Unsur Kordinasi Tinjauan Tentang Koordinasi 1. Pengertian Koordinasi

dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi aparat yang setingkat. Koordinasi Horisontal dibagi atas dua, yaitu: 1 Interdiciplinary adalah suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakantindakan, mewujudkan, dan menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain secara intern maupun secara ekstern pada unitunit yang sama tugasnya. 2 Interrelated adalah koordinasi antarbadan instansi; unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain saling bergantungan atau mempunyai kaitan baik, cara intern maupun ekstern yang levelnya setaraf.

4. Syarat Koordinasi

Syarat-syarat Koordinasi berdasarkan pendapat Malayu S.P. Hasibuan2011:88 adalah: 1. Sense of cooperation perasaan untuk bekerja sama, ini harus dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang. 2. Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan. 3. Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian harus saling menghargai. 4. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikutsertakan atau dihargai, umumnya akan menambah kegiatan yang bersemangat. Koordinasi tidak dapat diperintahkan, dipaksakan, tetapi akan lebih baik dengan cara persuasif permintaan dan permohonan kepada bawahan. Karena dengan cara persuasif akan lebih dihayati, ditaati oleh bawahan, seba mereka merasa dihargai dan dihormati. Koordinasi merupakan sebuah proses yang meliputi beberapa langkah. Sebagai proses, input koordinasi adalah saling member informasi tentang hal tertentu melalui pola komunikasi. Sumber informasi sender menyampaikan berita tertentu kepada masyarakat umum atau unit kerja lainnya receiver. Unit kerja yang berkepentingan, bisa langsung menyesuaikan diri dengan informasi itu, atau memberikan feedback kepada sender atau masyarakat. Masyarakat atau receiver bias memberikan tanggapan baik dan sterusnya. Menurut Malayu S.P. Hasibuan 2011:88 cara mengadakan koordinasi dapat ditempuh dengan jalan: 1 Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk menciptakan dan menghasilkan kordinasi yang baik. 2 Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh anggota, tidak menurut masing-masing individu anggota dengan tujuannya sendiri-sendiri. Tujuan itu adalah tujuan bersama. 3 Mendorong para anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, saran- saran, dan lain sebagainya. 4 Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan penciptaan sasaran. 5 Membina human relations yang baik antara sesama karyawan. 6 Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para bawahan. Suatu koordinasi akan lebih baik, jika memperoleh dukungan partisipasi dari bawahan, dan pihak-pihak yang terkait yang akan melakukan pekerjaan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan, supaya mereka antusias dalam melaksanakannya. Koordinasi dapat dilakukan melalui atau dengan menggunakan alat seperti: rapat-rapat koordinasi, permintaan datainformasiprndapat dari instansi, konsultasi, seminar, lokakarya dan lain-lain Talizuduhu Ndraha, 1988:123. Menurut Melayu S.P. Hasibuan 2011:86 pentingnya koordinasi dalam suatu organisasi adalah: a. Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kekembaran atau kekosongan pekerjaan

Dokumen yang terkait

Hubungan Alokasi Dana Desa Dengan Pembangunan Desa Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

25 179 111

KOORDINASI ANTARA KELOMPOK TANI DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

4 93 80

KECEPATAN DIFUSI INOVASI KOMODITAS JAGUNG HIBRIDA DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

1 5 78

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

3 32 109

PERSEPSI PETANI TERHADAP BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 11 85

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 8 16

ANALISIS PENDAPATAN DAN RISIKO USAHATANI JAGUNG DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

4 18 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TINGKAT KECAMATAN (Studi pada Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara)

0 8 4

KOORDINASI MULTISTAKEHOLDER DALAM PROSES REKRUITMEN BURUH MIGRAN ASAL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi tentang Koordinasi Multistakeholder di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur)

3 32 96

Partisipasi Masyrakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Musrenbang Desa ) Studi deskriptif Desa Negeri Bayu Muslimin Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun)

0 0 3