Universitas Sumatera Utara
1. Peneliti melakukan reduksi data. Data yang di peroleh dari lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi menberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan Sugiyono,
2005:92. 2.
Melakukan penyajian data. Dalam melakukan penyajian data , selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matriks, network
jaringan kerja dan chart Sugiyono, 2005:95. 3.
Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan adalah yang kridibel Sugiyono, 2005:99. 4.Menghubungkan kesimpulan dengan pokok permasalahan yang di teliti dalam
penelitianini agar tidak terjadi kesalahan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan didalam penelitian ini sehingga mendapatkan hasil yang
yang di inginkan oleh peneliti.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Primer
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Teknik pengumpulan data primer merupakan pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian field
research untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara:
1. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide
wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama, dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam
adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan Bungin, 2008: 108. Metode wawancara mendalam in-depth interview peran pewawancara,
tujuan wawancara, peran informan dan cara melakukan wawancara berbeda dengan wawancara pada umumnya. Wawancara mendalam
dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan dilokasi penelitian.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang diperlukan untuk mendukung data
primer. Adapun pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah: 1.
Penelitian kepustakaan Penelitian
ini dilakukan
dengan caramempelajari
dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber bacaan yang relevan
untuk mendukung penelitian. Dalam hali ini, penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca atau mencari buku, majalah, surat kabar,
jurnal, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 Keabsahan Data
Ukuran sebuah riset terletak pada kesahihan dan validitas data yang dikumpulkan selama riset. Dalam riset kualitatif, keabsahan kesahihan data
terletak pada proses sewaktu periset turun kelapangan mengumpulkan data dan sewaktu proses analisis-interpretatif data Kriyantono, 2010:70.
Dalam penelitian ini, keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi data.Triangulasi data adalah menganalisis jawaban subjek dengan meneliti
kebenarannya dengan data empiris sumber data lainnya yang tersedia Kriyantono, 2010:71.
Teknik di atas dilakukan dengan cara mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda, membandingkan
apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, membandingkan pandangan dan perspektif seseorang
dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Bungin, 2008:256-257.
Proses triangulasi tersebut dilakukan terus-menerus sepanjang proses pengumpulan data dan analisis data, sampai suatu saat peneiti yakin bahwa tidak
ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak ada lagi yang perlu diinformasikan kepada informan Bungin, 2008:252.
3.6 Teknik Analisis Data