Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Bagan 3.1. Analisis data Model Interaktif Menurut Miles dan Huberman Sumber : Sugiyono, 2010:247

G. Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, Lexy J. Moleong 2010:324 menyebutkan dalam penelitian kualitatif uji keabsahan data meliputi: 1. Derajat Kepercayaan Credibility Penerapan kriteria derajat kepercayaan kredibilitas pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi: a melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan b mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kemudian teknik-teknik keabsahan data agar hasil penelitian dapat dipercaya antara lain sebagai berikut: Pengumpulan Data KesimpulanVerifikasi Reduksi Data Penyajian Data 1 Perpanjangan Keikutsertaan, dengan melakukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian memungkinkan meningkatkan derajat kepercayaan dari data yang dikumpulkan karena; a peneliti dapat mempelajari realitas sosial dan b dapat menguji ketidakbenaran informasi yang diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari responden, dan membangun kepercayaan subjek. Kemudian peneliti memperpanjang masa penelitian selama 1 minggu dengan melakukan kegiatan observasi sekaligus menambah kekurangan data – data yang dibutuhkan dalam penelitian di Kecamatan Bandar Sribhawono 2 Keajegan dan Ketekunan Pengamatan, dengan menerapkan keajegan peneliti melakukan pengamatan secara konsisten dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa yang dapat diperhitungan dan apa yang tidak dapat. Sedangkan ketekunan pengamatan peneliti bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang berkaitan dengan masalah pembangunan dan koordinasi dikecamatan Bandar Sri Bhawono, kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. 3 Triangulasi, Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesautu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecekan keabsahan data dengan membandingkan hasil wawancara antara satu dengan lainnya. Antara sekretaris camat, kasi, kemudian kepala desa dan sekretaris desa,kemudian melihat secara langsung proses kegiatan rapat kordinasi yang dilakukan, juga pembangunan yang telah terealisasi selama ini. 2. Keteralihan Transferability Kriteria keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dan nonkualitatif. Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau dapat diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili populasi itu. Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggungjawab untuk menyediakan data deskriftif secukupnya jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk keperluan itu peneliti harus melakukan penelitian kecil untuk memastikan usaha memverifikasi tersebut. 3. Kebergantungan Dependability Kriteria kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian nonkualitatif. Pada nonkualitatif reliabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi studi. Jika dua atau beberapa kali diadakan mengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama maka dikatakan realibilitasnya tercapai. Persoalan yang amat sulit dicapai disini ialah bagaimana mencari kondisi yang benar-benar sama. Disamping itu, terjadi pula ketidakpercayaan paada instrumen penelitian. Hal ini benar sama dengan alamiah yang mengandalkan orang sebagai instrumen. Mungkin karena keletihan atau karena keterbatasan mengingat sehingga membuat kesalahan. Namun, kekeliruan yang dibuat orang sedemikian jelas tidak mengubah keutuhan kenyataan yang dipelajari. Juga tidak mengubah adanya desain yang muncul dari data dan bersamaan dengan hal itu tidak pula mengubah pandangan dan hipotesis kerja yang bermunculan. Meskipun demikian, paradigma alamiah menggunakan kedua persoalan tersebut sebagai pertimbangan, kemudian mencapai suatu kesimpulan untuk menggantikannya dengan kriteria kebergantungan. Konsep kebergantungan lebih luas daripada reliabilitas. Hal tersebut disebabkan oleh peninjauannya dari segi bahwa konsep itu memperhitungkan segala-galanya, yaitu yang ada pada reliabilitas itu sendiri ditambah faktor-faktor lainnya yang tersangkut. Bagaimana hal itu akan dibicarakan dalam konteks pemeriksaan. Aplikasi teknik pemeriksaan kebergantungan dalam penelitan ini yaitu dengan cara melakukan “audit”, audit disini dapat dilakukann dengan cara mengkonsultasikan penelitian dengan dosen pembimbing. 4. Kepastian Confirmability Kriteria kepastian berasal dari konsep objektifitas menurut nonkualitatif. Nonkualitatif menetapkan objektifitas dari segi kesepakatan antar subjek. Disini pemastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif

Dokumen yang terkait

Hubungan Alokasi Dana Desa Dengan Pembangunan Desa Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

25 179 111

KOORDINASI ANTARA KELOMPOK TANI DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

4 93 80

KECEPATAN DIFUSI INOVASI KOMODITAS JAGUNG HIBRIDA DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

1 5 78

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

3 32 109

PERSEPSI PETANI TERHADAP BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 11 85

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 8 16

ANALISIS PENDAPATAN DAN RISIKO USAHATANI JAGUNG DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

4 18 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TINGKAT KECAMATAN (Studi pada Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara)

0 8 4

KOORDINASI MULTISTAKEHOLDER DALAM PROSES REKRUITMEN BURUH MIGRAN ASAL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi tentang Koordinasi Multistakeholder di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur)

3 32 96

Partisipasi Masyrakat dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Musrenbang Desa ) Studi deskriptif Desa Negeri Bayu Muslimin Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun)

0 0 3