pengaruh variabel independen terhadap dependen yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan
berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.
Menurut Umi Narimawati 2011:30, pengertian desain penelitian sebagai berikut :
“Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan
penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu”. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo 2002:249,desain
penelitian sebagai berikut : “Desain Penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan
metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data”.
Sedangkan menurut Jonathan Sarwono 2006:79,pengertian desain penelitian adalah sebagai berikut:
“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara
benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan”.
Dari pengertian-pengertian diatas tersebut maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan rancangan utama penelitian yang menyatakan
metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh penulis dalam pemilihan, pengumpulan dan analisis data.
Adapun langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati 2010:30 adalah sebagai berikut :
“1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dan fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian;
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;
4. Menetapkan tujuan penelitian; 5. Menetapkan hipotesis penelitian,berdasarkan fenomena dan dukungan
teori; 6. Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian
yang digunakan; 7. Menetapkan sumber data,teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data; 8. Melakukan analisis data;
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian”.
Menurut Sugiyono 2011:50 menjelaskan proses penelitian disampaikan seperti teori sebagai berikut :
“Proses penelitian meliputi : 1. Sumber masalah
2. Rumusan masalah 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan Hipotesis 5. Metode penelitian
6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan
”.
Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber Masalah Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian
sehingga mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan. 2. Rumusan Masalah
Setelah masalah diidentifikasikan dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang
akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini telah dipaparkan dalam latar belakang penelitian dan
diperinci dalam identifikasi masalah dan rumusan masalah. 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara berhipotesis, maka peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan
masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian hipotesis. Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar
untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakantahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang
rasional.
4. Pengajuan Hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris faktual. Maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis
yang dibuat pada penelitian ini adalah kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
5. Metode Penelitian Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode ini adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki.
Sedangkan pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian kali ini metode yang digunakan
adalah metode deskriptif dan verifikatif. 6. Menyusun instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berbentuk kuesioner, untuk pedoman wawancara dan observasi. Sebelum instrumen
digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Dimana validitas
digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reliabilitas digunakan
untuk mengukur
sejauh mana
pengukuran tersebut
dapatdipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan
teknik statistik tertentu.
7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan
masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa penelitian ini bertujuan untuk
mencari gambaran mengenai kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan pajak dan kepatuhan wajib pajak pada wajib pajak orang pribadi terdaftar di KPP Pratama
Bandung Karees. Berdasarkan tujuan tersebut, jenis penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif verifikatif dengan metode yang digunakan adalah
explanatory research karena untuk menguji hipotesis antara variabel yang satu dengan yang lain. Menurut Masri Singarimbun Sofian Effendi 2011:5
mengemukakan bahwa explanatory research adalah sebagai berikut : “Penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel
melalui pengujian hipotesis”.
Unit analisiselemen yang digunakan adalah individu, dalam hal ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Karees. Time
horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot atau cross sectional,menurut Uma Sekaran 2006:177 adalah sebagai berikut :
“Sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan atau bulanan
dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian”.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari penelitian ini,yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Desain Penelitian Jenis
Penelitian Metode yang
digunakan Unit Analisis
Time Horizon
T-1 Descriptive
dan Verifikative
Survey Wajib Pajak
Orang Pribadi Cross
Sectional
T-2 Descriptive
dan Verifikative
Survey Wajib Pajak
Orang Pribadi Cross
Sectional
Sumber: Umi Narimawati 2010:31
Keterangan : T-1
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
T-2 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati 2010:31 sebagai berikut :
“Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu
dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct
yang lebih baik”. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator,
serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai
dengan judul penelitian mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak dan kualitas
pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak maka operasionalisasi variabel penelitian dapat disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep
Indikator Skala
Kuesioner
Kesadaran Wajib Pajak
X
1
“Kesadaran Wajib
Pajak menyatakan bahwa penilaian
positif masyarakat wajib pajak terhadap
pelaksanaan fungsi
Negara oleh pemerintah akan menggerakan masyarakat untuk
mematuhi kewajibannya untuk membayar”.
Safri Nurmantu 2005:103
“Kesadaran Wajib Pajak adalah suatu kondisi saat wajib pajak
memahami ketentuan perpajakan dan melaksanakannya dengan
baik dan benar”. I G. A. M. Agung Mas Andriani
Pratiwi Putu Ery Setiawan 2014
1.Mengetahui adanya
undang-undang dan
ketentuan perpajakan. 2.Mengetahui
fungsi pajak
untuk pembiayaan negara.
3.Memahami bahwa
kewajiban perpajakan harus
dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku.
4.Memahami fungsi
pajak untuk
pembiayaan negara. Muliari dan Setiawan
2009 5. Penyuluhan
Perpajakan 6. Pengetahuan
Perpajakan Irianto 2005
Ordinal 1-6
Kualitas Pelayanan
Pajak X
2
“Kualitas Pelayanan
Pajak adalah Pelayanan yang diberikan
kepada Wajib Pajak dengan menonjolkan sikap yang baik
dan menarik antara lain melayani Wajib pajak dengan penampilan
serasi, berpikiran positif dan dengan sikap menghargai para
Wajib Pajak.” Lewis dan Baums dalam
Lena Ellitan dan Lina Anatan 2007 : 47
1. Bukti Langsung Tangibles
2.Kehandalan Reliability
3.DayaTanggap Responsiveness
4.Jaminan Assurance 5.Empati Emphaty
Tjiptono 2006:70 Ordinal
7-11
Kepatuhan Wajib Pajak
Y “Kepatuhan Wajib Pajak dapat
didefinisikan sebagai
suatu keadaan di mana Wajib Pajak
memenuhi semua
kewajiban perpajakan dan melaksankan hak
perpajakannya”. Safri
Nurmantu dalam
Siti Kurnia Rahayu 2010:138
“Dalam perpajakan kita dapat memberi
pengertian bahwa
kepatuhan perpajakan
merupakan keaatan, tunduk dan patuh
serta melaksanakan
ketentuan perpajakan ”.
Siti Kurnia Rahayu 2010:138 1.Menyampaian
SPT Tahunan PPh tepat
waktu. 2.Kepatuhan
wajib pajak
dalam mendaftarkan diri.
3.Kepatuhan untuk
menyetorkan kembali surat pemberitahuan
4.Kepatuhan dalam
perhitungan dan
pembayaran pajak
terutang 5.Kepatuhan
dalam pembayaran
dan tunggakan.
Chaizi Nasucha dalam Siti Kurnia 2010:139
Ordinal 12-17
Dalam operasionalisasi variabel ini variabel menggunakan skala ordinal.Pengertian dari skala ordinal menurut Umi Narimawati 2010:23 adalah
sebagai berikut : “Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif
karakteristik berbeda yang dimiliki oleh objek atau individu tertentu”. Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument
pengukur dalambentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan- pernyataan rating scale.
Menurut Suharsimi Arikunto 2006:158rating scale adalah sebagai berikut :
“Rating scale dapat dengan mudah memberikan gambaran penampilan, terutama penampilan di dalam orang yang sedang menjalankan tugas, yang
menunjukan frekuensi munculnya sifat-sifat ”.
Masih menurut Suharsimi Arikunto 2006:158 rating scale adalah sebagai berikut :
“Rating scale skala bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh jawab-jawaban yang menunjukan tingkatan-
tingkatan”.
Sedangkan menurut Sugiyono 2011:97 rating scale adalah sebagai berikut :
“Skala rating adalah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam skala model rating scale,
responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah
disediakan. Oleh karena itu, rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas pengukuran sikap saja tetapi bisa juga mengukur persepsi responden
terhadap fenomena
”. Adapun bobot nilai yang diberikan pada kuesioner dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Bobot Nilai Kuesioner
Jawaban Responden Skor
A 5
B 4
C 3
D 2
E 1
Sumber : Sugiyono, 2011:93
3.4 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data
3.4.1 Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam mengenai “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
adalah data sekunder dan primer. 1. Data Primer
Menurut Sugiyono 2011:136 mendefinisikan data primer adalah sebagai berikut :
“Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
”.
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuisioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan peneliti yang dilakukan,dalam hal ini wajib pajak. 2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono 2011:136 mendefinisikan sumber data sekunder sebagai berikut :
“Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca,mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber
dari literature,buku- buku serta dokumen perusahaan”.
3.4.2 Teknik Penentuan Data
Untuk menunjang
hasil penelitian,
maka peneliti
melakukan pengelompokan yang di perlukan ke dalam dua golongan,yaitu sebagai berikut :
1. Populasi Definisi populasi menurut Umi Narimawati 2008:161 adalah sebagai
berikut : “Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu
sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian
”. 2. Sampel
Pengertian sampel menurut Umi Narimawati 2010:38 adalah sebagai berikut :
“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian”.
Pada penelitian ini penentuan pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik Nonprobability sampling. Nonprobability Sampling menurut
Sugiyono 2011:84 mengatakan bahwa: “Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah wajib pajak disana.
Mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya dari peneliti,sehingga peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi,maka peneliti melakukan penelitian terhadap sampel untuk mewakili populasinya.
Metode yang digunakan untuk menentukan sampel oleh peneliti adalah pendekatan Slovin, pendekatan ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Sumber : Umi Narimawati,2010:38
Keterangan : n = jumlah sampel
N = jumlah populasi e = batas kesalahan yang ditoleransi 1, 5, 10
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui sampel yang akan diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut ini :
n = 107.562 1 + 107.562 x 0,10
2
= 100
Sumber : Umi Narimawati,2010:39
Berdasarkan penjelasan diatas,maka sampel dari penelitian ini yaitu 100 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Karees.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu Penelitian Lapangan Field Research dan studi kepustakaan
Library Research. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara sebagai berikut :