1. Intrinsik : - penyelesaian
- Pencapaian prestasi 2. Ekstrinsik : - finansial gaji dan upah, tunjangan
- Antar pribadi - promosi
2.4. Kerangka Pikir Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hubungan masing-masing
variable dengan variable terikat, maka penulis mambuat kerangka pemikiran
hubungan antar variable seperti diuraikan di bawah ini.
Kepala madrasyah adalah manajer atau pemimpin yang ada di madrasah mempunyai peranan sangat besar dalam upaya memajukan pendidikan di
madrasah.Untuk dapat mensinergikan organisasi dalam madrasah, Kepala Madrasah harus mempunyai keterampilan manjerial yang memadai. Dengan
keterampilan manajerial yang dimilikinya, seorang pengelola madrasah dapat memotivasi guru dan membangkitkan semangat kerja, menciptakan kerjasama
yang harmonis antara semua unsur yang ada di madrasah, menumbuhkan minat terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan, suasana kerjaiklim kerja yang
menyenangkan, serta dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan pada akhirnya meningkatnya mutu lulusan.
Motivasi kerja guru adalah semangat atau dorongan dalam diri seorang pendidikguru untuk melakukan aktivitas kerja guna mencapai suatu tujuan. Guru
yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi memungkinkan mempunyai semangat kerja yang baik, dengan semanngat kerja yang baik guru akan selalu
memperbaharui pola pembelajarannya menjadi lebih menyenangkan dan inovatif, sehingga mempengaruhi keterampilan Kinerja. Jika orang memiliki motivasi
tinggi dalam bekerja diharapkan kinerjanya akan meningkat, dan sebaliknya jika motivasi seseirang dalam bekerja rendah maka kinerjanya akan menurun, dengan
motivasi yang rendah yang dimiliki guru akan membuat pola pembelajarannya tidak terencana dengan baik dan pada akhirnya akan menjadikan guru tersebut
tidak professional. Dengan motivasi kerja yang tinggi, seorang guru dapat terus melakukan inovasi di dalam kegiatan pembelajaran, dan selalu memperbaharui
keterampilan profesionalnya dalam kegiata belajar mengajar guna mendapatkan mutu pembelajaran yang bermutu dengan harapan melahirkan kualitas yang
sangat baik. Dengan memiliki kepala madrasah yang mempunyai keterampilan yang baik dan
memadai, serta didukung oleh motivasi guru yang tinggi diharapkan terjadi peningkatan Kinerja pada guru, karena mendapat dorongan semnagat kerja dari
luar dirinya yaitu kepala madrasah yang baik, serta dorongan dari dalam dirinya yaitu motivasi yang tinggi dalam bekerja, sehingga pada akhirnya akan berimbas
pada peserta didik asuhannya yang diharapkan menghasilkan lulusan yang baik dan bermutu.Uraian kerangka pemikiran digambarkan dengan diagram konteks
hubungan seperti di bawah ini:
X1 r Y
X1,X2 r Y
X2 r Y
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
2.5Hipotesis
Peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
2.5.1 Terdapat hubungan positif erat dan signifikan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial kepala madrasah dengan kinerja guru MIN di
Kabupaten Lampung Utara. 2.5.2 Terdapat hubungan positif erat dan signifikan antara motivasi kerja dengan
Kinerja guru MIN di kabupatenLampung Utara. 2.5.3 Terdapat hubungan positif erat dan signifikan antara persepsi terhadap
keterampilan manajerial kepala madrasah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru MIN di kabupaten Lampung Utara.
Keterampilan Manejerial.X1
MOTIVASI KERJA.X2
KINERJA Y
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian BAB III, penulis akan menguraikan berdasarkan urutan penyajian
sebagai berikut:
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitiann pendekatan penelitian kuntitatif. Sugiyono, 2007:7 mengemukakan bahwa penelitian survei adalah
penelitian yang akan dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan- hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis
3.2 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah guru MIN yang di Kabupaten Lampung
Utara yang terdiri dari:seluruh guru MIN yang berada di Kabupaten Lampung Utara yang berjumlah 151 orang guru yang tersebar di 7 MIN di Kabupaten
Lampung Utara.
3.3 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono 2009:90, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Berkaitan dengan
teknik pengambilan
sampel, Arikunto
2004:120 mengemukakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjek kurang
dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subjek besar, dapat diambil antara 10 - 15
atau 20-25 atau lebih.dengan demikian penulis mengambil 25 dari total populasi yang ada.Pengguanaan tehnik ini dalam menentukan sampel merupakan
pertimbangan tersendiri oleh peneliti di kernakan jarak dan waktu serta biaya ,maka di gunakan tehnik ini untuk menekan jumlah sampel.Penentuan sampel
setiap untuk masing-masing Madrasyah dengan cara random undian. 3.1 Tabel Pengambilan Sampel
No Nama Madrasyah Juimlah Guru Populasi
Jumlah Sampel 1
MIN 1 24 X 25 :6
6 Orang 2
MIN 2 1 8 X 25 :4,5
5 Orang 3
MIN 3 20 X 25:5
5 Orang 4
MIN 4 18 X 25 :4,5
5 Orang 5
MIN Blambangan 22 X 25 :5,5
6 Orang 6
MIN Bernah 17 X 25 :4,25
5 Orang 7
MIN Negara Ratu 32 X 25 :8
8 Orang Jumlah
151 Orang 40 Orang
Sumber:Data Primer Penelitian.
3.4 Variabel Penelitian
Sugiyono 2009:39 mendefinisikan variabel penelitaian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Penelitian ini terdapat dua variable bebas independen dan satu variable terikat
dependen. 3.4.1 Variable Bebas Independen
Menurut Sugiyono 2009:39 variabel independen dering disebut stimulus, predictor, antecedent atau dalam bahasa Indonesia merupakan variable bebeas,
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen terikat. Dalam penelitian ini
variable independennya adalah persepsi guru terhadaf Keterampilan manajerial kepala madrasah x
1
dan motivasi kerja guru x
2
.
1.4.2 Variabel Terikat Dependen
Menurut Uno 2009:40 variable dependen sering disebut sebagai variable output, criteria, konsekuen, atau dalam bahasa Indonesia disebut variable terikat, adalah
merupakan variable yag dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya dependen adalah
Kinerja guru y.
3.4.2.1 Definisi konseptual Variabel Masri 2003:31 menyatakan: “Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena
yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,