Tipe Penelitian METODE PENELITIAN

2. Kendala-kendala yang terjadi dalam koordinasi antara kecamatan dengan desa dalam pelaksanaan pembangunan berdasarkan Musrenbang

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian, terutama sekali dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Penentuan lokasi ditentukan dengan sengaja. Dalam penentuan lokasi penelitian Lexy J. Moleong 2010:127 menyatakan cara yang terbaik ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori subtantif dan menjajaki lapangan, sementara keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya dan tenaga perlu juga dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bandar Sribhawono yang terletak di Kabupaten Lampung Timur, alasan peneliti memiih lokasi penelitian di Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Tmur karena kemajuan pada wilayah Kecamatan Bandar Sribhawono masih dikatakan belum pesat. Infrastruktur yang belum optimal seperti akses jalan yang menghubungkan antara desa dengan kecamatan dan kecamatan ke kabupaten masih belum maksimal karena pembangunan jalan yang belum optimal. Oleh karena itu bagaimana komunikasi antara kecamatan dengan desa dapat menciptakan koordinasi yang baik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan terkait pelaksanaan pembangunan berdasarkan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan terlebih daahulu. Bagaimana pengarahan yang diberikan oleh kecamatan kepada desa dapat tersampaikan tanpa ada kendala atau hambatan sehingga pengawasan terus berjalan dan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi optimal. Dilihat dari permasalahan ini, kecamatan yang merupakan satuan kerja perangkat daerah yang bertugas mengurusi segala kegiatan tugas pemerintahan umum di daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka baiknya penelitian ini dilakukan di kecamatan tersebut.

D. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong 2010:157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan yang didapat dari informan melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen yang tertulis dan terekam. Sumber-sumber data yang berhasil didapat selama penelitian adalah: 1. Informan Sumber data ini merupakan orang-orang yang benar-benar terlibat dalam kegiatan kerja sama pearangkat daerah terkait dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam pelayanan publik. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara snowball. Adapun penggunaan teknik snowball ini, peneliti dapat mengetahui siapa saja yang berkompeten untuk dilakukan wawancara berkaitan dengan tema penelitian. Dalam hal ini peneliti mengawali penelitian dengan melakukan wawancara dimulai dari sekretaris camat kemudian melakukan wawancara dengan kasi PMD dan kasi Pemerintahan. Setelah melakukan wawancara dengan narasumber di kecamatan, peneliti juga melakukan wawancara dengan kepala desasekretaris desa yang desanya dijadikan sampel dalam melakukan penelitan ini desa Mekar Jaya dan desa Sribhawono. Dalam penelitian ini yang dapat ditemui di masing-masing lokasi penelitian. Informan yang berhasil ditemui yaitu: Tabel 3.1. Daftar Informan No Nama Jabatan Materi Wawancara 1 Drs. Eko Supriyanto, MM Sekretaris Camat Kecamatan Bandar Sribhawono a. Proses koordinasi b. Unsur-unsur dalam berkordinasi c. Cara meningkatkan partisipasi masyarakat d. Masalah dalam berkoordinasi e. Bentuk pengawasan pelaksaan program di desa f. Cara menentukan skala prioritas dalam rakor g. Upaya kecamatan dalam meningkatkan koordinasi 2 Mardiono Kasi PMD a. Penjabaran tentang pembangunan di wilayah kecamatan b. Proses koordinasi yang di kecamatan terkait usulan rencana pembangunan c. Cara menentukan skala prioritas dalam rakor d. Mekanisme penyaluran dana terkait program- program yang ada di kecamatan e. Fokus pembangunan 3 Margono Kasi Pemerintahan a. Proses koordinasi b. Unsur-unsur yang

Dokumen yang terkait

Hubungan Alokasi Dana Desa Dengan Pembangunan Desa Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

25 179 111

KOORDINASI ANTARA KELOMPOK TANI DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

4 93 80

KECEPATAN DIFUSI INOVASI KOMODITAS JAGUNG HIBRIDA DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

1 5 78

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

3 32 109

PERSEPSI PETANI TERHADAP BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 11 85

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 8 16

ANALISIS PENDAPATAN DAN RISIKO USAHATANI JAGUNG DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

4 18 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TINGKAT KECAMATAN (Studi pada Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara)

0 8 4

KOORDINASI MULTISTAKEHOLDER DALAM PROSES REKRUITMEN BURUH MIGRAN ASAL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi tentang Koordinasi Multistakeholder di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur)

3 32 96

Partisipasi Masyrakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Musrenbang Desa ) Studi deskriptif Desa Negeri Bayu Muslimin Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun)

0 0 3