Prosedur Database Dimensi atau Indikator Sistem Informasi Akuntansi

e. Penggunaan telekomunikasi 1 Surat elektronik elektronik mail 2 Surat suara voice mail 3 Mesin fax 4 Layanan informasi digital 5 Teleconferencing, data conferencing dan video converencing 6 Perpindahan data secara elektronik 7 Perangkat untuk kerja berkelompok groupware

2.2 Pengendalian Intern

Sejalan dengan semakin luas dan kompleksnya perusahaan, pimpinan perusahaan dihadapkan kepada realita keterbatasannya untuk dapat memonitor semua kegiatan yang menjadi tanggung jawab secara langsung, oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian intern yang memadai yang dapat digunakan sebagai alat bantu menajemen dalam memastikan tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan. Menurut Harahap 2000:117 Pengendalian intern adalah sebagai berikut: “Pengendalian intern merupakan struktur organisasi dan seluruh metode serta prosedur yang terkoordinasi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mengamankan hartanya, mencek ketelitian dan kepercayaan terhadap data akuntansi, mendorong kegiatan agar efisiensi dan mengajukan untuk mentaati kebijakan peru sahaan” Pengendalian Intern menurut Baridwan 2001:13 adalah sebagai berikut: “Pengendalian intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memajukan efisiensi didalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu” Sedangkan menurut Mulyadi 2002:165 pengertian pengendalian intern adalah sebagai berikut: “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran- ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen” Dari ketiga definisi yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat menarik simpulan bahwa pengendalian intern terdiri dari beberapa kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan keyakinan yang layak bahwa tujuan yang penting bagi organisasi akan terpenuhi. Istilah pengendalian Internal telah mengisyaratkan tindakan-tindakan yang diambil didalam organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas-aktivitas operasi.

2.2.1 Indikator Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi 2002:175, terdapat 5 lima komponen dari Pengendalian Intern, yaitu : 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penaksiran Rsiko 3. Aktivitas Pengendalian 4. Sistem Informasi dan Komunikasi Akuntansi

5. Pemantauan

Penjelasan dari pengertian 5 komponen diatas adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan Pengendalian Terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap menyeluruh manajemen puncak, direktur dan pemilik suatu satuan usaha terhadap pengendalian yang dipengaruhi. 2. Penaksiran Risiko Penaksiran risiko merupakan identifikasi dan analisis oleh manajemen terhadap risiko-risiko yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 3. Aktivitas Pengendalian Komponen ketiga dari pengendalian intrern adalah terdiri dari bermacam-macam kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan manajemen bahwa tindakan- tindakan yang penting telah diambil untuk mengurangi risiko didalam mencapai tujuan perusahaan. 4. Sistem Informasi dan Komunikasi Akuntansi Sistem informasi dan komunikasi terdiri atas metode-metode dan catatan-catatan yang diadakan untuk mencatat, memproses, meringkas dan melapor transaksi- transaksi perusahaan dan untuk memelihara akuntanbilitas dan aktiva-aktiva, hutang-hutang terkait. 5. Pemantauan Salasatu tanggung jawab manajemen adalah menetapkan dan memelihara pengendalian intern. Manajemen memantau pengendalian berdasarkan pemikiran apakah pengendalian telah beroprasi secara memedai atau belum dan menajemen menyesuaikan pengendalian intern sesuai dengan perubahan yang terjadi. Aktivitas pementauan dapat dilakukan secara terus menerus, evaluasi terpisah atau kombinasi dari keduannya. Aktivitas pemenatauan yang terus menerus dirancang untuk aktivitas yang berulang seperti penjualan dan pembelian. Evaluasi terpisah kadang dilakukan oleh internal auditor atau personal yang lain atau kadang-kadang mencakup komunikasi mengenai informasi tentang kekuatan dan kelemahan serta rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian intern. Aktivitas pementauan dapat pula dilakukan oleh pihak eksternal.

2.3 Pengertian Kualitas Informasi

Menurut John et al dalam Jogiyanto 2005:10 menjelaskan tentang kualitas informasi adalah sebagai berkut: “Kualitas dari suatu informasi quality of information tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat accurate, tepat waktu timeliness, dan relevan relevanc ”. Sedangkan menurut Mc. Leod dalam Azhar Susanto 2004:46 menjelaskan tentang kualitas informasi adalah sebagai berikut :