Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran negara agar sesuai dengan arah dan tujuan nasional dan biasanya kebijakan ini berhubungan dengan
penerimaan dari sektor pajak.
Kebijakan moneter adalah suatau kebijkana yang dimabil oleh pemerintah dalam halk ini Bank Indonesia untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Adapun beberapa bentuk
dari kebijakan moneter ini adalah:
1. Politik diskonto 2. Politik pasar terbuka
3. Politik cadangan kas 4. Kebijkan kredit selektif
5. Kebijakan sanering kebijakan BS untuk mengurangi laju idengan melakukan pengguntingan atau pemotongan nilai nominal uang. Kebijakan ini pernah terjadi di Indonesia tahun1950, 1959, dan 1965.
6. Kebijakan Revaluasi dan Devaluasi, kebijakan devaluasi adalah kebijkan Bank Sentral untuk menurunkan nikai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing. Kebijkan revaluasi adalah
kebijkan bank sentarl untuk menaikkan kembali nilai matau uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing.
Adapun tujuan dari kebijakan moneter adalah:
a. Untuk menajaga stabilitas ekonomi b. Menjaga stabilitas dan keseimbangan harga
c. Meningkatkan kesempatan kerja d. Memperbaiki neraca perdagangan internasional
Lembaga Keuangan Bank LKB dan Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan LKBB merupakan
lembaga keuangan yang hanya bertugas menghimpun dana saja atau menyalurkan dana saja, seperti: perusahaan asuransi, leasing,pegadaian, pasar modal, dll.
Adapun Fungsi dari Bank adalah sbb:
1. Sebagai penerima kredit dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau tabungan biasa, deposito atau tabungan berjangka, dan simpanan dalam bentuk giro atau rekening Koran
2. Sebagai pemberi kredit kepada masyarakat 3. Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran
Berikut adalah jenis-jenis bank:
1. Menurut fungsinya:
a. Bank Sentral, merupakan bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi dan sebagai induk dari bank-bank lainnya Banker’s of bank. Adapun tugas pokok dari bank sentral adalah:
1. Bank sentral sebagai bank pemerintah
2. Bank sentral sebagai bank dari bank umum 3. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan bank umum dan lembaga keuangan lainnya.
4. Bank sentral sebagai pengawas kegiatan perdagangan luar negeri dalam rangka menjaga kestabilan nilai matau uang dalam negeri.
5. Bank sentral sebagai pencetak uang dan penjamin ketersediaan uang.
b. Bank Umum, merupakan bank yang bertuga menghimpun dana dari masyarakat, memberi pinjaman kepada masyarakat, dan memberikan jasa melalui mekanisme keuangan kepada
masyarakat. Adapun usaha-usaha yang dilakukan oleh bank umum, diantaranya: 1. Memberi pinjaman dan menerima pinjaman dari masyarakat atau perusahaan lainnya
2. Menerima titipan barang beharga 3. Melayani jasa pengiriman antar bank
4. Melakukan giro dan inkaso antarbank 5. Melakukan kegiatan dalam valuta asing
6. Tidak boleh melakukan usaha asuransi, namun boleh menirikan anak perusahaan yang melakukan usaha asuransi.
Berikut ini adalah keistimewaan dari Bank Umum, yakni: 1. Bank umum dapat menciptakan tabungan yang sewaktu-waktu dapat diambil dengan cek atau giro.
2. Bank umum dapat dapat menciptakan daya beli baru dalam perekonomian, artinya bank umum dapat menciptakan uang giral.
3. Bank umum dapat memberikan pinjaman dalam jangka pendek.
c. Bank Perkreditan Rakyat, yakni bank yang hanya menerima suimpanan dalam bentuk tabungan dan deposito. Adapun usaha yang biasa dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simapanan dan tabungan
2. Memberikan pinjaman kepada masyarakat, dan 3. Menyediakan fasilitas pertukaran valuta asing.
d. Bank syariah, merupakan bank yang dalam kegiatan usahanya berdasarkan syariat islam
b. Jenis bank menurut kepemilikannya, terbagi atas: a. Bank milik Negara, yakni bank yang modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan,
contohnya: BRI, BNI 46, dan Bank Mandiri. b. Bank milik swasta, yakni bank yang modalnya berasal dari perorangan atau perusahaan,
contohnya: BCA, Bank Danamon, Bank Panin dll. c. Bank Koperasi, yakni bank yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi, cotohnya Bukopin.
c. Jenis bank menurut bentuk hukumnya, yakni: a. Bank yang berbentuk PT
b. Bank yang berbentuk firma c. Bank yang berbentuk badan usaha perorangan
d. Bank yang berbentuk koperasi
d. Jenis bank menurut oraganisasinya, yakni: a. Unit banking, yakni bank yang hanya mempunyai satu organisasi dan tidak mempunyai cabang di
daerah lain. b. Branch banking, yakni bank yang mempunyai cabag di daerah lain.
c. Crrespondency banking, yakni bank yang dapat melakukan pemeriksaan dokumen ekspo-impor, dan mempunyai kegiatan utama di luar negeri
Berikut adalah beberapa bentuk dari produk-produk bank: 1. Produk yang tergolong kredit pasif, seperti:
a. Tabungan, yakni simpanan yang penyimpanan dan penarikannya tidak terikat jangka waktu. b. Giro, yakni simpanan yang penarikannya bias dilakukan kapan saja namun harus menggunakan
cek atau giro bilyet
c. Deposit berjangka Time Deposit, yakni simpanan yang penarikannya hanya bias dilakukan pada jangka waktu tertentu, seperti satu bulan, tiga bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
d. Sertifikat deposito, yakni salah satui bentuk deposito berjangka yang surat buktinya dapat diperjualbelikan
e. Deposits on Call, yakni simpanan yang tetap di bank f. Loan Deposits, yaknijpinjaman yang dititipkan lagi di bank dan dapat diambil sewaktu-waktu.
2. Produk Perbankan yang termasuk kredit aktif
a. Kredit rekening Koran, yakni produk pemberian kredit dari bank kepada nasabah dengan ketentuan kredit bias diambil sesuai dengan kebutuhan.
b. Kredit akseptasi, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara mengeluyarkan wesel dan dapat diperdagangkan oleh pemegangnya.
c.LC, yakni pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk membantu proses pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar negeri.
2. Produk perbankan yang berupa jasa lalu lintas moneter a. Pengiriman uang atau transfer
b. Melakukan inkaso, yakni memberikan jasa penagihan utang yang dimiliki nasabahnya atas nasabah lain
c. Melakukan diskonto, yakni berupa pembelian dan penjualan surat-surat beharga. d. Melakukan Bankers Orders
e. Melakukan jual beli cek perjalanan
f. Melakukan jual beli valuta asing g. Mengeluarkan kartu kredit
h. Menyediakan jaminan bank i. Melakukan transaksi jual beli surat-surat beharga
Kredit adalah penyediaan uanag atau tagihan berdsarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pemabian hasil keuntungan. Berdasarkan definisi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam kredit tergantung
unsur-unsur sbb: a. Kepercayaan
b. Waktu c. Risiko
d. Imbalan
Adapun syarat-syarat kredit dikenal dengan istilah 5 C dan 3 R, seperti: Syarat 5 C
a. Character, dimana sifat debitur harus diperhatikan apakah dia suka berbohong atau tidak, suka ingkar janji atau tida dlll
b. Capacity, yakni apakah debitur memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjamnnya atau tidak. c. Collateral, yakni jaminan apa yang mapu disediakan oleh debitur.
d. Capital, yakni berapa jumlah modal yang dimilki oleh debitur. e. Condition of Economy, yakni situasi dan kondisi ekonomi disekitar tempat tinggal debitur.
Syarat 3 R a. Returns, yakni melihat bagimanakah perkembangan usaha yang dilakukan oleh debitur setelah
pinjaman dikucurkan, apakah mengalami perkembangan atau tidak. b. Repayment, yakni juga dipertimbangkan mengenai kemampuan, jadwal, serta jangka waktu
pengembalian kredit yang tepat.
c. Risk and Bearing Ability, yakni daya tahan debitur untu menaggung resiko jika nantinya usaha yang dijalankan gagal.
Jenis-jenis kredit: 1. Menurut jangka waktu, yakni:
a. Kredit jamgka pendek 1 tahun atau kurang
b. Kredit jangka panjang 1- 3 tahun
2. Menurut tujuan penggunaannya: a. Kredit produktif, kredit untuk peniongkayan kapasitas produkdsi.
b. Kredit konsumtif, yakni kredit untuk kegiatan yang bersifat konsumtif.
3. Menurut jaminannya: a. Kredit blanko berdasarkan kepercayaan
b.Kredit dengan jaminan
4. Menurut subjek pemberi kredit: a. Kredit penjual
b. Kredit pembeli c. Kredit bank
d. Kredit pemerintah e. Kredit luar negeri
5. Menurut prioritasnya: a. Kredit berprioritas tinggi biasnya diberikann oleh bank sentral untuk program-program
pemerintah.
b. Kredit yang tidak berprioritas tinggi
Fungsi dan peranan kredit dalam perekonomian: a. Dapat meningkatkan daya guna uang
b. Dapat meningkatkan daya guna barang c. Dapat meningkatkan kecepatan peredaran uang
d. Dapat meningkatkan gairah berusaha bagi para investor e. Dapat memperlancar arus perdagangan
f. Mempercepat hubungan internasional
Dampak positif kredit: a. Dapat meningkatkan produktivitas uang dan modal
b. Dapat memperlancar transaksi tukar-menukar c. Dapat memperlancar arus peredaran barang
Dampak negatif kredit: a. Dapat mendorong seseorang hidup konsumtif
b. Dapat menyebabkan inflasi akibat banyaknya JUB c. Dapat menimbulkan oroduksi yang berlebihan.
Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Adapun yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari dua pelaku ekonomi, yakni dari sektor rumah tangga dan dari sektor perusahaan. Ini berarti
bahwa dalam perekonomian tersebut tidak terdapat peran dari pemerintah maupun masyarakat luar negeri. Perekonomian 2 sektor dapat ditulis dengan rumus Y = C + I. Berikut ini adalah gambar
perekonomian dua sektor, yakni:
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1.
Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga modal, tanah, tenaga kerja, teknologi. Lalu, faktor-faktor produksi tersebut memperoleh
pendapatan berupa, gaji, upah, bunga dan laba. 2.
Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
3. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam
institusi keuangan 4.
Pengusaha yang ingin melakukan investas akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.
Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor
Adapun pengertian perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri atas sektor rumah tangga, perusahaan , dan pemerintah. Dengan demikian, dalam menganalisis perekonomian
tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian suatu Negara. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian suatu Negara dapat
menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbnagan pendapatan nasional, yaitu:
a. Pungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan pengeluaran dan hal ini akan menaikkan pengeluaran agregat.
Berikut adalah bentuk dari aliran pendapatan perekonomian tiga sektor: Ket:
1. Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor produksi, dan pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
2. Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang bersal dari dua sumber; dari pembayaran
gaji dan upah, sewa, bunga, dan untung oleh perusahaan, dan dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.
3. Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan rumah tangga.
Pendapatan tersebut akan digunakan untuk membayar gaji dan upah pegawai-pegawai dan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa.
4. pendapatan yang diterima oleh rumah tangga Y akan digunakan untuk memenuhi tiga
kebutuhan: membayar dan membiayai pengeluaran konsumsi C, disimpan sebagai tabungan dan membayar pajak pendapatan rumah tangga.
5. Dalam ganbaran tersebut tetap dimisalkan bahwa tabungan rumah tangga dipinjamkan oleh
lembaga-lembaga keuangan kepada para pengusaha yang menanam modal. 6.
Pengeluaran agregat telah menjadi banyak jenisnya, yakni pengeluaran konsumsi C, Investasi I, dan pengeluaran pemerintah G.
Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor Terbuka
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan, pemrintah, dan sektor masyarakat luar negeri ekspor dan impora. ekspor dan impora. Berikut ini
adalah bentuk aliran pendapatan perekonomian terbuka.
Ket. 1.
Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut berupa gaji dan upah, sewa,
bunga, dan keuntungan Aliran 1. 2.
Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak keuntungan perusahaan aliran 2, tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan perseorangan atau individu.
3. Membayar pajak pendapatahn individu kepada pemerintah aliran 3.
4. Pendapatan disposible yang diterima rumah tangga terutama akan digunakan untuk membeli
barang dan jasa yang akan diproduksi di dalam negeri aliran 4. 5.
Mengimpor barang-barang yang diproduksi di negara-negara lain aliran 5. 6.
Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau lembaga keuangan, sepertti bank perdagangan, bank tabungan, dan institusi penabungan lainnya.
7. Lembaga institusi memberikan pinjaman modal kepada penanam modal aliran 7
8. Investasi perusahaan aliran 8
9. Pengeluaran pemerintah aliran 9
10. Dalam perekonomian terbuka, pengeluaran atas barang dalam negeri akan bertambah
sebagai akibat dari ekspor aliran 10.
Teori Konsumsi Konsumsi merupakan penggunaan atau pembelian rumah tangga atas barang-barang
akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memnuhi kebutuhan rumah tangganya. Tingkat konsumsi seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh tingka pendapatan. Jika pendapatan tinngi maka konsumsi
juga akan tinggi dan begitu sebaliknya. Ada beberapa teori mengenai konsumsi, yakni:
1. Teori konsumsi pendapatan absolut -Dikemukakan oleh Keynes.