Perbandingan antara Teori dan Praktek dalam Prosedur Penjualan

3.4.5 Perbandingan antara Teori dan Praktek dalam Prosedur Penjualan

Perkuliahan membekali mahasiswa untuk bisa bersaing dalam kompetisi di dunia kerja. Namun dalam prakteknya sendiri masih banyak perbedaan antara teori yang diajarkan di perkuliahan dengan praktek di lapangan kerja. Penulis menemukan perbedaan antara teori dan aplikasi dari kerja praktek di PT.HIGH HILLS RACHI DISTRITAMA dan kenyataan bahwa aplikasi dalam kerja praktek lebih sederhana simple dibanding teori. Perbandingan antara teori dan praktek di PT.HIGH HILLS RACHI DISTRITAMA dalam prosedur penjualan barang secara tunai dapat dilihat di Lampiran 15. Teori dan praktek dalam prosedur penjualan secara tunai memang sedikit berbeda, namun intinya adalah sama yaitu melakukan penjualan barang secara tunai. Customer mendapatkan barang yang dipesan dan langsung membayarnya secara cash. Perbandingan antara teori dan praktek di PT.HIGH HILLS RACHI DISTRITAMA dalam prosedur penjualan barang secara kredit dapat dilihat di Lampiran 16. Teori dan praktek dalam prosedur penjualan secara kredit memang sedikit berbeda, namun intinya adalah sama yaitu melakukan penjualan barang secara kredit. Customer memesan barang dengan diberikan otorisasi kredit berjangka waktu tertentu untuk pembayaran, lalu barang yang dipesan dikirimkan kepada customer. Apabila jangka waktu pembayaran tiba, customer melakukan pembayaran atas pemesanan barang tersebut. 57 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari keseluruhan kegiatan kerja praktek ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Prosedur penjualan barang oli di PT. HIGH HILLS RACHI DISTRITAMA didasarkan atas dua jenis penjualan yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Masing-masing penjualan memiliki prosedur tersendiri, namun keduanya mempunyai inti pokok yaitu prosedur transaksi penjualan barang oli. Prosedur penjualan barang oli telah berjalan dengan baik dan mempunyai alur yang cukup jelas yang memudahkan pegawaikaryawan mengetahui tugasnya masing-masing. Pihak yang terkait dalam prosedur penjualan barang oli antara lain Salesman sebagai penerima dan pencatat order pesanan dari customer, Bagian Administrasi sebagai pencatat transaksi penjualan setelah order diterima dan pembuat bukti transaksi penjualan, Bagian Gudang sebagai pemeriksa persediaan barang ada atau tidaknya barang yang dipesan oleh customer, Bagian Pengiriman, dan Marketing Director sebagai pengawas pelaksanaan transaksi penjualan dan mengotorisasi penjualan kredit. Adapun dokumen atau formulir yang digunakan dalam pelaksanaan transaksi penjualan barang oli antara lain Delivery Order sebagai Customer Order atau formulir pesanan pelanggan, Faktur Penjualan sebagai bukti dari transaksi penjualan, Surat Jalan sebagai