Universitas Sumatera Utara
juga kita dapat berusaha membina hubungan yang baik, sehingga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik di antara kita, apakah
dengan tetangga, teman kantor, atau dengan orang lain Cangara, 2009: 61.
2.2.3.2 Elemen Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi terdiri dari beberapa elemen ya itu. “source-
receiver, encoding-decoding, messages, channel, noise, context, ethics, dan competence
” DeVito, 2007: 10-20. Elemen yang pertama dalam komunikasi antarpribadi adalah source-receiver.
Source adalah pihak yang menyusun dan mengirimkan pesan, sedangkan receiver adalah pihak yang menerima dan mengartikan pesan. Dalam komunikasi
antarpribadi, kedua fungsi ini sama-sama dijalankan oleh masing-masing individu. Elemen kedua dari komunikasi antarpribadi adalah encoding-decoding. Encoding
merupakan proses menciptakan pesan, sedangkan decoding adalah kegiatan untuk memahami suatu pesan. Dalam komunikasi antarpribadi, kedua proses ini
dikombinasikan oleh sumber dan penerima pesan dlam proses komunikasi mereka.
Elemen selanjutnya adalah messages atau pesan. Pesan adalah signal yang menstimuli penerima. Pesan ini dapat berupa pesan verbal maupu pesan
nonverbal. Pesan verbal merupakan pesan yang diungkapkan melalui penggunaan bahasa dan kata-kata. Sedangkan pesan nonverbal adalah pesan yang diungkapkan
tan menggunakan kata-kata, akan tetapi dengan bahasa tubuh, senyum, ekspresi. Dalam pesan sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu “feedback dan feedforward”.
Setelah pesan, elemen berikutnya adalah channel. Channel adalah media yang dilewati oleh pesan. Itu adalah jembatan yang menghubungkan sumber
pesan dan penerima pesan. Dalam komunikasi face-to-face, channel tersebut dapat berupa indera pendengaran atau indera penglihatan. Sedangkan dalam
komunikasi antarpribadi bermedia, channel tersebut dapat berupa telepon atau alat elektronik yang digunakan untuk mengirimkan pesan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Elemen berikutnya adalah noise. Noise adalah segala sesuatu yang menggangu isi pesan dan mengakibatkan penerima tidak dapat menerima pesan
yang disampaikan oleh sumber. Ada empat macam noise yaitu gangguan fisik, gangguan fisiologis, gangguan psikologi, dan gangguan semantik. Gangguan fisik
merupakan gangguan eksternal pada saat komunikasi berlangsung, contohnya adalah suara rebut saat berbicara. Selanjutnya gangguan fisiologis merupakan
gangguan yang meliputi kondisi fisik komunikator dan komunikan. Sebagai contoh adalah tuli, artikulasi, atau hilang ingatan. Kemudian yag ketiga gangguan
psikologi yaitu gangguan mental, antara lain yaitu suasan emosi, pikiran yang tidak terbuka dan lin sebagainya. Yang terakhir gangguan semantic adalah
perbedaan makna antara komunikator dan komunikan yang diakibatkan karena pemakaian bahasa yang berbeda.
Elemen komunikasi lainnya yaitu context atau konteks. Ada beberapa macam konteks yaitu dimensi fisik, dimensi temporal, dimensi sosial-
psikologikal, dan konteks budaya. Dimensi fisik yaitu uangan tempat komunikasi berlangsung. Dimensi temporal yaitu meliputi waktu berlangsungnya komunikasi.
Dimensi social-psiklogikal meliputi peran, hubungan dan status sosial antara pelaku komunikasi antarpribadi, dan konteks budaya adalah nilai budaya yang
dianut oleh pelaku komunikasi antarpribadi. Elemen berikutnya dalam komunikasi antarpribadi adalah ethics atau etika.
Etika ini meliputi benar salah. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif perlu memperhatikan etika yang ada. Elemen terakhir dari komunikasi antarpribadi
adalah competence atau kompetensi. Efektif tidaknya suatu komunikasi antar pribadi tergantung pada kompetensi antarpribadi para pelaku komunikasi tersebut,
yang dimaksud dengan kompetensi adalah ukuran atas kulitas penampilan baik secara intelektual maupun secara physical.
2.2.3.3Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Orang melakukan komunikasi antarpribadi dengan tujuan untuk belajar, berhubungan dengan orang lain, mempengaruhi orang lain, bermain, dan
menolong orang lain DeVito, 2007: 7.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi untuk belajar; melalui komunikasi antarpibadi seseorang dapat belajar untuk mengenal dunia luar, suatu peristiwa, orang lain dan juga
belajar tentang dirinya sendiri. Dari hasil komunikasi antarpibadi dengan orang lain, manusia dapat bertukar informasi sehingga dapat belajar lebih banyak
tentang dunia luar. Selain itu melalui komunikasi antarpribadi dengan orang lain, manusia juga dapat mengetahui bagaimana pandangan orang lain mengenai diri
mereka sehingga dapat belajar tentang diri sendiri. Semakin banyak kita berkomunikasi dengan orang lain, semakin banyak mengenal orang dan kita juga
semakin mengenal diri kita sendiri. semakin banyak kita berkenalan dengan orang maka semakin banyak pengetahuan kita tentang lingkungan di sekitar kita dan
bahkan tentang dunia. Komunikasi antarpribadi juga bertujuan untuk mempengaruhi orang lain.
Dalam hal ini kegiatan komunikasi ditujukan untuk mempengaruhi atau membujuk agar orang lain memiliki sikap, pendapat dan atau perilaku yang sesuai
dengan tujuan kita. Walaupun tidak selalu, akan tetapi melalui komunikasi antarpribadi dapat memberikan sesuatu untuk dipertimbangkan oleh orang lain,
dan tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang dapat terpengaruh untuk melakukan sesuatu dari hasil komunikasi antarpribadi yang dilakukannya.
Misalnya mempengaruhi untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan dan contoh lainnya adalah ketika seorang pramuniaga menawarkan produk yang
dijualnya. Tujuan komunikasi antarpribadi yang lain adalah untuk bermain. Dalam
hal ini, komunikasi dilakukan untuk hiburan atau menenangkan diri sendiri. Banyak komunikasi antarpribadi yang kita lakukan, yang sepertinya tidak
memiliki tujuan yang jelas, hanya mengobrol kesana-kemari, untuk sekedar melepaskan kelelahan setelah seharian bekerja, atau hanya untuk mengisi waktu
ketika harus menunggu giliran diperiksa di rumah sakit. Sepertinya ini merupakan hal yang sepele, tapi komunikasi seperti itu pun penting bagi keseimbangan
emosi, dan kesehatan mental. Tujuan ini dapat dilihat pada saat seseorang bercanda atau membicarakan hal-hal lucu bersama orang lain. Melalui
pembicaraan ringan atau lucu, seseorang dapat memperoleh hiburan sehingga dapat dikatakan sebagai fungsi bermain.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tujuan komunikasi antarpribadi yang terakhir adalah menolong orang lain. Melalui komunikasi antarpribadi yang dilakukan dengan orang lain, seseorang
dapat menawarkan bantuan kepada orang lain. Komunikasi yang terjadi misalnya ketika kita sedang mendengarkan seorang teman yang mengeluhkan sesuatu
curhat atau seorang klien berkonsultasi dengan seorang psikolog. Proses komunikasi antarpribadi yang demikian merupakan bentuk komunikasi yang
bertujuan untuk menolong orang lain memecahkan masalah yang dihadapinya dengan bertukar pikiran.
Pada penelitian ini, tujuan komunikasi antarpribadi yang dilakukan adalah untuk mempengaruhi orang lain. Masyarakat yang belum memiliki pilihan
pasangan calon presiden ataupun yang telah memiliki pilihan calon presiden dapat dipengaruhi dengan komunikasi antarpribadi melalui orang yang mereka kenal
ataupun percayai.
Melalui komunikasi
antarpribadi seseorang
dapat mempengaruhi ataupun membujuk orang lain agar mau mengikuti kehendak
mereka dalam pemilihan presiden tahun 2014.
2.2.3.4 Hambatan Komunikasi Antarpribadi