46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tentang efektifitas saluran komunikasi dalam pemilu ini dilakukan di desa pasar IV Namutrasi kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat.
Untuk mendapatkan informasi penelitian ini, peneliti memakai 5 orang Informan yang pada awalnya jumlah informan adalah sebanyak 8 orang tetapi setelah di
lakukan proses wawancara peneliti mendapati data yang berulang ataupun daa jenuh sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan 5 orang informan saja
yang telah mewakili keseluruhan informan penelitian yang peneliti pilih dan menurut peneliti sesuai untuk dijadikan sebagai narasumber. Informasi yang
diperoleh dari keempat informan dianggap peneliti sudah cukup dan jenuh yang artinya penambahan informan tidak lagi menambah informasi baru dan berarti
bagi penelitian yang dilakukan. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada masing-masing informan secara bertahap sehingga
penelitan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Penelitian diawali dengan mengumpulkan nama-nama informan dan
selanjutnya peneliti mulai menemui informan, karena kesibukan masing-masing informan peneliti memutuskan untuk mewawancarai informan yang paling
memungkinkan diwawancarai dalam waktu dekat. Peneliti mendapatkan informan pertama yang memiliki waktu luang untuk diwawancarai yang bernama Albert
Sibarani. Setelah di hari sebelumnya telah membuat janji ketemu dengan informani, akhirnya diperoleh kesepakatan untuk dapat mewawancarainya pada
hari rabu 10 Juni 2015 pukul 20:00 WIB. Informan tidak bersedia untuk ditemui dirumahnya sehingga peneliti memutuskan untuk bertemu di sebuah tempat
makan yang cukup jauh dari rumah informan, sesampainya dilokasi suasana disana tidak memungkinkan untuk merekam proses wawancara dan informan
merasa tidak nyaman di lokasi tersebut. Setelah menunggu kurang lebih 10 menit akhirnya informan memutuskan untuk pindah lokasi di rumah temannya yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
tidak jauh dari tempat makan tersebut. Peneliti dan responden akhirnya sepakat untuk melakukan wawancara dirumah temannya yang bernama Sunarti yang
berjarak hanya 20 meter dari lokasi sebelumnya, setelah sedikit mengobrol dan meminta ijin kepada Sunarti, wawancara akhirnya dilaksanakan sekitar pukul
20:20 wib di teras depan rumah Sunarti yang merupakan bengkel sepeda motor pada siang hari.
Peneliti kemudian menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, setelah merasa nyaman dan merasa cukup santai peneliti meminta ijin kepada informan
untuk merekam suara dari wawancara yang akan berlangsung dan informan pun menyetujuinya, peneliti melakukan wawancara mendalam berdasarkan pedoman
panduan wawancara yang telah disusun dan mulai mengajukan pertanyaan kepada informan. Informan yang sepertinya tidak terbiasa dengan proses wawancara
awalnya merasa canggung dengan proses wawancara yang berlangsung, tetapi peneliti berusaha untuk mencairkan suasana dan membuat wawancara ini tidak
menjadi formal. Setelah melakukan wawancara dengan Albert Sibarani, pada pukul 21:30
WIB peneliti mendatangi rumah informan selanjutnya yang bernama Tukimin, kebetulan pada malam itu bapak Tukimin sedang berada dirumah, kemudian
peneliti menyampaikan maksud untuk mewawancarai bapak Tukimin pada keesokan hari, tanggal 11 Juni 2015. Setelah peneliti menyampaikan tujuan
peneliti bapak Tukimin menyatakan kebersediaannya untuk diwawancarai tetapi tidak pada tanggal tersebut melainkan pada tanggal 12 Juni 2015 pada pukul
20:00 WIB dirumahnya. Keesokan harinya pada tanggal 11 Juni 2015 sekitar pukul 17:00 WIB
peneliti memutuskan untuk menemui informan yang bernama Suryatno di rumahnya, peneliti menyampaikan maksud peneliti untuk mewawancarai
Suryatno pada malam harinya, tetapi berhubung dengan kesibukan informan, informan tidak dapat diwawancarai pada malam itu dan memberikan pilihan untuk
wawancara pada keesokan harinya, setelah membuat kesepakatan dengan informan, peneliti meminta kebersediaan informan untuk diwawancarai pada
pukul 21:00 WIB agar tidak bentrok dengan informan yang bernama bapak
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tukimin. Akhirnya deperoleh kesepakatan dan informan menyetujui usulan dari peneliti.
Peneliti mendatangi rumah bapak Tukimin pukul 20:00 WIB seperti yang telah disepakati dua hari yang lalu. Peneliti disambut oleh cucu dari pak Tukimin,
pak Tukimin yang saat itu sedang tertidur dikamar dibangunkan oleh cucunya yang bernama Cindy, sekitar lima menit menunggu, pak Tukimin akhirnya keluar
dari kamar dan mempersilahkan peneliti untuk masuk dan duduk di kursi ruang tamunya. Peneliti kemudian mengawali wawancara dengan mengobrol ringan
sambil mencoba mengingatkan kembali informan tentang pemilihan presiden pada tahun 2014 silam. Peneliti mulai mewawancarai informan menggunakan pedoman
panduan wawancara yang telah tersedia. Pak Tukimin yang telah berusia 67 tahun masih memiliki ingatan yang kuat tentang pemilihan umum tahun 2014 silam, hal
itu terbukti dari jawaban-jawaban yang peneliti peroleh dari pak Tukimin. Pak Tukimin menjelaskan alasan dia memilih calon presiden pilihannya dengan sangat
mendetail dan antusias, tetapi terkadang peneliti harus mengulang pertanyaannya beberapa kali karena informan terkadang tidak memahami pertanyaan dari
peneliti. Setelah menanyakan kebersediaan pak Tukimin untuk diwawancarai lagi bila ada pertanyaan yang ingin peneliti tanyakan lagi bila ada hal yang kurang
jelas akhirnya wawancara berakhir sekitar pukul 20:30 WIB. Peneliti permisi untuk pulang dan melanjutkan proses wawancara ke rumah informan berikutnya
yang bernama Suryatno. Peneliti tiba dirumah Suryatno sekitar pukul 20:45 WIB, informan yang
pada saat itu sedang mendengarkan musik dikamarnya diberitahu oleh orang tuanya atas kedatangan dari peneliti. Orang tua informan kemudian
mempersilahkan peneliti untuk masuk kerumahnya dan duduk dikursi yang telah teredia diruang tamu. Tidak lama menunggu, informan keluar dari kamarnya yang
berseberangan dengan ruang tamu. Peneliti memulai wawancara dengan berbincang-bincang tentang masalah pekerjaan informan dan kegiatan-kegiatan
informan untuk mencairkan suasana, setelah percakapan mulai nyaman dan akrab peneliti kemudian mengatakan kepada informan maksud dan tujuan peneliti
mewawancarai informan. Informan menyambut antusias maksud dari peneliti dan langsung menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang akan peneliti ajukan. Setelah
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
itu peneliti mulai mengajukan beberapa pertanyaan yang telah ada di panduan wawancara. Informan menceritakan tentang alasan kenapa dia tertarik terhadap
pasangan capres yang dipilihnya dan teman-teman satu pekerjaannya yang mencoba untuk mempengaruhi informan dalam memilih calon presiden. Suasana
kondusif di lingkungan rumah informan membuat proses wawancara tenang dan santai.
Setelah proses wawancara dengan Suryatno berakhir, peneliti kemudian mendatangi rumah responden berikutnya yang bernama Agus. Agus yang saat itu
sedang berada diteras depan rumahnya menyambut hangat kedatangan peneliti dan menanyakan perihal kedatangan peneliti, peneliti kemudian menyampaikan
maksud kedatangan peneliti untuk mewawancarai informan keesokan harinya dirumah informan pada pukul 19:00 WIB. Agus mengiyakan kesepakatan yang
peneliti buat dan keesokan harinya pada tanggal 13 Juni 2015 peneliti datang kerumah Agus tepat pukul 19:00 WIB. Cuaca yang cerah dan lingkungan yang
tenang membuat wawancara yang dilakukan peneliti tidak terhambat dan berjalan lancar, Agus menjelaskan ketertarikannya dengan calon presiden pilihannya
berdasarkan partai islam yang bergabung dengan koalisi dari calon presiden tersebut. Agus yang mengambil mata kuliah jurusan agama ini juga menjelaskan
kenapa dirinya tertarik dengan calon presiden pilihannya tersebut. Sekitar 20 menit proses wawancara pun berakhir, peneliti kemudian
pulang kerumah dan sekitar pukul 20:00 WIB peneliti bermaksud membuat janji wawancara dengan kepala desa pasar IV Namutrasi di rumahnya. Setibanya
dirumah kepala desa yang bernama bapak Suranta Ginting yang bergelar sarjana hukum tersebut. Peneliti melihat rumah pak Suran terlihat sepi, hanya terdengar
suara air mancur di dekat kolam ikan yang berada disamping rumahnya, tetapi setelah peneliti mengucapkan salam ternyata pak Suran sedang bersantai disebelah
kolam ikan miliknya yang memang tertutupi tanaman hias bila dilihat dari depan. Peneliti kemudian mendatangi pak Suranta dan menanyakan pak Suranta waktu
luangnya untuk dapat peneliti wawancarai untuk tugas skripsi peneliti. Ternyata pak Suranta pada saat itu langsung bersedia diwawancarai berhubung dia tidak
memiliki kesibukan apapun, karena pada saat itu peneliti juga sedang membawa panduan wawancara peneliti tidak membuang kesempatan tersebut, dengan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ditemani sebatang rokok ditangannya pak Suranta mulai menjawab satu persatu pertanyaan dari peneliti, tetapi pak Suranta sepertinya tidak ingin menyebutkan
ataupun memberitahu kepada peneliti siapa calon presiden yang saat itu dipilihnya, tetapi lebih kepada alasan kenapa dia memilih calon tersebut mungkin
hal ini disebabkan karena jabatan yang saat ini dimilikinya, dikarenakan peneliti tidak membutuhkan data tersebut peneliti hanya menanyakan tujuan dari poin-
poin pada panduan wawancara peneliti, setelah tidak ada lagi pertanyaan yang ingin peneliti tanyakan akhirnya peneliti meyudahi wawancara dan ijin untuk
pulang. Saat perjalanan menuju rumah peneliti, kebetulan peneliti bertemu dengan
informan selanjutnya yang kebetulan saat itu sedang mengendarai sepeda motor dan baru selesai dari sebuah undangan hajatan memasuki rumah baru salah satu
penduduk pasar IV Namu trasi yaitu salah satu tokoh agama di desa pasar IV Namutrasi yang pada hari sebelumnya peneliti telah datang kerumahnya tetapi
tidak bertemu dengan informan. Peneliti kemudian menyampaikan maksud peneliti untuk mewawancarainya dan menanyakan waktunya, tetapi disamping
kesibukannya sebagai tokoh agama, informan juga merupakan seorang guru di sebuah sekolah swasta di desa pasar IV Namutrasi dan mengatakan dalam minggu
ini dia belum bisa diwawancarai dikarenakan kesibukannya dalam menyusun RPP. Peneliti kemudian bertanya kepada informan kapan Informan memiliki
waktu luang untuk peneliti wawancarai, sekali lagi informan menyatakan bahwa kesibukannya sangat padat namun setelah itu dia berkata kepada peneliti mungkin
minggu depan peneliti bisa mewawancarainya pada sore hari sebelum sholat Maghrib. Peneliti akhirnya mengucapkan terima kasih untuk waktunya dan
permisi untuk pulang, peneliti kemudian melanjutkan untuk mewawancarai informan berikutnya yang bernama Triyaninta Ginting. Tri Yaninta yang saat ini
sedang mengambil kuliah pasca sarjana jurusan Agroteknologi di fakultas pertanian Universitas Sumatera Utara bersedia untuk diwawancarai pada hari
selasa tanggal 16 Juni 2015 di rumahnya. Setelah menunggu hingga tanggal 16 Juni 2015 peneliti kemudian
mengirim pesan singkat kepada Triyaninta untuk mengingatkan kembali janji wawancara dan sekaligus menanyakan kapan waktu wawancara yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Triyaninta kemudian membalas pesan singkat peneliti dan menyatakan kebersediaannya untuk diwawancarai pada malam hari sekitar pukul 19:00 WIB
disebelah rumahnya di toko baju milik orang tuanya. Sekitar pukul 19:00 WIB peneliti datang ke toko yang berbentuk ruko yang telah Tri Yaninta janjikan dan
melaksanakan proses wawancara di teras rukonya disebuah bangku kayu disebelah tiang yang telah tersedia. peneliti membuka obrolan seputar perkuliahan
peneliti dan informan menyambutnya dengan perkuliahan yang saat ini sedang ditekuninya, kemudian peneliti sekali lagi menjelaskan maksud dan tujuan peneliti
mewawancarai informan dan mencoba mengingatkan kembali tentang pemilu pada tahun 2014 kemarin, berhubung lokasi wawancara yang sangat dekat dengan
jalan utama, hiruk pikuk suara kendaraan membuat proses wawancara sedikit terganggu dan membuat kualitas rekamannya tidak dapat terdengar. Setelah
proses wawancara selesai dan setelah peneliti tuangkan dalam bentuk skrip tulisan peneliti merasa kurang puas dengan hasil wawancara dan memutuskan untuk
mewawancarai lagi informan pada keesokan harinya di jam yang sama, informan menyetujui kesepakatan yang peneliti buat dan keesokan harinya peneliti mulai
menggali lagi pertanyaan dengan wawancara yang lebih mendalam, dan menanyakan kembali pertanyaan yang pada hari sebelumya masih kurang jelas,
setelah setengah jam proses wawancara berlangsung akhirnya peneliti memperoleh jawaban yang memuaskan dari informan dan melanjutkan ke
informan berikutnya bernama Rusmina, peneliti datang ke rumah Ibu Rusmina sekitar pukul 20:00 WIB. Saat itu ibu Rusmina sedang menonton televisi bersama
anak bungsunya yang bernama Yogi, tetapi setelah peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian ini ternyata informan tidak mengikuti pemilihan
umum pada tahun 2014 lalu dan tidak memenuhi kriteria wawancara, sehingga pada akhinya peneliti memutuskan untuk mengganti informan ini dengan
informan yang bernama Erlina Wati, pada malam itu juga peneliti memutuskan untuk pergi ke kediaman Ibu Erlina Wati. Setibanya di rumah ibu Erlina Wati
peneliti bertemu dengan suami dari ibu tersebut dan menyampaikan tujuan peneliti untuk bertemu ibu Erlina Wati, ternyata ibu Erlina Wati pergi ke rumah
orang tuanya di daerah rantau parapat dan baru akan pulang sekitar dua minggu
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
lagi, berhubung waktu penelitian yang singkat peneliti memutuskan untuk mengganti informan Erlina Wati dengan informan yang lain.
Dua hari berlalu dan peneliti memutuskan untuk menjadikan ibu Tukini sebagai Informan selanjutnya, peneliti kemudian mendatangi rumah Ibu Tukini
pada tanggal 19 Juni 2015 pada pukul 17:00 WIB, Ibu Tukini yang saat itu baru pulang dari sawah dan sedang duduk santai di teras rumahnya menyambut
kedatangan peneliti, peneliti kemudian menyampaikan maksud dan tujuan peneliti kepada ibu tersebut untuk dapat mewawancarainya. Setelah memahami maksud
dari peneliti ibu Tukini bertanya kepada peneliti kenapa tidak sekarang saja untuk diwawancarai dikarenakan ibu Tukini tidak memiliki kesibukan apa-apa. Peneliti
kemudian permisi pulang kerumah untuk mengambil panduan wawancara, dan kembali lagi setelahnya. Setelah tiba lagi dirumah informan peneliti mulai
menceritakan dan mengingatkan kembali tentang pemilihan umum presiden tahun 2014 yang lalu, peneliti lalu melanjutkan dengan berpedoman panduan
wawancara yang telah peneliti buat sebagai pedoman pertanyaan sekitar 15 menit wawancara peneliti sudah mendapatkan jawaban yang peneliti butuhkan, akhirnya
peneliti menyudahi proses wawancara dan ijin untuk pulang kerumah. Keesokan harinya tanggal 20 Juni 2015 pada sore hari peneliti
memutuskan untuk menemui pak Rusdiyanto di rumahnya sekaligus membawa panduan wawancara. Peneliti memutuskan untuk menemui pak Rusdi pada
tanggal tersebut dikarenakan peneliti menganggap pak Rusdi sedang tidak memiliki kesibukan dirumah berhubung ini adalah bulan suci Ramadan bagi umat
muslim, sore hari merupakan waktunya menunggu berbuka puasa. Ternyata anggapan peneliti tidak meleset, pak Rusdi sedang bersantai di teras rumahnya
sembari menunggu berbuka puasa. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan peneliti yang pernah peneliti sampaikan sebelumnya. Pak Rusdi mempersilahkan
peneliti untuk mewawancarainya pada sore itu. Cuaca yang cerah dan keramaian anak-anak
disekitar rumahnya masih
tidak terlalu mengganggu dan
memungkinkan untuk merekam suara. Peneliti kemudian menanyakan satu persatu pertanyaan dari panduan wawancara, yang dengan mudah dijawab dan
dijelaskan oleh pak Rusdiyanto. Setelah lebih dua puluh menit peneliti berada disana dalam proses wawancara mendalam dengan responden semua pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
telah dijawab dengan memuaskan peneliti kemudian mengucapkan terima kasih dan pamit untuk pulang kerumah.
4.1.2 Profil Informan 4.1.2.1 Informan