Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2009 Di Kabupaten Aceh Timur

(1)

1

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI

BERAS PADA TAHUN 2009

DI KABUPATEN ACEH TIMUR

TUGAS AKHIR

NURMASYITHAH

052407016

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

2

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

NURMASYITHAH

052407016

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(3)

3

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : NURMASYITHAH

Nomor Induk Mahasiswa 052407016

Program Studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2008

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Dr. Tulus, M. Si


(4)

4

PERNYATAAN

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2008

NURMASYITHAH 052407016


(5)

5

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kemudian seiring Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda Mahyuddin Abd.Wahid dan Ibunda tercinta Rohani, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberi motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

2. Bapak Dr.Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU

3. Bapak Dr.Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika

4. Bapak Dr. Tulus, M.Si, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.

5. Bapak Drs.Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku ketua jurusan Statistika

6. Teristimewa buat saudara-saudaraku yang tercinta (K’Rahmah, K’Milah, D’zia, D’fauzi, D’Maira imoet) terima kasih telah membantu dan menjadi penopang setiap langkahku. 7. Untuk sahabatku, Misdarwana Nasution, Renny Triana, Nur Halimah Lubis, Pittriani

Harahap, Ratna Eka Putri, Lilis Suryani, dan Pramudita Rizki Siregar terima kasih telah membantu dan memahamiku selama ini dan memberikan semangat serta motivasi (Hidup A.Md BERLE….)

8. Untuk K’liza, K’d2 dan teman-teman di kost (K’iit & Iin) terimakasih atas semua bantuan yang telah kalian berikan


(6)

6

Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.

Medan, Juni 2008 Penulis

NURMASYITHAH


(7)

7

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Grafik xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Maksud dan Tujuan 3

1.5. Metode Penelitian 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data 4

1.5.2 Metode Pengolahan Data 5

1.6. Tinjauan Pustaka 6

1.7. Sistematika Penulisan 6

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Produksi 10

2.2. Kebutuhan 11

2.3. Peramalan

2.3.1 Pengertian Peramalan 2.3.2 Jenis-Jenis Peramalan 2.3.3 Langkah-Langkah peramalan

2.3.4 Manfaat Peramalan 12

2.4. Metode Analisa

2.4.1 Metode Laju Pertumbuhan Geometri

2.4.2 Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Exponential Smoothing)


(8)

8

BAB 3 ANALISIS DATA

3.1 Perhiyungan Jumlah Penduduk 3.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi

3.2.1 Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda

3.3 Analisa Kebutuhan Konsumsi Beras BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengenalan Excel 44

4.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 44

4.1.2 Tampilan Microsoft Excel 45

4.1.3 Istilah-Istilah Dalam Microsoft Excel 47 4.1.4 Jenis Data Dalam Microsoft Excel 48

4.2 Operasi File 49

4.2.1 Menyimpan Work Sheet 49

4.2.2 Membuka Work Sheet 49

4.2.3 Menyimpan Work Sheet ke Nama Lain 49 4.2.4 Keluar Dari Microsoft Excel 49 4.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru 49 4.3 Formula dan Fungsi Statistik 50

4.3.1 Fungsi Statistik 50

4.4 Grafik Dalam Microsoft Excel 50

4.4.1 Membuat Grafik 51

4.4.2 Menata Grafik

4.5 Pengolahan Data pada Microsoft Excel BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 53


(9)

9

DAFTAR PUSTAKA 55

DAFTAR TABEL

Data Hasil Produksi Padi Sumatera Utara Tahun 1993-2007 31

Aplikasi Nilai MSE Untuk Memilih Nilai α 34

Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 35 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown Menggunakan

5 . 0

=

α Pada data Jumlah Produksi Padi di Sumatera Utara 40 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown Menggunakan

3 . 0

=


(10)

10

DAFTAR GAMBAR

Grafik Jumlah Produksi Padi Sumatera Utara 32

Grafik Nilai MSE 37


(11)

11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu Kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam yang sebagian besar (52.40%) penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hal ini terlihat dari pendapatan perkapita daerah Aceh Timur yang sebagian besar dihasilkan dari sektor pertanian. Salah satu output yang terpenting dari sektor ini adalah komoditi padi yang terdapat pada semua Kecamatan.

Komoditi padi merupakan komoditi yang strategis, karena dibutuhkan setiap penduduk sebagai bahan sumber kalori utama. Karena sangat pentingnya komoditi ini sehingga memerlukan adanya suatu perencanaan yang matang untuk dapat memenuhi kebutuhan yang memadai. Sehingga ketersediaan komoditi ini perlu dipantau terus agar dapat diantisipasi permasalahan yang akan timbul.


(12)

12

Masalah ketersediaan padi tidak hanya menyangkut jumlah yang tersedia saja, tetapi juga tentang kebutuhan yag dapat memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Untuk ini diperlukan suatu indikator yang dapat melihat peningkatan produksi terhadap kebutuhan yang diinginkan.

Selain melihat peningkatan jumlah produksi komoditi padi, perlu juga dilakukan peninjauan terhadap perkembangan penduduk yang terus menerus bertambah. Semakin bertambahnya penduduk mengakibatkan bertambahnya juga permintaan akan beras sehingga membutuhkan peningkatan produksi komoditi padi. Untuk itu diperlukan suatu penelitian dan peramalan akan produksi padi dan kebutuhannya pada masa mendatang.

Dengan berlandaskan pemikiran tersebut di atas, maka penulis memilih judul “PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR”

1.2 Identifikasi Masalah

Pertambahan penduduk yang terus meningkat menyebabkan permintaan beras terus meningkat. Karena beras merupakan makanan pokok bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Aceh Timur khususnya maka kecukupan permintaan komoditi padi perlu diketahui dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui apakah sudah


(13)

3

dapat mencukupi kebutuhan, maka harus mengetahui tingkat produksi tanaman padinya. Dengan mangetahui tingkat produksi padi, maka ketersediaan padi di masa mendatang dapat diperkirakan dan seberapa besar perbedaan antara ketersediaan padi dengan permintaan beras dapat diketahui. Untuk mengetahui banyaknya permintaan beras maka harus mengetahui batasan rata-rata yang dikonsumsikan setiap penduduk untuk beras.

1.3Batasan Masalah

Untuk mengarahkan agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, maka penulis membuat batasan masalah pada tugas akhir ini. Adapun batasan permasalahannya yaitu pada hal-hal sebagai berikut :

1. Sejauh mana tingkat produksi tanaman padi di Kabupaten Aceh Timur. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi tidak dibahas dalam tugas akhir ini.

2. Perhitungan pertumbuhan penduduk yang dilakukan secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi.

3. Perkiraan kebutuhan konsumsi penduduk terhadap beras di kabupaten Aceh Timur pada tahun 2009.

4. Menentukan selisih produksi beras dengan kebutuhan akan konsumsi beras.


(14)

4

Adapun maksud penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada pgrogram studi D3 Statistika FMIPA Universitas Sumatera Utara dan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat proyeksi tingkat produksi padi tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur dapat memenuhi konsumsi penduduk akan beras di Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2009, serta merupakan wujud dari pada penerapan ilmu yang telah didapat selama ini dalam perkuliahan, khususnya dalam bidang Statistika, yaitu dengan menggunakan metode peramalan.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu : 1. Data primer, dan

2. Data sekunder

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik ( BPS ), majalah, internet, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.


(15)

5

Adapun data yang diperoleh untuk penulisan tugas akhir ini merupakan data sekunder dari Kantor Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur, dan juga data dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Aceh Timur. Ruang lingkup data secara populasi yang mana datanya adalah seluruh Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, terdiri dari 21 Kecamatan, 580 Desa dan Kelurahan.

1.5.2 Metode Pengolahan Data

1. Perhitungan jumlah penduduk

Perhitungan jumlah penduduk pada tahun yang akan datang dibutuhkan guna mengetahui tingkat kebutuhan beras yang akan dikonsumsi penduduk Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2009.

2. Proyeksi tingkat produksi padi

Perhitungan dilakukan untuk meramalkan seberapa besar tingkat produksi padi pada tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur dan apakah dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk terhadap beras.

3. Menentukan kebutuhan konsumsi beras pada tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur. Cara yang dilakukan dengan mengalikan jumlah penduduk dengan batasan rata-rata yang dikonsumsikan setiap penduduk terhadap beras selama setahun.


(16)

6

Perhitungan dilakukan dengan membandingkan ramalan produksi padi tahun 2009 yang telah dikonversikan ke beras dengan kebutuhan konsumsi penduduk akan beras.

1.6Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mencari buku-buku sebagai bahan tambahan yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.

1. Sofyan, A. 1991. Teknik dan Metoda Peramalan Penerapannya dalam

Ekonomi dan Dunia Usaha. Jakarta: Penerbit LPFE UI.

Dari buku ini dikutip tentang metode paramalan halaman 1.

2. BPS Kabupaten Aceh Timur. 2006. Kabupaten Aceh Timur dalam Angka. Aceh Timur: BPS Kabupaten Aceh Timur.

Dari buku ini dikutip data tentang jumlah penduduk yang akan diproyeksikan.

3. GitoSudarmo, Indriyo dan Najmudin, Muhammad. 2001. Teknik Proyeksi

Bisnis. Yogyakarta: BPFE

Dari buku ini dikutip tentang Double Exponential Smoothing halaman 23. 4. Mantra, I. Bagoes. 2002. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dari buku ini dikutip tentang laju pertumbuhan penduduk geometris pada halaman 109.

1.7Sistematika Penulisan


(17)

7

Bab ini menerangkan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menerangkan tentang segala sesuatu yang mencakup terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul yang dibuat

BAB 3 ANALISA DATA

Bab ini membahas tentang pengolahan data untuk mencari hasil peramalan

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas tentang software yang digunakan dalam analisa data serta cara penggunaan dari software yang dipakai

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab penutup ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan.


(18)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Produksi

Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam dimana dilakukan dengan penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan yang teratur sehingga menghasilkan suatu hasil yang dapat dimanfaatkan dan digunakan. Pentingnya produksi padi ini bagi kehidupan manusia disebabkan padi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang merupakan sumber kalori utama untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari umumnya di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Aceh Timur. Dimana komoditi padi itu diolah menjadi beras dan beras tersebut digunakan oleh penduduk sebagai bahan makanan utama.


(19)

2.2 Kebutuhan

Kebutuhan adalah sesuatu harapan, ataupun keinginan yang harus dicukupi dimana keinginan itu merupakan suatu hal yang penting dalam membantu melancarkan pelaksanaan aktivitasnya. Kebutuhan ini dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :


(20)

9

1. Kebutuhan pokok (kebutuhan primer) 2. Keburuhan sekunder

3. Kebutuhan tersier

Kebutuhan pokok (kebutuhan primer) adalah sesuatu kebutuhan yang harus dipenuhi atau dikabulkan demi melakukan aktivitas. Jika hal tersebut tidak dipenuhi atau dicukupi akan menghambat ataupun membatalkan semua atau sebagian aktivitas yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan. Komoditi padi tergolong kebutuhan primer karena komoditi padi merupakan sumber kalori utama bagi penduduk Indonesia dan Kabupaten Aceh Timur khususnya.

Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi padi memegang peranan yang sangat penting demi kelanjutan aktivitas maupun kelanjutan pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Aceh Timur khususnya.

2.3 Peramalan

2.3.1 Pengertian Peramalan

Peramalan (Sofyan. 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan, peramalan dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi


(21)

10

atau suatu kebutuhan akan timbul, sehingga dapat dipersiapkan kebijakan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.

2.3.2 Jenis-Jenis Peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu :

1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya.

2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.

Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau


(22)

11

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun maka peramalan dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu :

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan pada data historis yang dimiliki. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik statistik dan teknik deterministik. Teknik statistik menitikberatkan pada pola, perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan pengaruh random. Termasuk dalam teknik ini adalah teknik smoothing, dekomposisi dan teknik Box-Jenkins. Teknik deterministik mencakup identifikasi dan penentuan hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel-variabel lain yang akan mempengaruhinya. Termasuk dalam teknik ini adalah teknik regresi sederhana, regresi berganda, auto regresi, dan model input output.


(23)

12

2.3.3Langkah-Langkah Peramalan

Kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu :

1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi dari data yang lalu. Dengan tabulasi data, maka dapat diketahui pola dari data tersebut. 2. Menentukan metode yang dipergunakan. Masing-masing metode akan

memberikan hasil ramalan yang berbeda. Metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Dengan perkataan lain, metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin.

3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan. Hasil inilah yang dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.


(24)

13

Kualitas dan mutu hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Suatu proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil proyeksi dengan kenyataan sekecil mungkin.

Peranan proyeksi sangat membantu di bidang-bidang lain yang membutuhkannya, maka proyeksi dapat digunakan untuk :

1. Dasar utama untuk membuat suatu perencanaan, agar perencanaan itu sesuai dengan tingkat kemampuan yang telah ada.

2. Sebagai dasar pembanding dari hasil kerja yang nyata, dengan hasil proyeksi yang telah ditentukan. Kalau suatu hasil proyeksi tidak tercapai, maka factor apa yang menjadi penyebab akan dicari dan dilakukan perbaikan atau koreksi.

Proyeksi tingkat produksi padi adalah melihat ke depan akan hasil dari produksi padi tersebut dengan melihat perkembangan pertumbuhan tanaman padi tersebut dari tahun-tahun sebelumnya. Selain memproyeksikan tingkat produksi padi, penulis juga melakukan proyeksi perkembangan penduduk pada tahun yang sama yaitu tahun 2009. Dimana proyeksi perkembangan penduduk ini berguna untuk melihat kebutuhan penduduk akan konsumsi beras.

2.4Metode Analisa

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan analisa laju pertumbuhan penduduk geometris dan pemulusan (smoothing) eksponensial ganda (satu parameter dari


(25)

14

Brown). Adapun tiap-tiap metode yang digunakan mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang mana metode yang satu dengan metode yang lain memiliki hubungan yang terkait.

2.4.1Metode Laju Pertumbuhan Geometri

Tingkat pertumbuhan geometris adalah pertumbuhan bertahap, yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode. Metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi

Dengan memperhatikan data diatas maka digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan jumlah penduduk pada tahun 2009, adapun rumusan yang dipergunakan adalah dengan rumusan sebagai berikut :

Pt = P0( 1 + r )t

0 ) 1 ( p p

r t = t

+ Maka 1 1 0 −      

= t t

P P r


(26)

15

P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar

Pt = jumlah penduduk pada tahun t

t = jangka waktu (dalam banyaknya tahun)

r = rata-rata laju pertumbuhan penduduk pertahun

Dengan menggunakan rumus diatas maka jumlah penduduk tahun 2009 dapat diperkirakan.

2.4.2 Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Exponential Smoothing)

Peramalan dengan menggunakan metode pemulusan (smoothing) eksponensial ganda

atau disebut juga metode exponential smoothing yang linier dapat dilakukan dengan perhitungan yang hanya membutuhkan tiga buah nilai data dan satu nilai . Dasar pemikiran dari metode double exponential smoothing ini adalah, baik nilai pelicinan

(smoothing value) tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum data

sebenarnya, bila pada data itu ada trend, maka nilai-nilai pelicinan tunggal (single

smoothing value) ditambahkan nilai-nilai pelicinan ganda (double smoothing value).

Metode pemulusan (smoothing) merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada periode yang akan datang. Dalam metode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan


(27)

16

dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar.

Pada peramalan tingkat produksi padi tahun 2009 yang menggunakan pemulusan eksponensial ganda memiliki tahap-tahap dalam menentukan ramalan. Persamaan-persamaan yang dipergunakan dalam penerapan metode pemulusan eksponensial ganda (Double Exponential Smoothing) adalah seperti yang akan diuraikan dibawah ini. Persamaan atau formula ini terkenal dengan nama metode linear satu-parameter dari Brown. Pada dasarnya formula atau tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

• Menentukan Smoothing Pertama (S't )

S't : Xt + (1 – ) S't-1

S't : smoothing pertama periode t

Xt : nilai riil pada periode t

S't-1 : smoothing pertama periode t-1

• Menentukan Smoothing Kedua (S"t )

S"t : S"t + (1 – ) S"t-1

S"t-1 : smoothing kedua periode t-1

• Menentukan Besar Konstanta (at )


(28)

17

• Menentukan Besarnya Slope ( bt )

bt :

α α

1 ( S't - S"t )

• Menentukan forecast ( Ft+m )

Ft+m : at + bt (m), dimana m adalah jumlah periode kedepan yang diramalakan.

Beberapa kriteria untuk menguji ketepatan ramalan yaitu:

1. ME (Mean Error) / nilai tengah kesalahan

= = N i i N e ME 1

2. MSE (Mean Square Error) / nilai tengah kesalahan kuadrat

= = N i i N e MSE 1 2

3. MAE (Mean Absolut Error) / nilai tengah kesalahan absolut

= = N i i N e MAE 1

4. MAPE (Mean Absolut Percentage Error) / nilai tengah kesalahan persentase absolut

= = N i i N PE MAPE 1


(29)

18

= = N i i N PE MPE 1 Dimana: i

e = XtFt ( kesalahan pada periode ke t)

t

X = data aktual pada periode ke t

i

PE = x100

X F X t t t       −

( kesalahan persentase pada periode ke t)

t

F = nilai ramalan pada periode ke t

N = banyaknya periode waktu

Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan suatu proyeksi/peramalan tingkat produksi padi tahun 2009. Adapun alasan penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih produksi padi tiap tahunnya tidak begitu konstan (naik turun). Sehingga peramalan produksi padi dilakukan dengan metode pemulusan eksponensial ganda untuk melicinkan/memuluskan ramalan produksi padi dari tahun ke tahun.


(30)

(31)

BAB 3

ANALISA DATA

3.1 Perhitungan Jumlah Penduduk

Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu penulis melakukan pengolahan data jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur, karena tingkat pertambahan penduduk di Kabupaten Aceh Timur sangat berpengaruh terhadap konsumsi beras penduduk Kabupaten Aceh Timur.

Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah data hasil Survey-Sensus Kantor Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Aceh Timur, dimana jumlah penduduk tersebut dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2006 adalah sebagai berikut :


(32)

20

Tabel 3.1 Banyaknya Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Timur

Tahun 1996 - 2006

Tahun Jumlah Penduduk

1996 685400

1997 700000

1998 714600

1999 729900

2000 656100

2001 669100

2002 311336

2003 311141

2004 312274

2005 316536

2006 333822

Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik

Jumlah Penduduk Kab. Aceh Timur Tahun 1996-2006

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Tahun J u m la h P e n d u d u k Jumlah Penduduk


(33)

21

Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan suatu permasalahan di masa yang akan datang terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan konsumsi beras yang merupakan sumber kalori utama. Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2001 terus meningkat, akan tetapi di tahun 2002 jumlah penduduk turun drastis karena ada pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Tamiang. Dan untuk tahun berikutnya mulai meningkat lagi.

Dengan mempergunakan data yang ada pada tabel 3.1 penulis memproyeksikan suatu data peramalan penduduk tahun 2009. dimana jumlah penduduk tahun 2009 berguna untuk mengetahui tingkat kebutuhan konsumsi beras untuk penduduk Kabupaten Aceh Timur.

Adapun perhitungan yang dilakukan adalah dengan metode laju pertumbuhan geometris, dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

P0 = P2002 = 311336

Pt = P2006 = 333822

t = 4


(34)

22

Pt = P0 ( 1 + r )t

1 1 0 −      

= t t

P P r 1 311336 333822 4 1 −       = r

r = 1,0175866 – 1

r = 0,01758665618

r = 0,01758665618 * 100%

r = 1.758665618 %

Dengan tingkat pertumbuhan penduduk tetap 1,76 % pertahun, maka diperkirakan penduduk Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2007 sampai dengan 2009 sebagai berikut :

P0 = P2006 = 333822

Pt = P0 ( 1 + r )t

P2007 = P2006 ( 1 + 0.0 176 )1

P2007 = 333822 ( 1,076 )


(35)

23

P2008 = P2006 ( 1 + 0.0 176 )2

P2008 = 333822 ( 1,076 )2

P2008 = 345676

P2009 = P2006 ( 1 + 0.0 176 )3

P2009 = 333822 ( 1,076 )3

P2009 = 351760

Dari hasil proyeksi diatas maka jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 adalah sebanyak 351760 jiwa. Pertumbuhan penduduk hasil perhitungan secara matematis tersebut akan semakin jelas terlihat pada tabel berikut ini.


(36)

24

Tabel 3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Timur Tahun 1996 - 2009

Tahun Jumlah Penduduk

1996 685400

1997 700000

1998 714600

1999 729900

2000 656100

2001 669100

2002 311336

2003 311141

2004 312274

2005 316536

2006 333822

2007* 339697

2008* 345676

2009* 351760

Keterangan : * Merupakan Jumlah Penduduk Hasil Proyeksi

3.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Aceh Timur sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sehingga pendapatan terbesar dihasilkan daerah ini adalah dari sektor pertanian. Adapun dalam penulisan ini, penulis memfokuskan tentang produksi komoditi padi yang dihasilkan oleh daerah Aceh Timur.


(37)

25

Data yang dipergunakan penulis sebagai dasar untuk melakukan proyeksi tanaman padi pada tahun 2009 adalah data tingkat produksi padi pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2006. besarnya angka-angka tingkat produksi padi dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.3 Produksi Padi di Kabupaten Aceh Timur Tahun 1996 – 2006

Tahun Produksi ( ton )

1996 78121

1997 140739

1998 195968

1999 264440

2000 230298

2001 245025

2002 163096

2003 137643

2004 160752

2005 153112

2006 193104

Sumber : Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur

Produksi Padi Kab. Aceh Timur Tahun 1996-2006

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Tahun J u m la h P ro d u k s i P a d i


(38)

26

Gambar 3.2 Grafik Produksi Padi di Kabupaten Aceh Timur Tahun 1996 – 2006

Dari tabel 3.3 di atas dapat dilakukan proyeksi tingkat produksi padi tahun 2009. metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Pemulusan Eksponensial Ganda

3.2.1Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (α =0.7)

Adapun proyeksi tingkat produksi padi dapat dilakukan dengan langkah berikut :

Tahun ke-1 ( 1996 )

S't : ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 1996 ), yaitu sebesar 78121 ton

S't : ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 1996 ), yaitu sebesar 78121 ton

at : belum bisa ditentukan

bt : belum bisa ditentukan

Ft+m : peramalan tahun kedua ( F2 ) ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 78121 ton

Tahun 1997

Xt = 140739

' '

) 1

( t

t

t X S


(39)

27 78121 ) 7 , 0 1 ( 140739 7 , 0 '

1997 x x

S = + −

= 121953,60 '' ' '' ) 1 ( t t

t S S

S =α + −α

78121 ) 7 , 0 1 ( 84382 7 , 0 "

1997 x x

S = + −

= 108803,82

" ' 2 t t

t S S

a = −

82 , 108803 60 , 121953 2

1997 = x

a = 135103,38 ) ( 1 " ' t t

t S S

b − − = α α ) 82 , 108803 60 , 121953 ( 7 , 0 1 7 , 0

1997 =

b

= 30682,82

Tahun 1998

Xt = 195968

84382 ) 7 , 0 1 ( 195968 7 , 0 '

1998 x x

S = + −

= 173763,68 18 , 78747 ) 7 , 0 1 ( 6 , 95540 7 , 0 "

1998 x x


(40)

28 = 154275,72 72 , 154275 68 , 173763 2

1998 = x

a = 193251,64 ) 72 , 154275 68 , 173763 ( 7 , 0 1 7 , 0

1998 =

b

= 45.471,90

m b a ft+m= t + t

) 1 ( 1997 1997

1

1997 a b x

f + = +

) 1 90 , 45471 ( 64 , 193251 1998 x

f = +

= 165786,20


(41)

Tabel 3.4 Peramalan Produksi Padi Dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dengan α =0.7

TAHUN Xt S ' t

'' t

S at bt ft+m

e e2 ei Pei Pei

1996 78121 78121.00 78121.00

1997 140739 121953.60 108803.82 135103.38 30682.82

1998 195968 173763.68 154275.72 193251.64 45471.90 165786.20 30181.80 910941051.24 30181.80 15.40 15.40 1999 264440 237237.10 212348.69 262125.52 58072.97 238723.54 25716.46 661336314.93 25716.46 9.72 9.72 2000 230298 232379.73 226370.42 238389.04 14021.73 320198.49 -89900.49 8082097383.04 -89900.49 -39.04 -39.04 2001 245025 241231.42 236773.12 245689.72 10402.70 252410.77 -7385.77 54549642.81 -7385.77 -3.01 -3.01 2002 163096 186536.63 201607.57 171465.68 -35165.55 256092.42 -92996.42 8648334143.98 21815.03 -57.02 13.38 2003 137643 152311.09 167100.03 137522.14 -34507.54 136300.13 1342.87 1803293.21 47766.27 0.98 34.70 2004 160752 158219.73 160883.82 155555.63 -6216.22 103014.60 57737.40 3333607165.43 19747.11 35.92 12.28 2005 153112 154644.32 156516.17 152772.47 -4367.65 149339.42 3772.58 14232366.78 27603.12 2.46 18.03 2006 193104 181566.10 174051.12 189081.07 17534.95 148404.82 44699.18 1998016934.15 44699.18 23.15 23.15 -26832.39 23704918295.56 120242.71 -11.44 84.61

2007* 206616.02

2008* 224150.97


(42)

30

Realisasi dan Ramalan Produksi Padi Kab. Aceh Timur 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000

1996 1998 2000 2002 2004 2006

Tahun J u m la h P ro d u k s i Realisasi Ramalan

Gambar 3.3 Grafik Realisasi dan Ramalan Produksi Padi dengan α =0,7

Menurut Reitsch dan Hanke (1981), dalam banyak situasi peramalan, ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Guna mengukur ketepatan ramalan, maka dibutuhkan uji-uji ketepatan ramalan. Beberapa uji ketepatan ramalan yang sering diguakan antara lain adalah:

• Kesalahan Kuadrat Rata-Rata (MSE)

= = N i i N e MSE 1 2

Dengan ei adalah nilai sisa atau selisih antara data aktual dengan ramalan.

• Kesalahan Persentase Absolut Rata-Rata (MAPE)

= = N i i N PE MAPE 1


(43)

31

Tabel 3.5 Kesalahan Kuadrat Rata-Rata (MSE) untuk α =0.7 TAHUN Xt S

' t

'' t

S at bt ft+m

e e2

1996 78121 78121.00

1997 140739 121953.60 108803.82 135103.38 30682.82

1998 195968 173763.68 154275.72 193251.64 45471.90 165786.20 30181.8 910941051.24 1999 264440 237237.10 212348.69 262125.52 58072.97 238723.54 25716.5 661336314.93 2000 230298 232379.73 226370.42 238389.04 14021.73 320198.49 -89900.5 8082097383.04 2001 245025 241231.42 236773.12 245689.72 10402.70 252410.77 -7385.8 54549642.81 2002 163096 186536.63 201607.57 171465.68 -35165.55 256092.42 -92996.4 8648334143.98 2003 137643 152311.09 167100.03 137522.14 -34507.54 136300.13 1342.9 1803293.21 2004 160752 158219.73 160883.82 155555.63 -6216.22 103014.60 57737.4 3333607165.43 2005 153112 154644.32 156516.17 152772.47 -4367.65 149339.42 3772.6 14232366.78 2006 193104 181566.10 174051.12 189081.07 17534.95 148404.82 44699.2 1998016934.15 23704918295.56

= = N i i N e MSE 1 2 = 2154992572.32

Jadi untuk nilai α =0,1 sampai dengan α =0,9 dapat dicari dengan persamaan diatas.

Kemudian salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk menemukan nilai α yang memberikan MSE yang tekecil. Perbandingan ukuran ketepatan metode


(44)

32

Tabel 3.6 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan

α MSE

0,1 4739958764.88 0,2 3832542739.13 0,3 3327627723.60 0,4 2903827751.69 0,5 2562465757.44 0,6 2302602468.30 0,7 2154992572.32 0,8 2162394291.49 0,9 2370701432.63

Dari tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang minimum atau terkecil yaitu pada nilai = 0 .7 , yaitu dengan nilai MSE=2154992572.32

Oleh karena itu, untuk ramalan tingkat produksi padi Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 digunakan ramalan yang menggunakan α = 0.7 yaitu hasil ramalan sebesar 241685.92 ton.

Ukuran ketepatan Metode Peramalan dengan Alpha = 0.7

1.

= = N i i N e ME 1 = 11 39 , 26832 −


(45)

33

2.

= = N i i N e MSE 1 2 = 11 56 , 5 2370491829 = 2154992572.32

3.

= = N i i N e MAE 1 = 11 71 , 120242 = 10931.16

4.

= = N i i N PE MPE 1 = 11 44 , 11 −

= -1.04

5.

= = N i i N PE MAPE 1 = 11 61 , 84


(46)

34

Analisa Kebutuhan Konsumsi Beras

Untuk mengetahui kebutuhan beras pada tahun 2009 maka setiap penduduk tentu memerlukan suatu batasan akan jumlah yang dikonsumsikan. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur yang berdasarkan sumber dari BPS Kabupaten Aceh Timur dapat diketahui bahwa penduduk Kabupaten Aceh Timur mengkonsumsi beras pertahun adalah sebanyak 138,1 kg/jiwa

Dari rata-rata banyaknya beras yang dikonsumsi diatas dapat dilakukan suatu analisa akan produksi padi pada tahun 2009 apakah dapat mencukupi kebutuhan penduduk Kabupaten Aceh Timur akan konsumsi beras pada tahun 2009. Dengan mengetahui banyaknya beras yang dikonsumsi penduduk maka akan dapat pula diketahui apakah jumlah padi yang diproduksi dapat memenuhi kebutuhan beras penduduk Kabupaten Aceh Timur.

Total beras yang akan dikonsumsi penduduk kabupaten aceh timur pada tahun 2009 dalam satu tahun adalah :

Kebutuhan Beras = 351760 jiwa x 138,1 kg/jiwa


(47)

35

Dan dari peramalan yang dilakukan, produksi padi di Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2009 adalah sebanyak 241685.92 ton (241685920 kg). adapun pengkonversian produksi padi ke beras berdasarkan sumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur adalah dengan perhitungan sebagai berikut :

Produksi GKG* = 64 % x Produksi GKP*

Produksi Beras = 49% x Produksi GKG

Keterangan: *GKP = Gabah Kering Panen

*GKG = Gabah Kering Giling

Sehingga berdasarkan rumus tersebut diatas, kita dapat melakukan perhitungan untuk mengetahui produksi beras di Kabupaten Aceh Timur untuk tahun 2009. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Produksi GKG = 64 % x Produksi GKP

= 64% x 241685920 kg

= 154678988.80 (154678989 kg)

Produksi Beras = 49% x Produksi GKG

= 49% x 154678989 kg


(48)

36

Dari perkiraan diatas dapat dihitung apakah banyaknya beras yang dikonsumsi penduduk Kabupaten Aceh Timur dapat terpenuhi dengan mengurangkan jumlah produksi padi yang telah dikonversikan ke beras dengan kebutuhan konsumsi beras. Adapun perhitungannya adalah sebagi berikut :

Kebutuhan perimbangan beras = Produksi beras – kebutuhan konsumsi beras

= 64965175 kg - 48572056 kg

= 16393119 kg

Hasil pengurangan tersebut terlihat bahwa selisih produksi beras dengan kebutuhan konsumsi beras tersebut adalah sebanyak 16393119 kg. dengan hasil ini, maka produksi beras Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 dapat memenuhi kebutuhan konsumsi beras penduduk Kabupaten Aceh Timur


(49)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Pengenalan Excel

Microsoft Excel adalah aplikasi pengolahan angka (Spread sheet) yang sangat populer dan canggih saat ini yang dapat digunakan untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.

4.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel

Cara I

• Klik tombol Start

• Pilih dan klik Program, Microsoft Office, Microsoft Excel

Cara II


(50)

(51)

38

Cara III

• Klik tombol Start

• Pilih dan klik Open, klik ganda pada Program File, Microsoft Office, Office,


(52)

39

4.1.2 Tampilan Micosoft Excel

4.1.3 Istilah-istilah MS. Excel

• Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data

atau rumus. Normalnya MS. Excel menyediakan worksheet atau sheet sebanyak 3 sheet

• Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet.

Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga mempermudah mengorganisasi file-file sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan


(53)

40

• Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan

aktifnya pointer cell pada posisi tertentu. Posisis cell aktif ditunjukkan pada NameBox

• Cell Pointer adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai

tebal

• Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area

(ditandai dengan warna hitam saat diblok)

• Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya

tampak pada saat bekerja dalam worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau ditampilkan dengan print preview, maka Gridlines tersebut tidak tampak

• Fill Handle adalah bagian bawah kanan pointer cell berfungsi untuk

memindah atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse • Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tampil pada layar MS.

Excel

4.1.4 Jenis Data dalam MS. Excel

Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat diisi empat jenis data:

• Label/teks • Numerik • Alfanumerik • Rumus


(54)

41

4.2. Operasi File

4.2.1 Menyimpan Worksheet

• Klik menu File, Save atau tekan Ctrl + S

• Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat menyimpan file • Pada bagian File Name, ketik nama file yang diinginkan

• Klik tombol Save

4.2.2 Membuka Worksheet

• Klik menu File, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan tombol Ctrl + F12

• Pada bagian Look in, pilih dan klik drive dan folder file yang akan dibuka • Pada daftar file, pilih nama file yang ingin dibuka

• Klik tombol Open

4.2.3 Menyimpan Worksheet ke Nama Lain

• Klik menu File, Save As atau tekan tombol F12

• Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat simpan file • Pada bagian File Name, ketik nama file yang diinginkan


(55)

42

4.2.4 Keluar dari MS. Excel

Klik menu File, Exit atau tekan Alt + F4 pada keyboard, pilih Yes atau No

4.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru

Klik menu File, New atau tekan tombol Ctrl + N

4.3Formula dan Fungsi Statistik

Microsof Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik, finansial, data base, teks, matematika dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti autosum, currency style, percent style dan sebagainya.

Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang dapat dikomendasi dengan alamat sel, range, data konstanta atau gabungan beberapa fungsi.


(56)

43

Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain:

• SUM(range) : mencari total sekumpulan data angka

• MAX(range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angka • MIN(range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka • AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka • COUNT : mencari banyak data dari sekumpulan data angka

4.4. Grafik dalam Microsoft Excel

Salah satu fasilitas MS. Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart)

sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainnya. Grafik ini sering digunakan untuk menunjukkan persentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data.

4.4.1 Membuat Grafik

Langkah -langkah membuat grafik:

• Arahkan pointer sel pada tabel data • Klik menu Insert, Chart


(57)

44

• Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3-D

Column • Klik Next

• Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka

otomatis seluruh data tabel akan disorot ditandai dengan garis putus-putus • Klik Next

• Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel), axis

(sumbu koordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legends

(keterangan tambahan), data labels (nama-nama data tabel) dan data tabel. • Klik Next

• Tentukan lokasi penempatan grafik

• Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru


(58)

45

Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan pada bagian-bagian grafik.


(59)

(60)

47

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


(61)

48

Berdasarkan analisis data pada Bab sebelumnya maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari data yang disajikan dapat dilihat perkembangan produksi padi di Kabupaten Aceh Timur tidak tetap, kadang naik dan kadang turun. Hal ini disebabkan karena adanya pemekaran wilayah Kabupaten Aceh Timur.

2. Dari perhitungan pada Bab sebelumnya, angka-angka peramalan produksi padi dapat dipakai sebagai bahan informasi yang mampu menjadikan acuan perencanaan pembangunanDinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur

3. Dari perhitungan peramalan produksi padi pada Bab Analisis Data dapat dilihat metode pemulusan (smoothing) eksponensial ganda (satu parameter dari Brown) dengan nilai α =0,7 yang memberikan nilai peramalan yang mendekati nilai sebenarnya hal ini dapat dilihat dari grafik dan nilai MAPE yang terkecil pada α =0,7.

4. dari perhitungan pada bab Analisis Data berdasarkan peramalan produksi padi pada tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur maka dapat diketahui bahwa kebutuhan konsumsi beras penduduk Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 dapat terpenuhi.

5.2 Saran

Dari kesimpulan yang sudah didapat maka saran untuk perkembangan produksi padi di Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut :


(62)

49

1. Dari perkembangan produksi padi yang tidak tetap diharapkan Pemerintah dapat menanggulanginya agar Negara kita tidak kekurangan pangan dengan jumlah penduduknya yang semakin lama semakin meningkat.

2. Dengan adanya angka peramalan tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pengambilan keputusan untuk jumlah produksi padi di masa yang akan datang

3. Dengan metode pemulusan (smoothing) satu parameter dari Brown, diharapkan dapat mempermudah untuk menentukan ramalan produksi padi di masa yang akan datang.

4. Untuk kedepannya diharapkan Pemerintah dapat lebih meningkatkan produksi beras, hal ini untuk mengantisipasi permintaan beras yang semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk


(63)

50

BPS Kabupaten Aceh Timur. 2006. Kabupaten Aceh Timur Dalam Angka. Aceh Timur: BPS Kabupaten Aceh Timur.

Gujarati Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Metode Peramalan Bisnis dan Upaya Memperoleh

Akurasi yang Lebih baik. Diakses tanggal 6 Mei 2008.

Makridakis, Wheelwhright and McGee.1999. Metode dan Aplikasi Peramalan. edisi 2. Jakarta: Binarupa Aksara.

Mantra, I. Bagoes. 2002. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Napitupulu, Normalina. 2006. Microsoft Excel dan Power Point. Medan.

Sofyan,A.1991. Teknik dan Metoda Peramalan Penerapannya dalam Ekonomi dan


(1)

45

Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan pada bagian-bagian grafik.


(2)

(3)

47

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


(4)

48

Berdasarkan analisis data pada Bab sebelumnya maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari data yang disajikan dapat dilihat perkembangan produksi padi di Kabupaten Aceh Timur tidak tetap, kadang naik dan kadang turun. Hal ini disebabkan karena adanya pemekaran wilayah Kabupaten Aceh Timur.

2. Dari perhitungan pada Bab sebelumnya, angka-angka peramalan produksi padi dapat dipakai sebagai bahan informasi yang mampu menjadikan acuan perencanaan pembangunan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur

3. Dari perhitungan peramalan produksi padi pada Bab Analisis Data dapat dilihat metode pemulusan (smoothing) eksponensial ganda (satu parameter dari Brown) dengan nilai α =0,7 yang memberikan nilai peramalan yang mendekati nilai sebenarnya hal ini dapat dilihat dari grafik dan nilai MAPE yang terkecil pada α =0,7.

4. dari perhitungan pada bab Analisis Data berdasarkan peramalan produksi padi pada tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur maka dapat diketahui bahwa kebutuhan konsumsi beras penduduk Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 dapat terpenuhi.

5.2 Saran


(5)

49

1. Dari perkembangan produksi padi yang tidak tetap diharapkan Pemerintah dapat menanggulanginya agar Negara kita tidak kekurangan pangan dengan jumlah penduduknya yang semakin lama semakin meningkat.

2. Dengan adanya angka peramalan tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pengambilan keputusan untuk jumlah produksi padi di masa yang akan datang

3. Dengan metode pemulusan (smoothing) satu parameter dari Brown, diharapkan dapat mempermudah untuk menentukan ramalan produksi padi di masa yang akan datang.

4. Untuk kedepannya diharapkan Pemerintah dapat lebih meningkatkan produksi beras, hal ini untuk mengantisipasi permintaan beras yang semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk


(6)

50

BPS Kabupaten Aceh Timur. 2006. Kabupaten Aceh Timur Dalam Angka. Aceh Timur: BPS Kabupaten Aceh Timur.

Gujarati Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Metode Peramalan Bisnis dan Upaya Memperoleh Akurasi yang Lebih baik. Diakses tanggal 6 Mei 2008.

Makridakis, Wheelwhright and McGee.1999. Metode dan Aplikasi Peramalan. edisi

2. Jakarta: Binarupa Aksara.

Mantra, I. Bagoes. 2002. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Napitupulu, Normalina. 2006. Microsoft Excel dan Power Point. Medan.

Sofyan,A.1991. Teknik dan Metoda Peramalan Penerapannya dalam Ekonomi dan Dunia Usaha. Jakarta: Penerbit LPFE UI.