beberapa jam setelah mencapai ampula. Hal ini adalah waktu yang terbaik bahwa sperma ada ketika sel telur sampai sehingga fertilisasi dapat terjadi. Senggama seharusnya sebelum
ovulasi umtuk tercapainya kehamilan yang maksimal. Oleh sebab itu kehamilan dapat muncul mulai hari ke 8 kemungkinan hamil sekitar 8 , sampai 14 hari, masa dimana
terjadinya ovulasi Kemungkinan 36 . Kehamilan tidak muncul setelah ovulasi ataau lebih dari 6 hari setelah ovulasim didasarkan pada penelitian yang dilakukan pada sekali
siklus intercourse. Karena ovulasi kadang – kadang tdk tepat ditentukannya, oleh karena itu anjurannya senggama jangan ditentukan waktunya, tetapi harus dilakukan secara teratur
selama siklus. Tansportasi sperma ke oviduct dari serviks normalnya gtimbul 5 menit sampai 5 hario setelah senggama . ovulasi muncul 1 – 3 hari setelah suhu basal tubuh meningkat dan
1 hari setelah hormon LH meningkat. Hanya 20 kemungkinan hamil pada masing2 siklus ovuylatoir bahkan dengan waktu senggama yang ditentukan.
Rata – rata konsepsi menurun 15 pada masa mengalami infertilitas selama 1 tahun dan meningkat 3 per tahun untuk
pasangan wanita dengan usia yang meningkat. Gambaran morfologi yang menandai pertumbuhan folikel sekunder dan dimulainya
kepekaan folikel terhadap gonadotropin adalah adanya antrum.
11,12
11
2.2. Induksi Ovulasi
Induksi ovulasi diindikasikan untuk pegobatan infertilitas anovulatoir, salah satu adanya penyebab patologis. Induksi ovulasi farmakologis menggunakan chlomiphen
sitrat. Chlomiphen sitrat menyebabkan meningkatnya pelepasan gonadotropin dari pituitary,
merangsang maturasi dari folikel ovarium. Hal ini berlangsung dari 5 – 7 hari dan
12,13,14
Universitas Sumatera Utara
berlangsung sehingga kadar chlomiphen akan meningkat pada serum selama mengikuti siklus pengobatan setiap bulan.
Obat tersebut bersaing dengan sirkulasi endogen estrogen selama 5 hari pengikatan estrogen di hipotalamus. Obat ini menghambat efek umpan balik negatif normal dari estrogen
endogen dan menghasilkan secara nyata peningkatan frekunsi pulsasi dari GnRH. GnRH merangsang stimulasi FSH dan LH dilepas dengan hasil pematangan oosit dan meningkatnya
kadar estradiol.
15,16,17
Chlomiphen sitrat diberikan untuk 5 hari dimulai pada hari ke 2 setelah mulainya menstruasi atau setelah progesterone diinduksi perdarahan ynag berulang jika ada
amenore.
11,15,18
Dosis 25 – 50 mg atau 100 mg selama 5 hari. Chlomiphen sitrat harus diturunkan pada dosis rendah 25 – 50 mg, terutama dengan PCOS. Jika ovulasi muncul pada dosis ini.
Dengan kata lain dosis mungkin ditingkatakan ke dosis maksimal 150 mg per hari untuk 5 hari, siklus harus diawasi dengan kadar estrogen untuk mengenal responsnya dan ketika
kadar 500 pmoll pemeriksaan usg dilakukan untuk menilai pertumbuhan folikel dan menghindari kehamilan multiple jika ada 3 atau lebih folikel dengan ukuran 18 – 22 mm
harus dihindari resiko kehamilan multiple yang dapat terjadi . Progesterone serum pada hari 21 sebesar 20 IUI adalah indikasi ovulasi. Dosis harus ditingkatkan jika tidak ada respon
terhadap 50 mg chlomiphen setelah 3 siklus. Beberapa wanita yang respon 50 mg, hanya 23 akan seperti itu pada siklus pertama. Dosis
≥ 150 mg tidak memberikan keuntungan dan hanya memberikan efek samping yang buruk, terutama terjadinya sekret serviks yang tipis.
11,15
Beberapa wanita yang memiliki masalah efek samping chlomiphen mungkin berguna dari tamoxifen 20 – 40 mg, pada hari 2 – 6 dari siklus . Efek samping termasuk gangguan
penglihatan hentiakn cepat , kehamilan multiple 10 .
11
Chlomiphen direkomendasikan hanya untuk 6 bulan penggunaan karena meningkatnya resiko kanker ovarium dimana ditemukan antara 12 bulan penggunaan. Ini
mungkin karena indikasi lebih dari pengobatan. Komite Kesehatan Obat merekomendasikan bahwa chlomiphen tidak harus digunakan lebih dari 6 siklus karena hubungannya dengan
ini.
15
2.3. Komplikasi Stimulasi Ovarium Dengan Gonadotrophin – Sindrom Hiperstimulasi Ovarium