Syntetic Rating Physicological Evaluation of Performance Level Persentase Objektif Rating Westinghouse System of Rating

b. Syntetic Rating

Merupakan penyesuaian yang berdasarkan penilaian kecepatan kerja dibandingkan dengan nilai dari waktu gerakan atau dikatakan sebagai metode evaluasi terhadap kecepatan operator sebelum dilakukan pengukuran waktu gerakan. Suatu perbandingan dapat ditentukan antara waktu gerakan yang sebenarnya dari elemen tersebut. Perbandingan ini disebut indeks performance atau rating factor untuk operator yang bekerja pada satu elemen, rumus digunakan untuk mengukur performance rating factor adalah : R = A P Dimana : R = Performance rating factor P = Waktu gerakan standard yang ditentukan mula-mula A = Waktu rata-rata sebenarnya selected time

c. Physicological Evaluation of Performance Level

Cara penyesuaian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan bagaimana hubungan antara pekerja-pekerja fisik dengan denyut nadi seorang pekerja. Pengamatan denyut ini dilakukan pada saat seorang pekerja sedang pekerja merasa kondisi badannya telah normal maka ukuran denyut jantung pada saat itu disebut normal atau disebut basis denyutan nadi. Universitas Sumatera Utara

d. Persentase

Besarnya faktor prestasi kerja sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama melakukan pengukuran, si pengukur menentukan harga prestasi kerja yang menurutnya menghasilkan waktu normal bila dikalikan dengan waktu silkus.

e. Objektif Rating

Merupakan penentuan tingkat prestasi yang memperlihatkan dua faktor, yaitu kecepatan kerja dan tingkat kesulitan kerja. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama-sama menentukan beberapa besarnya harga rating factor untuk mendapatkan waktu normal. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dalam pengertian biasa. Disini pengamatan harus melakukan penilaian tentang kewajaran kerja yang dilakukan oleh operator.

f. Westinghouse System of Rating

Cara ini merupakan pengembangan dari bodeaux system yang penelitiannya didasarkan atas 4 faktor, berikut ini : 1. Keterampilan skill Adalah kemampuan untuk mengikuti cara yang ditetapkan. 2. Usaha effort Adalah kesungguhan yang ditunjukan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 3. Kondisi kerja condition Adalah kondisi fisik yang terdapat disekitar lingkungan kerja seperti keadaan pencahayaan, temperatur, kebisingan ruangan. 4. Konsistensi consistency Adalah tingkat keseragaman waktu yang terjadi antara dua atau lebih elemen kerja yang efektif selama pengukuran kerja. Cara penentuan rating factor menurut westinghouse dapat di lihat pada Lampiran 3. dan Lampiran 4.

2. Penentuan Kelonggaran

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu : a Kebutuhan pribadi Personal allowance. Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum, ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekerja sekedar untuk menghilangkan ketegangan ataupun kejemuan dalam kerja. b Menghilangkan Rasa Fatique Rasa Fatique tercermin dari menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun kwalitas. Karenanya salah satu untuk menentukan besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat pada saat-saat dimana hasil produksi menurun. Timbulnya rasa fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkan pekerja harus bekerja untuk menghasilkan performance normalnya. Universitas Sumatera Utara c Hambatan-hambatan yang tidak dapat dihilangkan Delay allowance. Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak akan lepas dari berbagai “hambatan”. Ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang berlebihan dan menganggur dengan sengaja, ada pula hambatan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk mengendalikannya. Hambatan akan tetap ada karena harus diperhitungkan dalam perhitungan waktu baku.

3.5. Sistem Kerja