3. Tidak mudah rusak dan ditiru 4. Disukai oleh semua orang atau umum
5. Dapat dibagi-bagi 6. Tahan lama
7. Jumlahnya sedikit, langka, dan sulit diperoleh 8. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
9. Praktis 10. Mutunya relatif sama
Fungsi uang dalam perkonomian dibedakan menjadi dua, yaitu: fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi Asli a.Sebagai alat tukar-menukar
Dengan adanya uang, kegiatan tukar-menukar akan lebih mudah dijalankan daripada sistem barter. b. Sebagai satuan hitung atau satuan nilai
Dengan adanya uang, nilai suatu barang atau jasa akan lebih mudah dinyatakan, yakni dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.
2. Fugnsi Turunan a. Sebagai alat menimbun kekayaaan
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang dapat disimpan dalam bentuk uang. b. Sebagai alat pembayaran tertunda hutang
Transaksi-transakasi dalam perekonomian yang sudah berkembang saat ini banyak yang dilakukan dengan pembayaran yang tertunda atau secara kredit. Dengan uang, maka pembayaran ini dapat
dengan mudah dilakukan.
Adapun beberapa jenis pembagian uang:
1. Berdasarkan kawasannya, uang dibagi menjadi: a. Uang lokal yakni uang yang hnya beredar atau berlaku di suatu ngara, mis: rupiah.
b. Uang regional, yakni uang yabg beredar atau berlaku dalam satu kawasan saja, mis: euro.
c. Uang internasional, yakni uang yang diakui oleh ngara-negara lain sebagai pembayaran secara internasional, mis:dollar amerika
2. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan: a. Uang kartal oleh Bank Sentral
b. Uang Giral oleh Bank Umum
3. Berdasarkan nilainya: a. Uang yang nilainya penuh, yakni uang yang nilai nominalnya sama dengan nilai intrinsik, mis: uang
logam
b. Uang yang nilainyan tidak penuh, yakni uang yang nilai intrinsiknya lebih rendah dari nilai nominalnya, mis: uamg kertas
4. Berdasarkan bahannya: a. Uang kertas
b. Uang logam
Ada dua jenis nilai uang, yakni nilai uang jika dilihat dari bahan pembuatannya serta nilai uang jika dilihat dari penggunannya:
1. Jika dilihat dari bahan pembuatannya: a. Nilai intrinsik uang, yakni nilai uang berdasarkan bahan pembuatanya
b. Nilai nominal uang, yakni nilai uang yang tertera pada setiap mata uang yang bersangkutan.
2. Jika dilihat dari penggunannya: a. Nilai internal uang, yakni kemampuan suatu mata uang untuk ditukarkan dengan barang.
b. Nilai eksternal uang, yakni kemampuan uang dalam negeri apabila dibandingkan dengan mata uang asing
Secara umum, ada tiga macam teori mengenai uang, yakni:
1. Teori Kuantitas Uang oleh Irving Fisher Menurut teori ini, perubahan jumlah uang beredar akan menimbulkan perubahan harga pada
umumnya atau lebih dikenal dengan rumus
MV=P.T 2. Teori Persediaan Kas Alfred Marshal
Menurut teori ini, tinggi rendahnya nilai uang bergantung pada jumlah uang yang disimpan masyarakat untuk persediaan kas atau dekenal dengan rumus M = k.P.Y
Dimana,
M = Money JUB
k = koefisien keinginan utnuk menahan uang sebagai sebagai persediaan kas. P = Price harga
Y = Income pendapatan
3. Teori pendapatan oleh Keynes Menurut Keynes, ada tiga alas an seseorang memgang uang tunai, yakni :untuk bertransaksi, untuk
berjaga-jaga, dan untuk berspekulasi.
Jumlah Uang Beredar JUB adalah semua jenis uang yang berada dalam suatu perekonomian, yakni seluru jumlah uang kartal serta uang giral yang ada dalam bank umum.. JUB dapat dibagi
menjadi 2, yakni JUB dalam arti sempit M1 dan JUB dalam arti luas M2. JUB dalam arti sempit adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang berada dalam suatu
perekonomian. M1 = Uang kartal ditambah uang giral. JUB dalam arti luas adalah jumlah uang kartal dan uang giral ditambah dengan uang kuasi yamg berada dalam suatu perekonomia. Uang
kuasi adalah unag dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan valuta asing milik swasta. M2 = M1 + Uang Kuasi.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi JUB, antara lain:
1. Peran Lembaga Keuangan dan Pemerintah a. Bank Sentral