Werner Sombnart 1863-1947 Tokoh ini membagi tahap pertumbuhan ekonomi menjadi empat tahap, yaitu: Walt Whiteman Rostow 1916-1979 Rostow mmembagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahapan, yaitu:

Pada saat ini manusia sudah mulai mengenal sistem bertani dan tempat tinggal mereka sudah mulai tetap. 3.Tahap III masa bertani dan kerajinan Pada masa ini, selain bertani manusia juga sudah mulai membuat kerajinan yang ada hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi. 4.Tahap IV masa kerajinan,industri dan perdagangan Pada masa ini,masyarakat memandang bahwa kerajinan bukan lagi sebagai sampingan untuk mengisi waktu luang,akan tetapi sudah di jual ke pasar sehingga industri berkembang dari industri kerajinan tangan menjadi industri besar. b.Karl Bucher 1847-1930 Karl Bucher membagi tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi masyarakat berdasarkan hubungan antar produsen dan konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun tahapan pertumbuhannya adalah: 1.Rumah Tangga Tertutup Kehidupan masyarakat dalam tahap ini masih sangat sederhana dimana mereka melakukan proses produksi untuk diri sendiri. 2.Rumah Tangga Kota Pada tahapann ini,masyarakat mulai berhubungan dengan kelompok masyarakat lainnya dalam satu kota. 3.Rumah Tangga Bangsa Runah tangga kota yang berkembang terus-menerus sehingga pertukaran antar penduduk satu kota tidak dapat lagi saling memenuhi. Hal ini menuntut terjadinya pertukaran antar kota dalam satu negara. 4Rumah Tangga Dunia Pada tahapan ini,sitim pertukaran tidak hanya terbatas di dalam negeri saja teatp juga untuk diekspor ke luar negeri.

c.Werner Sombnart 1863-1947 Tokoh ini membagi tahap pertumbuhan ekonomi menjadi empat tahap, yaitu:

1.Pra kapitalisme Pada tahap ini belum dikenal adanya kaum kapitalis. Masyarakat melakukan kegiatan produksi hanya untuk diri mereka sendiri. 2.Zaman Kapitalis Madya Pada zaman ini, kehidupan masyarakat sudah mulai memikirkan keuntungan dan keinginan untuk memupuk kekayaan. 3.Zaman Kapitalis Raya Pada zaman ini, kehidupan masyrakat sudah mengarah untuk mencari keuntungan setinggi-tinginya. 4.Zaman Kapitalis Akhir Pada zaman ini mulai muncul kaum sosialis yang mengiginkan kesejahteraan bersama. Ciri-ciri perekonomian pada zaman ini adalah mulainya campur tangan pemerintah dalam perekonomian

d.Walt Whiteman Rostow 1916-1979 Rostow mmembagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahapan, yaitu:

1.Masa Tradisional The Traditional Society Pada tahap ini,kehidupan masyarakat masih sangat sederhana. Cara-cara produksi masih menggunakan peralatan tradisional. Mereka sama sekali belum mengenal teknologi dan masih terikat dengan hukum adat. 2.Persyaratan Untuk Lepas Landas Precondition for take Off Pada masa ini, masyarakat mulai sadar terhadap pentingnya pembaharuan. Mereka mulai mengenal teknologi,menerima inovasi-inovasi baru, melakukan perubahan-perubahan cara berproduksi, dan mulai melepaskan adat kebiasaan yang turun-temurun. 3.Lepas Landas Take off Pada tahap ini, perekonomian menunjukkan pertumbuhan yang cepat,ditandai dengan penemuan- penemuan cara baru di dalam berproduksi. 4.Perekonomian yang Matang Dewasa Maturity of Economic Pada masa ini, masyarakat sudah selektif di dalam menggunakan teknologi modern sehingga penggunaannya berjalan secara efektif dan efisien. Ciri-ciri lainnya adalah struktur dan keahlian tenaga kerja bergeser menjadi tenaga-tenaga yang profesional di bidang-bidang industri. 5.Masyarakat Ekonomi Konsumsi Tinggi High Mass Consumption Pada masa ini, pola masyarakat sudah memikirkan konsumsi. Mereka akan lebih memikirkan bagaimana mengalokasikan uang yang melimpah dari pada memikirkan sumber penghasilan. 2.Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neo-klasik Adapum tokoh utama dari mahzab ekonomi klasik adalah Adam Smith, David Ricardo dan T. R Malthus sedangkan yang berasal dari Neo-klasik adalah Robert Sollow dan Harrod-domar. a Teori Pertumbuhan Adam Smith Menurut Adam Smith, suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercermin pada pertumbuhan output yang dihasilkan. Pertumbuhan output yang dihasilkan bergantung pada jumlah penduduk. Dengan demikian, suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi akan ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output total. b.David Ricardo dan T.R Malthus Menurut David Ricardo, faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja yang melimpah. Melimpahnya tenaga kerja mengakibatkan upah menjadi turun dan hanya dapat digunakan untuk membiayai tingkat hidup minimum sehingga perekonomian akan berada pada tahap subsisten. Pendapat Ricardo sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Malthus yang mengatakan bahwa bahan makanan akan bertambah menurut deret hitung sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur sehingga pada suatu saat perekonomian akan berada pada tahap subsisten atau kemandegan. c.Robert Sollow Teori ini menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama, yaitu modal dan tenaga kerja. Sementara faktor teknologi diasumsikan sebagai faktor yang konstan. Dalam menghasilkan sejumlah output diperlukan faktor modal dan tenaga kerja sehingga bisa dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut: Q = f C.L Q = Jumlah output yang dihasilkan f = fungsi C = capital sejumlah output modal L = Labour tenaga kerja d.Harrod dan Domar Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal Marginal Efisiency of capital dan produktivitas tenaga kerja. e Joseph Schumpeter Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi maka mustahil pertumbuhan ekonomi akan terjadi. Proses inovasi terdiri dari tiga tahap berikut ini: 1.Teknologi baru diperkenalkan 2.Inovasi menimbulkan keuntungan yang lebih 3.Proses imitasi inovasi, artinya penemuan baru tersebut akan ditiru oleh pengusaha-pengusaha lain sehingga seluruh pengusaha akan dapat meningkatkan hasil produksi baik secara kuantitatif maupun secara kualitati Permintaan dan Penawaran Permintaan adalah keinginan konsumnen atau pembeli untuk mendapatakan atau membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dimana konsumen mampu untuk membeli barang tersebut dan faktor-faktor lainnya dianggap tetap ceteris paribus. Adapun bunyi hokum permintaan adalah “ makin rendah harga suatu barang maka maikn banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang makan makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang atau jasa: 1. harga barang itu sendiri Hal ini sesuai dengan hukum permintaan yang telah dijelaskan tadi. 2. harga barang lain yang berkaitan erta dengan barang tersebut. Hubungan suatu barang dengan barang lainnya ini dapat digolongkan menjadi dua macam, yakni: barang pengganti substitusi, barang pelengkap komplementer. a. Barang pengganti Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang digantikannya, misalnya dapat dilihat dari hubungan antara kopi dan teh. Bila harga kopi turun maka permintaan terhadap teh berkurang sedangkan jika harga kopi naik maka permintaan terhadap teh akan meningkat b. Barang pelengkap Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapi, misalnya dalam kasus kopi dan gula. Jika permintaan terhadap kopi meningkat maka otomatis permintaan terhadap gula juga meningkat, begitu sebaliknya. 3. Pendapatan masyarakat Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan terhadap barang dan jasa. Berdasarkan sifat perubahan permintan yang berlaku apabila pendapatan berubah, maka barang dapat digolongkan menjadi empat, yakni: barang inferior, barang essensial, barang normal, dan barang mewah. a. Barang inferior