loopmendukung penggunaan beberapa metrik sekaligusdapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuanmembagi jaringan
yang besar mejadi beberapa area.waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
Kekurangan Membutuhkan basis data yang besar lebih rumit.
3. Enchanced Interior Gatway Routing Protocol EIGRP
Enchanced Interior Gatway Routing Protocol EIGRP merupakan jenis
protocol distance vector yang menggunakan perhitungan metric seperti IGRP. EIGRP merupakan peningkatan dari IGRP
adalahCiscoproprietaryjarakvektorprotokol routing.EIGRPmemilikikarakteristikutama [2]:
28
a. Hal ini dapatmelakukanyang tidak samabebanbiayabalancing.
b. MenggunakanAlgoritmaPembaruanDiffusingDUAL
untuk menghitungjalur terpendek.
c. Tidak adaupdateperiodiksepertiRIPdanIGRP. UpdateRoutingdikirimhanya
bilaada perubahandalam topologi.
Kelebihan melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.memerlukan lebih
sedikit memori dan proses memerlukan fitur loop avoidance.
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco.
2.6 Parameter Sistem