2. Reliabilitas Instrumen
Menurut Arikunto 2006:142, Reliablitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat  pengumpul  data  karena  instrumen  tersebut  sudah  baik. Penelitian  ini menggunakan metode observasi dan dilakukan oleh 2 orang observer maka
dalam  menentukan  reliabilitas  instrumen  observasinya,  menggunakan rumus Arikunto, 2006:210:
Keterangan: KK:  koefisien kesepakatan
S :  sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N
1
:  jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I N
2
:  jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II
Untuk  mengetahui  tinggi  rendahnya  reliabilitas  menggunakan  kriteria reliabilitas Basrowi dan Kasinu Arikunto, 2006:212 sebagai berikut :
0,8 – 1,000 = sangat tinggi 0,6 – 0,799 = tinggi
0,4 – 0,599 = cukup tinggi 0,2 – 0,399 = rendah
0,200      = sangat rendah
Hasil  perhitungan  reliabilitas  menunjukkan  bahwa lembar observasi yang digunakan  memiliki  reliabilitas  sebesar  0,76. Berdasarkan  kriteria
reliabilitas yang telah dikemukakan oleh Basrowi dan Kasinu di atas, maka dapat diketahui bahwa tingkat reliabilitas observasi adalah tinggi.
3. Teknik Analisis Data
Setelah semua data-data yang berkaitan dengan penelitian diperoleh, maka langkah  selanjutnya yang  harus  dilakukan adalah  pengolahan  data  dan
analisa  data. Menurut  Arikunto  2002:136  analisis  data  adalah  proses mengorganisasikan  dan  mengurutkan  data  ke  dalam  pola,  kategori,  dan
satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Teknik  analisis  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  rumus uji wilcoxon. Alasan  peneliti  menggunakan  uji Wilcoxon karena  subjek
penelitian kurang dari 25, distribusi datanya dianggap tidak normal. maka statistik  yang  digunakan  adalah  nonparametrik  dengan  menggunakan
Wilcoxon  Matched  Pairs  Test. Sudjana  2005:369.  Penelitian  ini  akan menguji Pretest dan posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol,  dengan  demikian  peneliti  dapat  melihat  perbedaan  nilai  antara pretest dan posttest melalui  uji Wilcoxon ini.  Pelaksanaan  uji Wilcoxon
untuk  menganalisis  kedua  data  yang  berpasangan  tersebut,  dilakukan dengan  menggunakan analisis  uji  melalui  bantuan  program  SPSS
Statistical Package for Social Science16.
Adapun  rumus  uji Wilcoxon ini  adalah  sebagai  berikut  Sudjana 2005:273:
Z =
Keterangan : Z
: Uji Wilcoxon T
: Total Jenjang selisih terkecil antara nilai pretest dan posttest
N : Jumlah data sampel
Sedangkan  kaidah  pengambilan  keputusan  terhadap  hipotesis  dengan analisis  data  uji wilcoxon ini dilakukan  dengan berdasarkan  angka
probabilitas, dasar pengambilan keputusan yakni:
Jika probabilitas  sig. 0,05, maka Ha diterima Jika probabilitas  sig. 0,05, maka Ha ditolak