pasal 31A UU No.17 tahun 2000 pasal 31A UU No.17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
4. pasal 31A UU No.17 tahun 2000 4. pasal 31A UU No.17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
tentang Pajak Penghasilan..
Kepada Wajib pajak yang melakukan penanaman modal di bidang Kepada Wajib pajak yang melakukan penanaman modal di bidang--
bidang usaha tertentu dan atau di daerah bidang usaha tertentu dan atau di daerah--daerah tertentu dapat diberikan
daerah tertentu dapat diberikan fasilitas perpajakan dalam bentuk :
fasilitas perpajakan dalam bentuk :
– –
pengurangan penghasilan netto paling tinggi 30 dari jumlah penanaman pengurangan penghasilan netto paling tinggi 30 dari jumlah penanaman
yang dilakukan yang dilakukan
– –
penyusutan dan amortisasi yang dipercepat penyusutan dan amortisasi yang dipercepat
– –
kompensasi kerugian yang lebih lama tetapi tidak lebih dari 10 tahun kompensasi kerugian yang lebih lama tetapi tidak lebih dari 10 tahun
pengenaan pajak penghasilan atas dividen sebesar 10 kecuali apabila pengenaan pajak penghasilan atas dividen sebesar 10 kecuali apabila
tarif menurut perjanjian perpajakan yang berlaku menetapkan lebih tarif menurut perjanjian perpajakan yang berlaku menetapkan lebih
tarif menurut perjanjian perpajakan yang berlaku menetapkan lebih tarif menurut perjanjian perpajakan yang berlaku menetapkan lebih
rendah. rendah.
Tujuan diberikannya kemudahan pajak ini adalah untuk mendorong Tujuan diberikannya kemudahan pajak ini adalah untuk mendorong
kegiatan investasi langsung di Indonesia baik melalui penanaman modal kegiatan investasi langsung di Indonesia baik melalui penanaman modal
asing maupun penanaman modal dalam negeri di bidang asing maupun penanaman modal dalam negeri di bidang--bidang usaha
bidang usaha tertentu dan daerah
tertentu dan daerah--daerah tertentu yang mendapat prioritas tinggi dalam daerah tertentu yang mendapat prioritas tinggi dalam
skala nasional, khususnya penggalakan ekspor. skala nasional, khususnya penggalakan ekspor.
Selain itu kemudahan pajak juga diberikan untuk mendorong Selain itu kemudahan pajak juga diberikan untuk mendorong
pengembangan daerah terpencil, seperti yang banyak terdapat di pengembangan daerah terpencil, seperti yang banyak terdapat di
kawasan Timur Indonesia, dalam rangka pemerataan pembangunan. kawasan Timur Indonesia, dalam rangka pemerataan pembangunan.
ASAS PEMUNGUTAN PAJAK ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
Asas Domisili
Pengenaan pajak tergantung pada tempat tinggal domisili Wajib Pajak.
Cara pemungutan pajak yang bergantung
Asas Sumber
Asas Kebangsaan
Cara pemungutan pajak yang bergantung pada sumber dimana obyek pajak diperoleh.
Cara yang berdasarkan kebangsaan menghubungkan pengenaan pajak
dengan kebangsaan dari suatu negara.
CARA PEMUNGUTAN PAJAK CARA PEMUNGUTAN PAJAK
Sistem Fiktif
Sistem Nyata Penghitungan pajak terutang dengan
suatu anggapan
Sistem Nyata
Sistem Campuran mendasarkan pengenaan pajak pada
penghasilan yang sungguh-sungguh diperoleh dalam setiap tahun pajak
mendasarkan pengenaan pajaknya atas kedua stelsel diatas, yaitu nyata dan fiktif
JENIS PUNGUTAN DI INDONESIA JENIS PUNGUTAN DI INDONESIA
Pajak Pusat
Pajak Daerah
pemungutannya dilaksanakan oleh pemerintah pusat PPh, PPN, PBB, BM, BPHTB
pungutan wajib atas orang pribadi atau Badan yang dilakukan oleh pemerintah daerah tanpa kontraprestai secara langsung yang seimbang
DT I : Kend bmotor Bea Balik Nama
Pemanfaatan air tanah DT II : Pajak Hotel restaurant
Pajak Hiburan, Reklame
Restribusi Daerah
Penerimaan Bukan Pajak Bea dan Cukai
pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
penerimaan jasa giro, sisa anggaran pembangunan rutin Royalti di bidang perikanan, kehutanan dan pertambangan
Dividen, pembagian laba, Penerimaan dari pelayanan pemerintah : pendidikan, kesehatan
Denda, sanksi, pelelangan Hibah dari dalam dan luar negeri
PENGGOLONGAN JENIS PAJAK PENGGOLONGAN JENIS PAJAK
Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung
Pajak Subyektif Pajak Obyektif
Pajak Pusat Pajak Daerah
DASAR HUKUM DAN PRINSIP DASAR HUKUM DAN PRINSIP
PEMUNGUTAN PAJAK PEMUNGUTAN PAJAK
DASAR HUKUM PEMUNGUTAN PAJAK DASAR HUKUM PEMUNGUTAN PAJAK
Asas Keadilan Asas Keadilan
Asas Keadilan Asas Keadilan
Asas Yuridis Asas Yuridis
Asas Ekonomis Asas Ekonomis
Asas Finansial Asas Finansial
PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK
PRINSIP KEADILAN DAN PEMERATAAN PRINSIP KEADILAN DAN PEMERATAAN
EQUALITY EQUALITY
PRINSIP KEPASTIAN HUKUM PRINSIP KEPASTIAN HUKUM
CERTAINTY CERTAINTY
PRINSIP PRINSIP
CONVENIENCE CONVENIENCE
PRINSIP EFISIENSI ECONOMIC PRINSIP EFISIENSI ECONOMIC
DASAR HUKUM PEMUNGUTAN DASAR HUKUM PEMUNGUTAN
PAJAK PAJAK
Asas Keadilan Asas Keadilan
Untuk memberikan dasar pada keadilan ini maka dijelaskan dengan Untuk memberikan dasar pada keadilan ini maka dijelaskan dengan
bermacam bermacam–
–macam teori yaitu : macam teori yaitu :
1. 1.
Teori Asuransi Teori Asuransi
2. 2.
Teori Kepentingan Teori Kepentingan
3. 3.
Teori Bakti atau Kewajiban Mutlak Teori Bakti atau Kewajiban Mutlak
4. 4.
Teori Gaya Pikul Teori Gaya Pikul
5. 5.
Teori Gaya Beli Teori Gaya Beli
6. 6.
Teori Pembangunan Teori Pembangunan
1. Teori Asuransi 1. Teori Asuransi