Badan Pengawas Ketua Wakil Ketua Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara

1. Rapat Anggota Tahunan RAT

Setiap tahun koperasi mengadakan rapat anggota tahunan, sebelum mengadakan rapat anggota tahunan, pengurus mengadakan persiapan bahan rapat, rapat anggota tahunan yaitu rapat untuk mengevaluasi proses kegiatan pada koperasi yang telah berjalan, dan untuk membentuk kepengurusan kopreasi dimasa yang akan dating aoabila jangaka waktu kepengrusan yang telah lalu telah habis masa janatannya.

2. Badan Pengawas

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, membuat hasil pengawasan, meneliti catatan yang ada pada koperasi, mendapatkan segala catatan keterangan yang di perlukan, dapat mengganti kepengurusan koperasi yang sedang berjalan apabila terdapat suatu permasalahn dalam kepengurusan yang sedang berjalan dengancara mengadakan Rat.

3. Ketua

Memimpin dan mengelola Koperasi Karyawan pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Karyawan pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” mempertanggung jawabkannya.

4. Wakil Ketua

Bertanggung jawab kepada Ketua. Mengelola Koperasi Karyawan pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Karyawan pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” mempertanggung jawabkannya. Secara garis besar mengatur, membina dan mengawasi pelaksanaannya kearah kinerja terbaik untuk mencapai targer yang ditetapkan koperasi

5. Sekretaris

Bertanggung jawab kepada Ketua dan wakil ketua. Secara garis besar menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan Koperasi Karyawan pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” ke arah kinerja yang terbaik untuk mencapai target yang telah ditetapkan koperasi.

6. Wakil Sekretaris

Bertanggung jawab kepada Ketua dan wakil. Secara garis besar membantu sekretaris menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan Koperasi Karyawan pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” ke arah kinerja yang terbaik untuk mencapai target yang telah ditetapkan koperasi.

7. Bendahara

Bertanggung jawab kepada ketua secara garis besar merencanakan, mengatur, mengkoordinasi, mengendalikan dan mengambil keputusan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada Departemen Keuangan dan Akuntansi kearah kinerja terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan koperasi.

2.1.6. Ketentuan persyaratan dalam simpan pinjam

2.1.6.1. Simpanan Pokok

1. Simpanan pokok dibayarkan hanya satu kali selama menjadi anggota yang besarnya Rp. 15000.00,- per anggota dan dapat dicicil palinglama 10 kali angsunran perbulan 2. Simpanan pokok tidak bias diminta kembali selama menjadi anggota koperasi

2.1.6.2. Simpanan Wajib

1. Simpanan wajib dibaayarkan secara rutin setiap bulan 2. Besarnya ditetepkan berdasarkan rapat naggota tahunan. 3. Simpanan wajib tidak bias diminta kembali selama menjadi anggota koperasi 4. Bagi anggota yang tidak mmbayar simpanan wajib selama 3 bulan dianggap mengundurkan diri dari keanggotaan

2.1.6.3. Pinjaman

1. Besarnya pinjaman adalah 3 kali dari jumlah simpanan anggota dengan jasa 2 dengan jangka waktu 12 bulan bagi yang telah menjadi anggota penuh lebih dari 3 bulan 2. Bagi anggota yang memerlukan modal akan mendapatkan pinjaman Rp. 3.000.000.00,- dengan jangka waktu 12 bulan 3. Bagi anggota yang akan mengajukan ppinjaman dam masih mempunnyai saldo pinjaman diatas 10 dari pokok pinjaman sebelumya maka potongan pinjaman tidak dapat disatukan. 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Sistem

2.2.1.1. Konsep Dasar Sistem

Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, menyalurkan informasi. Sistem informasi dapat dibentuk karena didorong oleh kebutuhan akan informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan Di dalam mendefinisikan sebuah sistem yang menggunakan suatu penekanan terhadap prosedur dan penekanan terhadap komponen atau elemennya. Pada sistem yang menekan pada komponen akan lebih mudah dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan sistem.

2.2.1.2. Definisi Sistem

Istilah sistem berasal dari istilah Yunani “sytsema” yang mengandung arti keseluruhan a whole yang tersusun dari sekian banyak bagian; berarti pula hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau konponen secara teratur. Istilah sistem dipergunakan untuk menunjukan banyak hal. Diantaranya untuk menunjuk suatu himpunan bagian yang saling berkaitan; sehimpunan ide-ide, prinsis dan sebagainya; hipotesis atau teori; metode atau tata cara prosedur; skema atau metode pengaturan suasana tertentu. Secara garis besar istilah sistem mengandung dua makna, sebagai suatu wujud benda entitas dan sebagai metode. Sistem sebagai wujud benda entitas didefinisikan sebagai suatu himpunan bagian-bagian atau unsur yang saling berkaitan. Sebagai metode, sistem dikenal dengan pendekatan sistem yang pada dasarnya merupakan penerapan metode ilmiah di dalam pemecahan masalah. Pendekatan sistem menuntut pemikiran sistemik, memandang sesuatu bersegi banyak multidimensi dan rumit, serta memandang suatu sistem sebagai bagian dari sistem yang lebih besar atau luas. Definisi lengkap suatu sistem tertentu menunjukkan unsur-unsur sistem, tujuan sistem, kegiatan yang dilakukan sistem untuk mencapai tujuan, dan apa yang diproses oleh sistem itu serta apa hasilnya serta ukuran keberhasilan pemrosesan tersebut. Berikut ini adalah definisi sistem menurut Campbell 1979:3 : “Sistem merupakan himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai sesuatu tujuan”.[1] Definisi sistem yang lebih lengkap dirumuskan sebagai sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau menyususn skema atau tatacara melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai beberapa tujuan dan hal ini dilakukan dengan cara mengolah data dan atau energy danatau barang benda di dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan informasi danatau energy danatau barang benda.

2.2.1.3. Ciri-ciri Utama Sistem

Ciri-ciri utama atau pokok dari suatu sistem diantaranya adalah: 1. Suatu sistem mempunayi tujuan 2. Setiap sistem mempunyai batas boundaries yang memisahkannya dari lingkungannya. 3. Walau sistem itu mempunyai “batas”, akantetapi sistem itu bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya. 4. Suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem yang biasa pula disebut bagian, unsur, atau komponen. 5. Walau sistem itu sendiri terdiri dari berbagai bagian, unsur-unsur atau komponen, tidak berarti bahwa sistem itu merupakan sekedar kumpulan dari bagian, unsur atau komponen tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu, atau mempunyai sifat wholism atau di dalam lingkungan Psikologi disebut sebagai unsur “Gesalt”. 6. Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam intern sistem, maupun antara sistem dengan lingkungannya. 7. Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses tarnsformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran. Oleh karena itu makna sistem sering disebut sebagai “processor” atau “transformator”. 8. Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan terjadinya umpan balik. 9. Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendir dan menyesuaikan diri dengan lingkunagnnya atau keadaan secara otomatik dengan sendirinya. Secara umum tujuan sistem adalah menciptakan atau mencapai sesuatu yang berharga, sesuatu yang mempunyai nilai.

2.2.2. Informasi

2.2.2.1. Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan kebutuhan vital. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Sedangkan sumber dari suatu informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian pada saat tertentu dalam suatu kesatuan. Untuk menghasilkan informasi, data harus melalui proses pengolahan. Penerimaan tersebut akan membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan yang berarti, yang akan menghasilkam data yang lain. Data ini akan menjadi bahan input bagi proses lainnya dan menghasilkan informasi dalam bentuk lain dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus yang disebut siklus informasi information cycle.

2.2.2.2. Definisi Informasi

Informasi didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berharga dan berdaya guna lebih berarti bagi yang menerimanya. [2] Informasi yang dihasilkan sangatlah penting dalam proses pengambilan keputusan. Informasi itu sendiri di dapat dari sistem informasi yang telah diolah. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manisia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi.

2.2.2.3. Karakteristik Informasi

Karakteristik informasi adalah penerima informasi mengalami perubahan dari kondisi state belum mengetahui menjadi kondisi state mengetahui. Perubahan ini mengandung undur tak terduga. Informasi yang benar dan baru, dapat mengkoreksi dan mengkonfirmasi informasi sebelumnay. Informasi juga dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan. Manfaat informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Hal ini sangat berguna untuk proses pengambilan keputusan.

2.2.3. Sistem Informasi

2.2.3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Agar mampu melakukan analisis yang sesuai dengan konsep yang berkaitan dengan sistem informasi sebaiknya perlu diingat kembali beberapa definisi tentang isi dari sistem informasi. Isi tersebut meliputi data, meliputi data informasi, dan pengetahuan. Hal lain yang perlu diingat kembali adalah proses atau aktivitas-aktivitas di dalam sistem. Informasi dapat dikelompokan menjadi tiga sistem-sistem, yaitu aktivitas dalam SPD Sistem Pangolahan Data, aktivitas komunikasi antar SPD dan interaksi SPD dengan tempat penyimpanan data atau pengetahuan.

2.2.3.2. Definisi Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-oran, fasilitas, teknologi, media, prosedur- prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik”. [3]

2.2.3.3. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block, yaitu blok masukan input block, blok model model block, blok keluaran output block, blok teknologi technology block, blok basis data database block dan blok kendali control block.[4] 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi merupakan “tool-box” kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, mrnjelaskan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi humanware atau brainware, perangkat lunak software dan perangkat keras hardware. 5. Blok Basis Data Basis data database merupakan kumpulan-kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lumak untuk memanipulasinya. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS Database Management Sistem. 6. Blok Kendali Beberapa pengendalian perlu dirangcang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem padat dicegah taaupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3. Model Proses Perangkat Lunak

Model proses perangkat lunak merupakan representasi absrak dari proses perangkat lunak. Setiap model proses mempresentasikan suatu proses dari sudut pandang tertentu sehingga hanya memberikan informasi parsial mengenai proses tersebut. Model-model proses perangkat lunak terdiri dari : a. Model Waterfall Model Sekuensial Linear Model waterfall adalah paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling tua. Model waterfall mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Setelah setiap tahap didefinisikan, tahap tersebut ‘diakhiri’ signed off dan pengembangan berlanjut ke tahap berikutnya. Gambar 2.1 Waterfall b. Model prototype Prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. c. Model RAD Rapid Aplication Development RAD adalah sebuah model perkembangan perangkat lunak sekuensial linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. d. Model Evolusioner Model evolusioner adalah model iterative. Model ini ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit. e. Model Formal Model formal mencakup sekumpulan aktifitas yang membawa kepada spesifikasi matematis perangkat lunak komputer. Metode formal memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengkhususkan, mengembangkan, dan memverifikasi sistem berbasis komputer dengan menggunakan notasi metematis yang tepat. f. Model Teknik Generasi Keempat Bentuk teknik generasi keempat 4GF mencakup serangkaian bantu perangkat lunak yang luas secara umum memiliki satu hal, masing-masing memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengkhususkan beberapa karakteristik perangkat lunak pada suatu tingkat yang tinggi.

2.4. Basis Data

2.4.1. Konsep Basis Data

Basis data Database dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip, jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan berwenangbertugas untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal seperti: member sampulmap pada kumpulanbundle arsip yang akan disimpan, menentukan kelompokjenis arsip, memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampulmap, lalu menempatkan arsip tersebut dengan cara urutan tertentu di dalam lemari. Hal-hal tersebut dilakukan supaya pada suatu saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambil kembali arsip atau buku kita dapat melakukanya dengan mudah dan cepat.

2.4.2. Definisi Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang tempat bersarang dan berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia pegawai, siswa, pembeli, pelanggan, barang, hewan, periatiwa, keadaan, dan sebagainya, yang drekam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti: a. Himpunan kelompok data arsip yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan redudansi yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. c. Kumpulan file tipe arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kejadian tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data arsip dan tujuan utamanya adalah lemudahan dan kecepatan dalam pengembalian kembali arsip. Istilah basis data didefinisikan sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

2.4.3. Sistem Basis Data

Sistem basis data didefinisikan sebagai sistem yang terdiri atas sekumpulam file tabel yang saling berhubungan dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer dan sekumpulan program DBMS yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk menakses dan memanipulasi file- file tabel-tabel tersebut. Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS Database Management Sistem. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.

2.4.4. Database Management Sistem DBMS

Pengolahan basis data secara spesifik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak sistem yang khusus atau spesifik, perangkat lunak inilah disebut DBMS yang menentukan data, bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. DBMS menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakainan data secara bersama, pemaksaan keakuratankonsistensi data dan sebagainya.

2.4.5. Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Komponen- komponen yang terdapat pada perancangan basis data secara konseptual diantaranya adalah : 1. Entitas Merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyataeksistensinya dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Himpunan entitas merupakan sekelompok entitas yang sejenis dalam lingkup yang sama. 2. Atribut Merupakan item data yang menjadi bagian dari suatu entitas. Setiap entitas memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik property dari entitas tersebut. Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. 3. Relasi Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari entitas yang berbeda. 4. Derajat Relasi Menunjukan jumlah maksismum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas lain. 5. Kekangan Kekangan digunakan untuk melindungi integritas data. 6. Domain Domain adalah himpunan yang berlaku bagi suatu atribut. Kekangan domain mendefinisikan nama, tipe, format, panjang dan nilai masing- masing item data. 7. Integritas referensial Integritas referensial adalah aturan-aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik table-tabel yang berbeda dalam suatubasis data relasionaluntuk menjaga konsistensi data. 2.5. Metode Perancangan Sistem 2.5.1. Flowmap Flowmap merupakan gambaran hubungan antara entitas yang terkihat berupa alihan-alihan dokumen yang ada. Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

2.5.2. Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses, yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem. Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja, proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input dan output antara sistem dengan dunia luarnya kesatuan luar.

2.5.3. Data Flow Diagram DFD

DFD memperlihatkan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang terstruktur structured analysisdesign. DFD dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur. DFD memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi.

2.5.4. Entity Relation Diagram ERD

ERD adalah notasi yang digunakn untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data. ERD hanya terfokus pada data dengan menunjukkan ‘jaringan data’ yang ada untuk suatu sistem yang diberikan. ERD berguna bagi aplikasi dimana data dan hubungan yang mengatur data sangatlah kompleks. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD : objek data atribut, hubungan, dan berbagai tipe indicator. Tujuan utama ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka. Derajat relasi diantaranya : a. Satu ke satu 1-1, yang berarti setiap entitas pada himpunan A berhubungan paling banyak dengan 1 entitas pada himpunan entitas B b. Satu ke banyak 1-N, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan banyak entitas pada hinpunan entitas B. tetapi tidak berlaku sebaliknya. c. Banyak ke satu N-1, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubunagn paling banyak dengan satu entitas pada hinpunan entitas B tetapi tidak berlaku sebaliknya. d. Banyak ke banyak N-N, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan banyak dengan entitas pada himpunan entitas B dan berlaku sebaliknya.

2.5.5. Normalisasi

Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasikan struktur table yang normal. Berikut adalah definisi normalisasi menurut Kroenke : “Normalisasi didefinisikan sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut”. [4] Masalah yang dimaksud Kroenke adalah anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan. Bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah : a. Bentuk Normal Pertama 1NF Suatu relasi dikatakan dalam bentuk pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris. b. Bentuk Normal Kedua 2NF Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normak kedua jika dan hanya jika : 1. Berada dalam bentuk normal pertama 2. Semua atribut bukan kunci mempunyai dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer Dependensi ketergantungan menjelaskan hubungan antar atribut, atau secara lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya. c. Bentuk Normak Ketiga 3NF Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika : 1. Berada dalam bentuk normal ketiga 2. Setiap atribut bukan kunci tidak mempunyai dependensi d. Bentuk Normal Boyce-Codd BCNF Suatu relasi dikatakan memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu determinan adalah kunci kandidat atribut yang bersifat unik. BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF.

2.5.6. Kamus Data

Kamus data adalah suatu katalog yang berisi data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Hal ini dimaksudkan agar pengguna sistem dapat mendefinisikan data-data yang mengalir di dalam sistem dengan lengkap dan jelas. Pada tahap desain, sistem kamus data dapat digunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan data base. Kamus data dibuat berdasarkan pada arus data yang ada di DFD, arus data yang ada di DFD sifatnya adalah global dan hanya ditunjukan arus datanya. Untuk dapat mencerminkan keterangan yang lebih jelas tentang data yang dicatatnya maka kamus data harus memuat beberapa hal seperti nama arus data, alias, bentuk data, arus data penjelasan, periode, volume, dan struktur data.

2.6. Visual Basic

Microsoft Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman komputer yang menjadi sarana Tools untuk menghasilkan program – program aplikasi yang berbasis windows. Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk memuat graphical user interface GUI. Dengan cara ini, maka tidak lagi menuliskan intruksi pemograman dalam kode-kode baris, tetapi secara mudah dapat dilakukan dengan drag dan drop objek-objek yang akan digunakan. Kata “Basic” merupakan bagian dari bahasa BASIC Begginers All-Purpose Symbolic Intruction, yaitu sebuah bahasa pemogramam yang dalam sejarahnya sudah banyak digunakan oleh para programmer untuk menyusun aplikasi. Visual Basic dikembangkan dari bahasa pemorgraman Basic, dan sekarang berisi banyak statement, fungsi, dan keyword, yang beberapa diantaranya terhubung ke windows GUI.

2.7. Microsoft Access

Microsoft office access adalah sebuah sistem manajemen data base atau database management sistem DBMS. Dengan Access dapat menyimpan berbagai macam informasi selanjutnya akan disebut data, mengaturnya, dan mengolahnya sedemikian rupa agar data tersebut mudah dipergunakan kembali pada saat diperlukan. Data yang disimpan dapat memiliki bentuk yang beraneka ragam, misalnya : Nama dan alamat, Stok barang, Invoice, Catalog, Tingkatan karyawan dan gaji, dll. Access merupakan perangkat lunak DBMS yang simpel namun “bertenaga”. Access menyediakan antarmuka grafis untuk setiap langkah pembuatan maupun pengolahan data base sehingga sangat membantu dalam membangun suatu sistem manajemen data base. 31 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat diidentifikasikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi suatu permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahapan-tahapan terebut adalah analisis fungsional dan analisis non fungsional terhadap sistem yang selama ini dipakai di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”

3.2 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan sebuah asumsi dari permasalahan yang akan diuraikan dalam prosedur-prosedur pengolahan data simpan pinjam,penjualan dan pembelian barang dagangan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”. Analisis permasalahan dari prosedur yang ada di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” yaitu masih melakukan pencatatan manual berupa dokumen mulai dari pengolahan data simpanan, data pinjaman, pembayaran, pencatatan dalam 32 pengolahan data barang yang masuk, data pelanggan, data supplier, pengolahan data transaksi pembelian, data transaksi penjualan, selain itu kesulitan dalam pembuatan laporan penjualan dan laporan pembelian yang harus dilakukan dalam tiap periode sehingga membutuhkan waktu yang lama dan juga selain itu sulitnya pencarian data untuk data anggota koperasi, data penjualan, data pembelian dan persediaan barang, hal itu disebabkan karena dalam penyimpanan datanya tidak terorganisir atau tersusun rapi dengan baik.

3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisa aliran data atau prosedur sangat diperlukan untuk mengetahui proses yang berjalan di suatu perusahaan dan sebagai dasar untuk membuat atau memperbaiki serta mempermudah prosedur yang berjalan di perusahaan agar menjadi lebih baik.

3.3.1 Flowmap Prosedur pendaftaran

Pada analisis fungsional ini prosedur pendaftaran yang sedang berjalan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”, yaitu : 1. Petugas koperasi memberikan SPMA Pada calon angota koperasi 33 2. Kemudian calon anggota mengisi SPMA dan dengan melampirkan foto copy kartu tanda pegawai untuk kemudian diajukan sebagai permohonan menjadi anggota koperasi. 3. Kemudian petugas koperasi memproses dan mengecek spma,apabila isian Spma tidak lengkap maka spma di kembalikan pada calon anggota untuk diisi kembali secara lengkap, apabila telah lengkap maka petugas koperasi memproses untuk mebuatkan buku tabungan dan kartu anggota. 4. Kemudian spma, ktp, buku tabungan dan kartu anggota di berikan pada ketua untuk kemudian di tandatangani sebagai pengesahan, 5. Kemudian spma,ktp,buku tabungan, kartu anggota di berikan kembali pada petugas koperasi, kemudian spma dan ktp diarsipkan dan petugas menyimpan data anggota koperasi pada database, 6. Kemudian kartu anggota dan buku tabungan di berikan pada calon anggota koperasi sebagai tanda anggota koperasi yang sah. 34 Gambar 3.1 Prosedur Pendaftaran yang sedang berjalan Keterangan : SPMA : Surat pengajuan menjadi anggota KTP : Kartu Tanda Pegawai A1 : Arsip data pendaftaran anggota 35

3.3.2 Flowmap Prosedur Pinjaman

Pada analisis fungsional ini prosedur pinjaman yang sedang berjalan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”, yaitu : 1. Anggota koperasi memberikan spp atau surat pengajuan pinjaman, buku tabungan, kartu anggota pada petugas koperasi untuk melakukan proses peminjaman 2. Kemudian petugas koperasi memproses kelengkapan spp,buku tanungan dan kartu anggota, apabila tidak lengkap maka spp, buku tabungan dan kartu anggota dikembalikan pada angggota koperasi. Apbila lengkap maka petugas memberikan spp, buku tabungan, dan kartu anggota diberikan pada ketua.untuk persetujuan. 3. Apabila data spp tabungan tidak memenuhi persyaratan maka spp, buku tabungan dan kartu anggota di kembalikan pada petugas untuk di kembalikan pada anggota koperasi untuk melengkapi agar memenuhi syarat peminjaman.dan apabila telah disetujui oleh ketua, maka spp dan bukutabungan dan kartu anggota di kembalikanuntuk diproses oleh petugas koperasi, kemudian menyimpan data pinjaman dalam data base, dan bukti pinjaman diarsipkan, 36 4. Kemudian buku tabungan bukti pinjaman dan uang juga kartu anggota di berikan pada anggota koperasi. Gambar 3.2 Prosedur pinjaman yang sedang berjalan 37 Keterangan : SPP : Surat pengajuan pinjamanan A2 : Arsip Spp Surat Pengajuan peminjaman A3 : Arsip data pinjaman

1.3.3 Flowmap Prosedur laporan pembayaran

Pada analisis fungsional ini prosedur pembayaran yang sedang berjalan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”, yaitu : 1. Anggota koperasi memberikan buku tabungan, bukti pinjaman, kartu anggota dan uang untuk pembayaran yang kemudian diberikan pada petugas koperasi 2. Kemudian petugas koperasi memproses pembayaran untuk kemudian dicatat dan dimasukan kedalam buku besar, dan uang dan bukti pembayaran 1 darsipkan, kemudian kartu anggota, bukti pinjaman, bukti pembayaran dan kartu anggota diberikan pada anggota koperasi. 38 Gambar 3.3 Prosedur Pembayaran yang sedang berjalan Keterangan : A4 : Arsip pembendaharaan pembayaran 39

1.3.4 Analisis Pengkodean

Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasi data, memasukan data kedalam arsip dan untuk mengetahui informasi yang diperlukan, dehingg dapat lebih efektif dan efisien dalam pengolahan data. Kode yang digunakn di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”saat ini adalah kede pegawai atau yang disebur NIP dengan format sebagai berikut : Contoh Kode ysng digunakan : 39182 berarti 3 disisni mempunyai arti divisi pengembangan perangkat keras dan jaringan,selanjutnya 91 berarti tahun masuk pegawai yaitu tahun 1991 dan 82 berarti nomor urut pegawai yang ke 82.

1.4 Analisis Non Fungsional

Analisis non fungsional sistem informasi Simpan pinjam dan penjualan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” akan mencakup analisis , analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras.

3.4.1 Analisis User

User atau pengguna yang nantinya akan mengoprasikan sistem informasi Simpan pinjam dan penjualan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan 9 9 9 9 9 T a h u n M a s u k D iv is i N o U ru t P e g a w a i 40 Pengembangan Perumka “DINAMIKO” itu sendiri, adapun maksud analisis ini adalah untuk mengetahui siapa saja User yang terlibat beserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat penglamannya dan pemahamnnya terhadap komputer. User : Nama : Tin Suhartini Umur : 35 Pendidikan : Strata 1 S1 Bagian : Sekretaris Koperasi Admin Koperasi Nama : Sarman Umur : 35 Pendidikan : Diploma 3 D3 Bagian : Bendahara Koperasi Pengalaman menggunakan komputer selama kurang lebih 7 tahun, terbiasa pada sistem operasi berbasis windows seperti windows 98, XP serta menguasai perangkat kerja Microsoft Word dan excel. Dari data User diatas maka dapat disimpulkan bahwa dapat memenuhi kriteria untuk menjalankan aplikasi yang akan dibuat. 41

3.4.2 Analisis Perangkat Lunak

Pada saat ini perangkat lunak yang ada di dalam sistem operasi pada komputer yang terdapat Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” adalah sebagai berikut : 1. Sistem operasi Windows Xp Profesional 2. Aplikasi penggajian MS. Office Spesifikasi perangkat lunak yang terdapat di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” sudah mendukung untuk menjalankan aplikasi yang akan dibuat.

3.4.3 Analisis Perangkat Keras

Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” masih bekerja dengan menggunakan Microsoft Office sehingga perangkat keras yang ada masih standar. Perangkat keras yang ada di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” bisa dikategorikan sebagai pendukung untuk pembangunan sistem informasi. Adapun spesifikasi perangkat keras yang ada di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” adalah : 1. Processor : Intel Pentium IV 2. Memory : DDR 256 MB 3. VGA card : G- Force IV 64 MB 4. Hard Disk : Seagate 40 GB 42 5. Motherboard : ASUS Perangkat keras yang ada di Koperasi Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” diatas ini sudah memenuhi kebutuhan dan bisa digunakan sebagai pendukung untuk pembangunan sistem informasi yang akan dibuat.

3.5 Perancangan Sistem

3.5.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan system bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai system yang diusulkan dari system yang sedang berjalan. Sistem yang sedang berjalan sebagian dilakukan secara manual sedangkan sistem yang diusulkan akan lebih ditentukan pada pengolahan data secara komputerisasi.

3.5.2 ERD Entity Relationship Diagram

Dalam memmodelkan data dan hubungan-hubungan data yang ada di dalam Sistem Informasi simpan pinjam dan Penjualan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” dapat digunakan alat bantu yaitu diagram E-R. Gambar di bawah mengambarkan bagaimana relasi antar entitas yang saling berhubungan pada Sistem Informasi simpan pinjam dan Penjualan yang akan dibangun di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”. 43 Gambar 3.4 ERD Sistem Informasi Simpan Pinjam 3.5.3 Skema Relasi Suatu file terdiri dari beberapa kelompok elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses mengorganisasikan file untuk menghilangkan kelompok elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi antar tabel. Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjang entitas dan relasi yang berfungsi untuk mengakses data item sedemikian rupa sehingga database mudah dimodifikasi. Tabel-tabel yang digunakan dalam sistem informasi Simpan pinjam dan penjualan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO” ini adalah pelanggan, pengguna, penjualan, penjualan_detail, grup, produk, barang, supplier, pembelian, dan pembelian_detail. 44 Gambar 3.5 Skema Relasi 3.5.4 Struktur Tabel Tabel yang terdapat pada sistem ini sebanyak 5 buah tabel. Struktur dari tabel- tabel tersebut adalah sebagai berikut : Struktur Tabel Login Tabel 3.1 Login NAMA FIELD TIPE DATA UKURAN KETERANGAN ID VARCHAR 30 UserId VARCHAR 50 PRIMARY KEY PassId VARCHAR 10 Nama VARCHAR 70 Tingkat VARCHAR 8 45 Struktur Tabel Data Anggota Tabel 3.2 Data Anggota NAMA FIELD TIPE DATA UKURAN KETERANGAN No_Pinjaman VARCHAR 7 NIP NUMBER 5 PRIMARY KEY Nama_anggota VARCHAR 70 Tanggal masuk DATE Jabatan VARCHAR 50 Alamat VARCHAR 70 JID VARCHAR 20 Id VARCHAR 70 Telp NUMBER 12 Struktur Tabel Pinjaman Tabel 3.3 Tabel Pinjaman NAMA FIELD TIPE DATA UKURAN KETERANGAN No_Pinjaman VARCHAR 7 PRIMARY KEY NIP NUMBER 5 FOREIGN KEY Tanggal_Pinjam DATE Besar_Pinjaman CURRENCY Bunga NUMBER 3 Besar_angsuran CURRENCY 20 46 Banyak_angsuran CURRENCY 3 Sisa_angsuran CURRENCY 20 Struktur Tabel Pembayaran Tabel 3.4 Tabel Pembayaran NAMA FIELD TIPE DATA UKURAN KETERANGAN No_Pinjaman VARCHAR 7 FOREIGN KEY No_Pembayaran VARCHAR 9 PRIMARY KEY Tgl_Bayar DATE Angsuran_Ke NUMBER 3 Besar_Pinjaman CURRENCY NIP NUMBER 5

3.5.5 Perancangan Kode

Kode yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun ini terdiri dari kode simpanan, kode pinjaman dan kode pembayaran. Perancangan kode yang akan digunakan tersebut adalah sebagai berikut : a. Kode Pinjaman b. N P J 0 0 0 1 N o m o r U r u t P in ja m a n 47 Contoh NPJ0001 , data pinjaman dengan nomor urut ke-1 c. Kode Pembayaran Contoh NPJ0001 , data Pembayaran dari no urut pinjaman 1 dengan nomor urut pembayaran ke-1

3.5.6 Perancangan Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan rancangan aliran data utama yang perlu dilakukan penguraian ke level yang lebih tinggi agar proses yang terjadi dapat terlihat lebih jelas. Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem Informasi Simpan pinjam 48

3.5.7 Perancangan Data Flow Diagram DFD

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses secara fungsional yang dinghubungkan satu dengan yang lainnya oleh aliran data. Dalam Data Flow Diagram terdiri dari entitas luar, aliran data, proses, dan penyimpanan data. Berikut ini merupakan Data Flow Diagram yang menggambarkan bagaimana sistem berjalan saat Admin dan Petugas mengakses aplikasi Simpan pinjam dan penjualan di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”. Gambar 3.7 DFD Level 0 Proses Simpan pinjam 1 L o g in P e tu g a s A d m in 2 P e n g o la h a n D a ta 4 P e n g o la h a n L a p o ra n 3 P e n g o la h a n T ra n sa k s i In fo P e m b a y a ra n D a ta P e m b a y a ra n In fo d a ta A n g g o ta D a ta A n g g o ta In fo d a ta U s e r D a ta u s e r L o g in V a lid L o g in V a lid T b_ lo g in T b_ P in ja m T b_ ta m b a h u s e r T b_ P e m b a y a ra n In fo D a ta lo g in D a ta lo g in D a ta L o g in In fo lo g in In v a lid D a ta L o g in In fo lo g in In va lid T b _ D a ta A n g g o ta L o g in V a lid L a p o ra n p in ja m a n L a p o ra n P e m b a y a ra n D a ta P in ja m a n D a ta a n g g o ta D a ta P e m b a ya ra n D a ta U s e r D a ta U se r In fo U s e r D a ta P e m b a y a ra n In fo A n g g o ta In fo P in ja m a n D a ta p in ja m a n D a ta P e m b a y a ra n D a ta P in ja m In fo P in ja m D a ta p e m b a ya ra n D a ta p e m b a y a ra n D a ta p in ja m a n D a ta p in ja m a n D a ta a n g g o ta D a ta a n g g o ta 49 Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Login Proses 1 Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Data Proses 2 2.1 Tam bah U ser 2.2 T am bah Anggota AD M IN T b_Login T b_datAnggota D ata Anggota Info Anggota Info Anggota D ata Anggota Login Valid Tb_Pinjam an Info Pinjam an D ata pinjam an Info U ser D ata U ser Info user D ata U ser Login Valid 50 Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Transaksi Proses 3 Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Pengolahan Data Laporan Proses 4 51 Gambar 3.12 DFD Level 2 Pengolahan Data Tambah User Proses 2.1 Gambar 3.13 DFD Level 2 Pengolahan Data Anggota Proses 2.2 52 Gambar 3.14 DFD Level 2 Pengolahan Data Transaksi Pinjaman Proses 3.1 Gambar 3.15 DFD Level 2 Pengolahan Transaksi Pembayaran Proses 3.2 53

3.5.8 Spesifikasi Proses

Spesifikas proses merupakan penjelasan rinci aliran data yang mengalir dalam Data Flow Diagrm. Tabel 3.5 Tabel Spesifikasi Proses No Proses Keterangan 1 No. Proses 1.0 Nama Proses Login Source sumber Pengguna : Admin, Petugas Input UserId, Password Level Output Login invalid Tujuan Login kedalam sistem Logika Proses Begin {pengguna memasukan Userid, password level kedalam database} if Userid ada password benar then login valid else tampil login invalid end 2 No. Proses 1.1 Nama Proses Verifikasi pengguna Source sumber Pengguna : Admin, Petugas Input UserId, Password Level Output Info UserId, Password level invalid Tujuan Login kedalam sistem Logika Proses Begin {pengguna memasukan Userid kedalam proses} if Username ada password benar then login valid else tampil login invalid end 3 No. Proses 1.2 Nama Proses Verifikasi password Source sumber Pengguna : Admin, Petugas Input UserId, Password Level 54 Output Info UserId, Password level invalid Tujuan Login kedalam sistem Logika Proses Begin {pengguna memasukan password kedalam Proses} if Username ada password benar then login valid else tampil login invalid end 4 No. Proses 1.3 Nama Proses Verifikasi level Source sumber Pengguna : Admin, Petugas Input UserId, Password Level Output Info UserId, Password level invalid Tujuan Login kedalam sistem Logika Proses Begin {pengguna memasukan level kedalam proses} if Username ada password benar then login valid else tampil login invalid End 5 No. Proses 2.1 Nama Proses Pengolahan tambah User Source sumber Admin Input - Data User Output - Info Data User - Info Data User yang telah baru invalid Tujuan Menambah User Logika Proses Begin {Admin melakukan penambahan data User kedalam data base} If data User baru tidak valid Then tampilkan info User baru invalid Else simpan data User baru ke data base end 6 No. Proses 2.1.2 Nama Proses Ubah Data User Source sumber Admin Input - Data User baru yang di ubah Output - Info data User yang telah di ubah invalid 55 Tujuan Mengubah data User Logika Proses Begin {Admina melakukan pengubahan data User dari database} If data User yang diubah tidak valid Then tampilkan info User baru invalid Else Update data User dari data base end 7 No. Proses 2.1.3 Nama Proses Hapus data User Source sumber Admin Input - Data User baru yang dihapus Output - Info data User - Info data User yang dihapus Tujuan Menghapus data User Logika Proses Begin {Admin melakukan penghapusan data User dari database} If data User ada Then hapus data User Else tampilkan dataUser yang dihapus end 8 No. Proses 2.2 Nama Proses Pengolahan tambah Anggota Source sumber Admin Input - Data Anggota Output - Info Data Anggota - Info Data Anggota yang telah baru invalid Tujuan Menambah Anggota Logika Proses Begin {Admin melakukan penambahan data Anggota kedalam data base} If data Anggota baru tidak valid Then tampilkan info Anggota baru invalid Else simpan data Anggota Anggota baru ke data base end 9 No. Proses 2.2.2 Nama Proses Ubah Data Anggota Source sumber Admin Input - Data Anggota baru yang di ubah 56 Output - Info data Anggota yang telah di ubah invalid Tujuan Mengubah data Anggota Logika Proses Begin {Admina melakukan pengubahan data Anggota dari database} If data Anggota yang diubah tidak valid Then tampilkan info Anggota baru invalid Else Update data Anggota dari data base end 10 No. Proses 2.2.3 Nama Proses Hapus data Anggota Source sumber Admin Input - Data Anggota baru yang dihapus Output - Info data Anggota - Info data Anggota yang dihapus Tujuan Menghapus data Anggota Logika Proses Begin {Admin melakukan penghapusan data Anggota dari database} If data Anggota ada Then hapus data Anggota Else tampilkan data Anggota yang dihapus end 11 No. Proses 3.1 Nama Proses Pengolahan data Pinjaman Source sumber Petugas Input - Data Pinjaman Output - Info Data Pinjaman - Info Data Pinjaman yang telah baru invalid Tujuan Menambah Pinjaman Logika Proses Begin { Petugas melakukan penambahan data Pinjaman kedalam data base} If data Pinjaman baru tidak valid Then tampilkan info Pinjaman baru invalid Else simpan data Pinjaman baru ke data base end 12 No. Proses 3.2.2 Nama Proses Ubah Data Pinjaman Source sumber Petugas 57 Input - Data Pinjaman baru yang di ubah Output - Info data Pinjaman yang telah di ubah invalid Tujuan Mengubah data Pinjaman Logika Proses Begin { Petugas melakukan pengubahan data Pinjaman dari database} If data Pinjaman yang diubah tidak valid Then tampilkan info Pinjaman baru invalid Else Update data Pinjaman dari data base end 13 No. Proses 3.1 Nama Proses Pengolahan data Pembayaran Source sumber Petugas Input - Data Pembayaran Output - Info Data Pembayaran - Info Data Pembayaran yang telah baru invalid Tujuan Menambah Pembayaran Logika Proses Begin {Petugas melakukan penambahan data P Pembayaran kedalam data base} If data P Pembayaran baru tidak valid Then tampilkan info Pembayaran baru invalid Else simpan data Pembayaran baru ke data base end

3.5.9 Kamus Data

Kamus data data dictionary merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem. Kamus data dibuat berdasrkan arus data yang ada pada diagram aliran dat. Dengan menggunakan kamus data, analisis dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Kamus data digumakan untuk merancang input, merancang laporan, dan database. Kamus data yang dibutuhkan untuk membangun sistem 58 informasi pengolahan data simpan pinjam di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Perumka “DINAMIKO”, yaitu : Tabel 3.6 Tabel Kamus Data No Kamus Keterangan 1 Nama aliran data Data login pengguna Where used how use Proses 1.1, Proses 1.2, Proses 1.3. Deskripsi Data ini adalah data login pengguna yang diinputkan oleh Admin dan Petugas agar dapat mengakses system dan dapat memanipulasi data dalam database Struktur Data UserID, PassID, Level UserID PassID Level [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] 2 Nama Info Data login Pengguna Invalid Where used how use Proses 1.1, Proses 1.2, Proses 1.3. Deskripsi Informasi bahwa Id, UserID, PassID, Nama dan Level tidak valid sehingga User tidak dapat mengakses dan memanipulasi data 3 Nama aliran data Data tambah User Where used how use Proses 2.1.1 Proses 2.1.2 Proses 2.1.3 Proses 2.1.4 Proses 2.1.5 Deskripsi Data ini adalah data tambah User yang diinputkan oleh admin agar dapat mengakses system dan dapat memanipulasi data dalam database Struktur Data Nama User, User ID,Password, confirm Password, level Nama User User ID Password Confirm Password level [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] 59 4 Nama Info User Where used how use Proses 2.1.1 Proses 2.1.2 Proses 2.1.3 Proses 2.1.4 Proses 2.1.5 Deskripsi Informasi ini merupakan data User yang telah diolah yang berupa hasil dari pengimputan, penambahan, perubahan, dan penghapusan Nama aliran data Data Tambah Anggota Where used how use Proses 2.2.1 Proses 2.2.2 Proses 2.2.3 Proses 2.2.4 Proses 2.2.5 Proses 2.2.6 5 Deskripsi Data ini adalah data tambah Anggota Koperasi yang diinputkan oleh admin agar dapat menabahkan,mengubah dan menghapus anggota koperasi dan dapat memanipulasi data dalam database Struktur Data Nama, NIP, Jabatan, Telp, Alamat, Identitas Nama NIP Jabatan Telp Alamat Identitas [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [A-Z|a-z|0-9] [0-9] 6 Nama Info Anggota Where used how use Proses 2.2.1 Proses 2.2.2 Proses 2.2.3 Proses 2.2.4 Proses 2.2.5 Proses 2.2.6 Deskripsi Informasi ini merupakan data Anggota yang telah diolah yang berupa hasil dari pengimputan, penambahan, perubahan, dan penghapusan 7 Nama aliran data Transaksi Peminjaman Where used how use Proses 3.1.1 Proses 3.1.2 Proses 3.1.3 Proses 3.1.4 60 Proses 3.1.5 Proses 3.1.6 Proses 3.1.7 Proses 3.1.8 Proses 3.1.9 Proses 3.1.10 Proses 3.1.11 Deskripsi Data ini adalah data Transaksi Peminjaman Koperasi yang diinputkan oleh Petugas agar dapat menabahkan,mengubah data pinjaman anggota koperasi dan dapat memanipulasi data dalam database Struktur Data No Pinjaman, NIP, Nama, Jabatan, Telp, Alamat, Tanggal Pinjaman,besar pinjaman, bunga perbulan, banyak angsuran, Angsuran perbulan No Pinjaman NIP Nama Jabatan Telp Alamat Tanggal Pinjaman besar pinjaman bunga perbulan banyak angsuran Angsuran perbulan [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [0-9] [0-9] [0-9] 8 Nama Info data Peminjaman Where used how use Proses 3.1.1 Proses 3.1.2 Proses 3.1.3 Proses 3.1.4 Proses 3.1.5 Proses 3.1.6 Proses 3.1.7 Proses 3.1.8 Proses 3.1.9 Proses 3.1.10 Proses 3.1.11 Deskripsi Informasi ini merupakan informansi dari data transaksi Peminjaman yang telah diolah yang berupa hasil dari pengimputan, penambahan, perubahan 9 Nama aliran data Transaksi Pembayaran Where used how Proses 3.2.1 61 use Proses 3.2.2 Proses 3.2.3 Proses 3.2.4 Proses 3.2.5 Proses 3.2.6 Proses 3.2.7 Proses 3.2.8 Proses 3.2.9 Proses 3.2.10 Deskripsi Data ini adalah data Transaksi Pembayaran anggota Koperasi yang diinputkan oleh Petugas agar dapat menabahkan,mengubah data Pembayaran anggota koperasi dan dapat memanipulasi data dalam database Struktur Data NIP, Nama, Jabatan, No Telp, Alamat, No Pinjaman, No Pembayaran, Besar Angsuran, Sisa Angsuran, Jumlah Angsuran NIP Nama Jabatan No Telp Alamat No Pinjaman No Pembayaran Besar Angsuran Sisa Angsuran Jumlah Angsuran [0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [0-9] [0-9] 10 Nama Info Transaksi Pembayaran Where used how use Proses 3.2.1 Proses 3.2.2 Proses 3.2.3 Proses 3.2.4 Proses 3.2.5 Proses 3.2.6 Proses 3.2.7 Proses 3.2.8 Proses 3.2.9 Proses 3.2.10 Deskripsi Informasi ini merupakan informansi dari data transaksi Pembayaran yang telah diolah yang berupa hasil dari pengimputan, penambahan oleh petugas koperasi agar dapat meng Update data pembayaran dari data base 62

3.5.10 Perancangan Struktur Menu

Struktur menu dari perangkat lunak yang dirancang adalah sebagai berikut : Gambar 3.16 Tampilan Menu File Laporan Tambah User Pembayaran Transaksi Tambah Anggota Pinjam Data Lap. Pinjam Lap. Data Anggota Menu Utama Lap. Pembayaran Login 63 File Data Transaksi Laporan Login Logout keluar Pinjam Data Anggota Tambah User Lap. Pinjaman Lap. Simpanan Lap. pembayaran Form Utama LOGO Pembayaran

3.5.11 Perancangan Antarmuka

1. Rancangan Antarmuka Login User